PERPINDAHAN ESTAFET KEPEMIMPINAN INDONESIA YANG BERLANGSUNG DAMAI
Hasil rekapitulasi akhirdari pelaksanaan Pilpres telah diumumkan oleh KPU dengan menempatkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang pada Pilpres 2014 kali ini. Beberapa isu yang beredar seputar keadaan chaos pasca 22 Juli 2014, nyatanya tidak terbukti. Kedua kubu sekali lagi membuktikan kedewasaan politiknya dengan tidak mudah terpancing dengan isu-isu provokatif yang tersebar di berbagai media.
Pengamat politik Yudi Latief menilai penyelenggaraan pemilu presiden (pilpres) 2014 adalah yang tersengit sejak era reformasi. Tapi di sisi lain, pilpres kali ini juga merupakan yang paling aman. Yudi melihat hampir tidak ada gangguan keamanan yang berarti selama pilpres. Gesekan antara kedua kubu juga tidak terlalu besar. Padahal, saling serang antara kedua kubu baik melalui pemberitaan ataupun media sosial sangat sengit.
Tidak hanya para elit yang menunjukkan profesionalitasnya dalam pelaksanaan rangkaian pemilu kali ini, tetapi juga masyarakat awam yang semakin matang berpartisipasi dalam menjalankan roda demokrasi negeri ini. Tingkat partisipasi dan antusiasme masyarakat awam yang ikut larut dalam persaingan ketat pilpres kali ini juga sangat tinggi. Bahkan banyak sesama teman berdebat sengit hingga bermusuhan di Twitter, Facebook. Tetapi positifnya, kondisi di lapangan tetap damai.
Perpindahan tongkat estafet kepemimpinan yang berlangsung damai ini tentunya bisa dijadikan pengalaman dalam menghadapi situasi politik mendatang. Pengawalan terhadap pemerintahan terpilih pada 2014-2019 tetap perlu dilaksanakan untuk semakin menguatkan pondasi demokrasi Indonesia. Jika pondasi demokrasi semakin kokoh, niscaya segala bentuk gangguan yang berasal dari internal maupun eksternal dapat diantisipasi dengan baik, bijak, dan dewasa.
Sumber : http://ift.tt/1kBi9BP
Pengamat politik Yudi Latief menilai penyelenggaraan pemilu presiden (pilpres) 2014 adalah yang tersengit sejak era reformasi. Tapi di sisi lain, pilpres kali ini juga merupakan yang paling aman. Yudi melihat hampir tidak ada gangguan keamanan yang berarti selama pilpres. Gesekan antara kedua kubu juga tidak terlalu besar. Padahal, saling serang antara kedua kubu baik melalui pemberitaan ataupun media sosial sangat sengit.
Tidak hanya para elit yang menunjukkan profesionalitasnya dalam pelaksanaan rangkaian pemilu kali ini, tetapi juga masyarakat awam yang semakin matang berpartisipasi dalam menjalankan roda demokrasi negeri ini. Tingkat partisipasi dan antusiasme masyarakat awam yang ikut larut dalam persaingan ketat pilpres kali ini juga sangat tinggi. Bahkan banyak sesama teman berdebat sengit hingga bermusuhan di Twitter, Facebook. Tetapi positifnya, kondisi di lapangan tetap damai.
Perpindahan tongkat estafet kepemimpinan yang berlangsung damai ini tentunya bisa dijadikan pengalaman dalam menghadapi situasi politik mendatang. Pengawalan terhadap pemerintahan terpilih pada 2014-2019 tetap perlu dilaksanakan untuk semakin menguatkan pondasi demokrasi Indonesia. Jika pondasi demokrasi semakin kokoh, niscaya segala bentuk gangguan yang berasal dari internal maupun eksternal dapat diantisipasi dengan baik, bijak, dan dewasa.
Sumber : http://ift.tt/1kBi9BP