ISIS - nya Angin Flatus (Kentut)
“Kentut atau Flatus” merupakan sisa dari metabolisme tubuh; PASUKANnya: terdiri dari; nitrogen, oksigen, metan (diproduksi bakteri atau KUMAN dan MUDAH TERBAKAR karena mengandung metana dan hidrogen), karbondioksida, hidrogen dll. Aromanya menyengat akibat kandungan gas bergugus indol atau hidrosulfida (S-H) yang tercampur. Indera penciuman manusia cukup reaktif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung gugus ini. Kalau terbakar, nyala apinya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen. Tetapi gas kentut TIDAK AKAN TERBAKAR dalam kondisi normal karena konsistensinya lain.
WASPADALAH pada flatus (Kentut) yang aromanya menyengat; walaupun belum ada bukti langsung yang menunjukkan adanya hubungan dengan suatu penyakit. Namun dari mekanismenya dapat diketahui, jika telah berubah menjadi bau busuk, dapat dipastikan karena ADA MASALAH dalam saluran usus, atau akibat terlampau banyak mengonsumsi makanan tertentu, maka perlu MAWAS DIRI, perlu dijaga keseimbangan makanan dan minuman, dan perlu melakukan TINDAKAN PENCEGAHAN sebelum sakit.
Jika pertanyaannya berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai di hidung orang lain ; tergantung kondisi udara, seperti kelembaban, suhu, kecepatan, arah angin, berat molekul gas kentut, dan jarak antara ‘transmitter’ dengan ‘receiver’. Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar dan konsentrasinya berkurang.
Namun demikian; se - “ISIS - ISIS” nya angin kentut……..tetap saja KENTUT……!!!
WASPADALAH….WASPADALAH….pada ISIS nya dan hangatnya angin kentut yang beraroma menyengat…….yang tidak menyengat……abaikan saja….!!!
Salam 3 jari !!!
Duta co-henk Angkasa’4927
Sumber : http://ift.tt/1sm6Du0