Suara Warga

Akhir Pilpres 2014 Ada di Tangan Mereka Ini

Artikel terkait : Akhir Pilpres 2014 Ada di Tangan Mereka Ini

14072070652138296397 Illustrasi (Facebook)



PESTA demokrasi yang melibatkan 133.574.277 rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih sudah usai. Rakyat sudah menentukan pilihannya. Hasilnya seperti yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli lalu.

Pasangan calon nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara (46,85 persen), sedangkan pasangan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh 70.997.833 suara (53,15 persen). Dengan hasil tersebut, KPU menetapkan Jokowi-JK sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih.

Namun, Tim Pembela Merah Putih yang mewakili Prabowo-Hatta menggugat hasil KPU tersebut ke Mahkamah Konstitusi. Mereka menolak hasil yang telah ditetapkan KPU, menyoal perolehan angka yang dinilai tak benar (direkayasa selama proses rekapitulasi berjenjang dari tingkat TPS ke PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, hingga KPU Pusat). Mereka juga menyoal adanya jutaan pemilih siluman yang dimobilisasi dengan memanfaatkan ketentuan diperbolehkannya KTP/paspor/identitas lain untuk mencoblos. Mereka mendalilkan terjadinya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan massif selama Pilpres 2014.

Meski banyak yang meragukan dalil itu, Tim Pembela Merah Putih bersikukuh dan yakin akan hal itu. Mereka mengaku memiliki data lengkap dan siap dibuka di persidangan MK yang akan dimulai 6 Agustus, lusa.

Nasib bangsa ini, nasib akhir Pemilihan Presiden 2014, dan hasil akhir pesta 133,5 juta rakyat Indonesia berada di tangan sembilan hakim konstitusi. Penjaga dan penafsir tunggal konstitusi.

Apakah reputasi mereka bisa dipercaya? Skandal Akil Mochtar masih segar dalam ingatan masyarakat Indonesia. Keputusan MK terkait sengketa Pilpres menjadi ujian apakah MK masih menjadi benteng terakhir penegakkan supremasi hukum di republik?




Sumber : http://ift.tt/1v4EP1J

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz