Menantu A.M. Hendropriyono Jadi Danpaspampres Jokowi
Dalam web TNI tertanggal 15 Oktober 2014 merilis adanya mutasi 4 Perwira Tinggi TNI, berikut cuplikan rilis tersebut :
Puspen TNI : Dalam rangka pembinaan organisasi TNI guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang sangat dinamis dan semakin berat kedepan, TNI terus melakukan upaya peningkatan kinerja TNI melalui mutasi dan promosi jabatan personil di tingkat Strata Perwira Tinggi ( Pati ) TNI, sehingga kinerja TNI kedepan lebih optimal.
Berdasar Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/760/X/2014 tanggal 14 Oktober 2014, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi 4 perwira tinggi TNI.
Didalam 4 nama tersebut terdapat nama Brigjen TNI Andika Perkasa S.E., M.A., M.Sc.,Ph.D., dari jabatan sebelumnya Kadispenad menjadi Danpaspampres menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo.
Brigjen Andika Perkasa, merupakan lulusan Akabri 1987 dan Seskoad tahun 2000.
Riwayat Jabatan ;
- Danrindam Jaya ( 2011)
- Danrem 023/Kawal Samudra (2012)
- Kadispenad ( 2013 )
- Danpaspamres ( 2014 )
Awal dari penunjukkan ini adalah permintaan Jokowi sang Presiden terpilih kepada Panglima TNI, jadi pasca pelantikan 20 Oktober 2014 mendatang secara defacto Danpaspampres Jokowi adalah Brigjen TNI Andika Perkasa, yang nantinya berhak atas bintang 2 dipundaknya menjadi Mayjen TNI.
Adapun deretan gelar dibelakang nama tersebut memang Andika, sering mengikuti perkuliahan umum dan satu diantaranya diperoleh di Harvard University USA.
Latar belakang militernya di divisi infanteri dan Kopassus.
Lagi-lagi ilmu “gathuk”, ternyata Danpaspampres Jokowi kali ini adalah sang menantu Jendral TNI (Purn) A.M. Hendropriyono, mantan kepala BIN di era Megawati menjadi Presiden.
Kedekatan personal inilah mungkin menjadi salah satu pertimbangan Jokowi memilih Brigjen Andika menjadi komandan pengawal resminya.
Selain juga pertimbangan latar belakang keilmuan yang dimiliki sang komandan. Maklum prinsip kehati-hatian dan trush menjadi sangat penting dimata sang Presiden.
Kejelian ini makin membuka tabir, bahwa segala sesuatu harus diperhitungkan dengan matang dan strategi yang ciamik.
Apalagi sang Presiden baru memiliki tradisi blusukan dan strategi ‘gerilya kontemporer’ dalam menjalankan pemerintahannya nanti.
Dan jangan lupa, Jokowi memiliki banyak langkah yang banyak orang hanya bisa menduga dan berburuk sangka.
Terlepas dari apapun ini adalah realita dan hak sang Presiden untuk memilih sang komandan pasukan pengamanan presiden.
Selamat bertugas Jenderal Andika, kini keamananan kenegaraan sang Presiden ada di pundak anda. Semoga bisa menjalankan tugas negara dengan baik dan menjadi harapan rakyat Indonesia. Bagaimanapun juga Presiden adalah simbol negara yang harus diberlakukan sebagaimana amanat undang-undang.
Sumber : http://ift.tt/11ojrHQ
Puspen TNI : Dalam rangka pembinaan organisasi TNI guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang sangat dinamis dan semakin berat kedepan, TNI terus melakukan upaya peningkatan kinerja TNI melalui mutasi dan promosi jabatan personil di tingkat Strata Perwira Tinggi ( Pati ) TNI, sehingga kinerja TNI kedepan lebih optimal.
Berdasar Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/760/X/2014 tanggal 14 Oktober 2014, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi 4 perwira tinggi TNI.
Didalam 4 nama tersebut terdapat nama Brigjen TNI Andika Perkasa S.E., M.A., M.Sc.,Ph.D., dari jabatan sebelumnya Kadispenad menjadi Danpaspampres menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo.
Brigjen Andika Perkasa, merupakan lulusan Akabri 1987 dan Seskoad tahun 2000.
Riwayat Jabatan ;
- Danrindam Jaya ( 2011)
- Danrem 023/Kawal Samudra (2012)
- Kadispenad ( 2013 )
- Danpaspamres ( 2014 )
Awal dari penunjukkan ini adalah permintaan Jokowi sang Presiden terpilih kepada Panglima TNI, jadi pasca pelantikan 20 Oktober 2014 mendatang secara defacto Danpaspampres Jokowi adalah Brigjen TNI Andika Perkasa, yang nantinya berhak atas bintang 2 dipundaknya menjadi Mayjen TNI.
Adapun deretan gelar dibelakang nama tersebut memang Andika, sering mengikuti perkuliahan umum dan satu diantaranya diperoleh di Harvard University USA.
Latar belakang militernya di divisi infanteri dan Kopassus.
Lagi-lagi ilmu “gathuk”, ternyata Danpaspampres Jokowi kali ini adalah sang menantu Jendral TNI (Purn) A.M. Hendropriyono, mantan kepala BIN di era Megawati menjadi Presiden.
Kedekatan personal inilah mungkin menjadi salah satu pertimbangan Jokowi memilih Brigjen Andika menjadi komandan pengawal resminya.
Selain juga pertimbangan latar belakang keilmuan yang dimiliki sang komandan. Maklum prinsip kehati-hatian dan trush menjadi sangat penting dimata sang Presiden.
Kejelian ini makin membuka tabir, bahwa segala sesuatu harus diperhitungkan dengan matang dan strategi yang ciamik.
Apalagi sang Presiden baru memiliki tradisi blusukan dan strategi ‘gerilya kontemporer’ dalam menjalankan pemerintahannya nanti.
Dan jangan lupa, Jokowi memiliki banyak langkah yang banyak orang hanya bisa menduga dan berburuk sangka.
Terlepas dari apapun ini adalah realita dan hak sang Presiden untuk memilih sang komandan pasukan pengamanan presiden.
Selamat bertugas Jenderal Andika, kini keamananan kenegaraan sang Presiden ada di pundak anda. Semoga bisa menjalankan tugas negara dengan baik dan menjadi harapan rakyat Indonesia. Bagaimanapun juga Presiden adalah simbol negara yang harus diberlakukan sebagaimana amanat undang-undang.
Sumber : http://ift.tt/11ojrHQ