Golkar Gabung Koalisi Jokowi-JK, Jokowi Hilang Power, dan JK Berkuasa
Berdasarkan hasil dari keputusan KPU, pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK dinyatakan berhasil memenangkan Pilpres 2014 dan berhak menjadi pemimpin Indonesia dengan koalisi yang terdiri dari PDI-P, Nasdem, PKB, dan PKPI.
Akan tetapi, banyak yang menganggap koalisi tersebut tidak bisa mengawal pemerintahan Jokowi-JK dari parlemen karena koalisi milik Prabowo-Hatta, yaitu Koalisi Merah Putih memiliki suara yang lebih unggul di dalam parlemen.
Terkait hal tersebut, berhembus kabar bahwa Golkar akan bergabung ke dalam Koalisi Jokowi-JK. Golkar yang tidak pernah menjadi pihak oposisi di pemerintahan, dianggap menjadi alasan banyak pihak yang memprediksi Golkar akan bergabung ke koalisi Jokowi-JK walaupun sebelumnya sudah resmi mendeklarasikan bergabung dengan koalisi Merah Putih.
Akan tetapi, sebaiknya bergabungnya Golkar ke dalam koalisi Jokowi-JK jangan sampai terjadi karena akan berdampak negatif ke Jokowi. Jika Golkar bergabung, Jokowi akan kehilangan powernya dan JK akan berkuasa.
Jumlah 40% dalam koalisi Jokowi-JK, terdiri dari PDI-P (20%) yang mengusung Jokowi. Sedangkan PKB, Nasdem, dan PKPI (20%) yang mengusung JK. Jika Golkar bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK, sudah pasti JK akan menggulingkan Ical dan akan menguasai penuh atas Golkar.
Itu artinya setelah Golkar bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK, komposisi pengusung Jokowi adalah PDI-P (20%) dan pengusung JK adalah Golkar, PKB, Nasdem, dan PKPI (35%). Jumlah pengusung JK menjadi lebih besar daripada Jokowi.
Hal tersebut bisa mengakibatkan Jokowi akan kehilangan powernya dan JK akan mendominasi kekuasaan dalam pemerintahan Jokowi-JK. Oleh karena itu, lebih baik apabila Golkar jangan sampai bergabung. Apalagi Golkar sebelumnya merupakan bagian koalisi Merah Putih yang merupakan milik Prabowo-Hatta.
Sumber
Golkar akan Kuasai Koalisi Jokowi-JK
Golkar Punya Alasan Kuat Gabung ke Koalisi Jokowi-JK
NasDem Minta Golkar Gabung Jokowi-JK Tanpa Syarat
Sumber : http://ift.tt/1o5QsBG