Suara Warga

Juara Tanpa Mahkota, Pemenang Tanpa Piala

Artikel terkait : Juara Tanpa Mahkota, Pemenang Tanpa Piala



Pecinta bola tentu tahu dengan apa yang dialami Belanda pada tahun 1974 dan 1978, dan itu berlanjut di masa kekinian. Tim Belanda merupakan fenomena karena permainan menyerang dan indahnya. Indah namun tidak membawa pulang piala. Maka disematkanlah juara tanpa mahkota itu. Sepakbola indah dan menyenangkan penonton dan penggemar merupakan ciri Belanda. Belanda adalah jaminan suguhan tontotan atraktif, indah, menghibur, dan menyenangkan.

Kelihatannya apa yang dialami tim Belanda itu juga akan dialami oleh PDI-P. Jawara tanpa piala, mahkota di depan mata melayang karena mengedepankan keindahan di tengah arus politik Indonesia yang beraroma hasil akhir. Belanda selalu main bagus dan indah, hanya saja gol untuk menjadikan juara menjauh dari mereka. PDI-P selalu memberikan gambaran berbeda dengan yang dilakukan oleh politisi kelompok lain, menang diperoleh namun piala itu “diserobot” di tikungan oleh “kepiawaian” yang lain.

1999, Pemilu menjadi milik PDI-P euforia anti masa lalu menenggelamkan golkar dan menjadikan PDIP jawara dengan baik. Harapan membuncah sebagai akibat suasana tertekan puluhan tahun yang meledak dengan harapan baru. Megawati dan PDI-P sudah yakin akan mulus untuk menuju istana yang telah dibukan pintunya, namun tikungan terakhir ada intrik yang tidak bisa dengan cerdik disikapi karena kaget dan seperti belum siap menjadi pemenang sehingga voting dan kalah. Pemenang pemilu menjadi wakil.

2014, Pemilu menang, dan kelihatannya hampir juga kehilangan mahkota. Jokowi ini suka tidak suka, rela tidak rela, semua sudah tahu bukan karena PDI-P-nya namun sosok Jokowinya yang menjadikan pilpres menang. Kemenangan PDI-P sebagai piala atau mahkota konkret untuk mereka sejatinya ada pada kedudukan ketua DPR. Namun kembali lagi, pemenang itu kelihatannya akan kehilangan mahkotanya lagi.

Apresiasi kemenangan ialah hadiah, piala, atau mahkota. Kalau parpol menang, hadiah yang layak adalah ketua dewan. Kalau hadiah mau disabot apa kata dunia?? Baru ada kejadian kalah tapi pengin memegang kendali dan menguasai dengan segala cara.

Salam Damai…




Sumber : http://ift.tt/1Br2JUP

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz