Suara Warga

Lampung Tenggara, “Antara Harapan Dan Perjuangan Setengah Hati”

Artikel terkait : Lampung Tenggara, “Antara Harapan Dan Perjuangan Setengah Hati”

Wacana pemekaran Kabupaten Lampung Timur menjadi Lampung Tenggara, beberapa hari terakhir ini, kembali digulirkan bersamaan kian dekatnya jadwal perhelatan politik lima tahunan Pemilihan Bupati Lampung Timur pada pertengahan tahun 2015 mendatang. Gaung pemekaran yang sempat redup itu kembali menggelora. Bahkan panitia pemekaran dihadapan peserta rapat konsolidasi di aula Koperasi Unit Desa Bina Mina Unit Kuala Penet baru baru ini, mengklaim bahwa secara administrasi proses pemekaran telah mencapai 60 persen.

Kabar terkait proses pemekaran telah mencapai 60 persen bak gayung bersambut, menjadi perbincangan dan disambut gembira bagi segenap masyarakat Lampung Timur terutama dari sebelas Kecamatan yang telah sepakat mendukung terbentuknya pemerintah Lampung Tenggara. Harapan demi harapan menjadi perbincangan disetiap desa dan kampung terutama di wilayah Kecamatan Sekampung Udik, salah satu kecamatan terdepan dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Lampung Tenggara.

Harapan segera terbentuknya Kabupaten Lampung Tenggara tak hanya jadi perbincangan masyarakat tempatan, seperti tak ingin tertinggal warga Lampung Timur di perantauan pun ikut berharap terwujud Kabupaten Lampung Tenggara. Menyimak pergolakan ditengah masyarakat, penulis hanya bisa berdo’a agar harapan segenap warga terbentuknya pemerintahan Lampung Tenggara segera terwujud.

Warga dari Kecamatan Marga Sekampung yang berkarir di Pulau Jawa sebut saja Agus Efendi mengaku siap untuk kembali ke kampung halaman untuk berkarya di daerah jika Lampung Tenggara resmi terbentuk. Tetapi penulis hanya bisa menjelaskan melalui saluran telphone bahwa pemekaran Lampung Tenggara masih sebatas wacana meskipun sudah mendapat restu dari Bupati sekarang.

Harapan pembentukan Kabupaten Lampung Tenggara tentu dinanti, harapan penulis dan semua masyarakat yang mengharapkan terbentuknya Kabupaten Lampung Tenggara dapat diperjuangkan dengan sepenuh hati tidak hanya menjadi komoditas politik oleh pihak tertentu menjelang pemilihan bupati 2015 mendatang.

Pertanyaannya, pemekaran mulai digaungkan kembali bersamaan segera dihelatnya pemilihan Bupati tahun depan. Tidak salah jika penulis menekankan kepada masyarakat disebelas kecamatan Lampung Timur, seperti, Marga Sekampung, Sekampung Udik, Waway Karya, Jabung dan kecamatan lainnya yang telah mendukung pemekaran Lampung Tenggara, agar lebih jeli dalam melihat fenomena pemekaran supaya tak terjebak oleh gaung pemekaran. Alasannya, cukup sederhana kenapa pemekaran mulai digemakan kembali bersamaan dekatnya masa pemilihan Bupati Lampung Timur.

Tanpa tending aling-aling, tiba-tiba Bupati Lampung Timur secara gamblang menyetujui pemekaran Lampung Timur menjadi Lampung Tenggara. Pertanyaan kedua selama lima tahun menjabat di Lampung Timur, kenapa baru sekarang lantang menyetujui pemekaran Lampung Timur. Tak salah kiranya jika penulis menilai persetujuan itu berharap dukungan suara dari sebelas kecamatan yang melalui perwakilannya telah menyatakan dukungan akan terbentuknya Kabupaten Lampung tenggara.

Dengan demikian tak salah jika masyarakat harus lebih jeli melihat fenomena politik di Lampung Timur mejelang pemilihan Bupati shingga tidak terjebak pada harapan ‘semu’ terbentuknya Kabupaten Lampung Tenggara yang masih jauh dari harapan, konon telah mendapat restu dari Bupati. Karena disisi lain dalam setiap kesempatan Bupati Lampung Timur Erwin Arifin, selalu menyampaikan ihwal pencalonan diri kembali sebagai bupati di Lampung Timur periode selanjutnya.

Realisasi Pemekaran Masih Lama

Menelisik pernyataan Sekretaris Panitia Pemekaran Kabupaten Lampung Timur menjadi Lampung Tenggara, Ismail Riza di media cetak lokal dengan mengklaim proses tahapan pemekaran Lampung Tenggara mencapai 60 persen, sungguh pencapaian yang luar biasa dengan segala keterbatasan tim. Tetapi harus diingat perjuangan masih 40 persen lagi untuk mencapai persentase 100 persen.

Maaf, tanpa mengeyampingkan perjuangan panitia pembentukan Lampung Tenggara penulis menilai perjuangan itu masih setengah hati. Alasannya wacana pembentukan Kabupaten Lampung Tenggara telah digaung lebih dari lima tahun lalu tetapi hasilnya baru 60 persen. Ini tentu jauh dibandingkan dengan wilayah lain, seperti Kabupaten Kundur di Provinsi Kepri yang baru digaungkan beberapa tahun belakangan saat ini hanya tinggal menunggu keputusan Presiden.

Anggota DPRD Lampung Timur dari Partai Demokrat Hasan Waka mengaku pesimistis, proses pemekaran dapat terwujud mengingat pada 2015 akan ada pemilihan kepala daerah sehingga akan ada perubahan kepemimpinan di Lampung Timur. Namun penulis menilai pernyataan Hasan beralasan dengan melihat proses yang harus ditempuh selanjut dalam mewujudkan terbentuknya Kabupaten Lampung Tenggara. Bahkan penulis menilai Politisi partai Gerindra ini sepenuh hati mendukung Pembentukan Kabupaten Lampung Tenggara.

“Pemekaran Kabupaten Lampung Timur hanya sebatas wacana karena bakal ada perubahan pimpinan di daerah itu. Jika kepala daerahnya baru kemungkinan pemekaran tak bakal terwujud,” jelas mantan kepala desa Bojong Kecamatan Sekampung Udik seperti dilansir media online skalanews.

Terakhir penulis hanya berharap dan tentu menjadi harapan bersama dengan menimbang rencana pemekaran kabupaten baru bernama Lampung Tenggara dari Lampung Timur, berawal dari Wilayah Jabung, Labuan Maringgai, Pasir Sakti, Gunung Pelindung, Marga Sekampung dan Sekampung Udik, dengan alasan minimnya perhatian dan pemerataan pembangunan dari pemerintah pusat Lampung Timur, Harapan Daerah Otonomi Baru (DOB), adalah kesejahteraan rakyat.

Penulis hanya ingin mengingat harapan pembentukan kabupaten Lampung Tenggara tidak lain untuk membuat praktis jarak dan pelayanan kepada masyarakat akan semakin dekat dan pelayanan pun semakin cepat. Kualitas pelayanan publik akan semakin meningkat. Dengan kata lain Pemekaran daerah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, antara lain melalui peningkatan dan pemerataan pelayanan publik, termasuk di dalamnya bidang kesehatan dan pendidikan. (***)

Penulis : Muhammad Amin, SE

Penulis Adalah salah seorang Petani dan pekerja Serabutan di Desa Gunug Sugih Besar Kecamatan Sekampung Udik.




Sumber : http://ift.tt/1qWaKtt

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz