ISIS itu Khowarij Modern
Semua ulama sepakat bahwa Khowarij itu tersesat, sesatnya Khowarij itu karena Guluw (berlebih-lebihan) dan mengkafirkan sahabat Ali Ibn Abi Thalib ra, juga Usman Ibn Affan ra. Bahkan, sahabat dan ulama yang tidak sefaham dengan mereka dikatakan kafir (keluar dari islam).
Imam Abu Hasan Al-Asaary di dalam kitab Makolat Al-Islamiyin wa Ihtilafu Al-Musollin berpendapat: “semua kelompok Khwarij mengkafirkan Ali Ibn Abi Thalib ra. Abu Musa Al-Asaary, Amr Ibn Al-Ash ra termasuk juga kafir. Begitu juga dengan orang yang melakukan dosa besar kufur, kecuali orang-orang najd (Al-Najdaat). Semua itu akan selama-lamanya di Neraka.
Khawarij itu salah satu aliran ke-agamaan yang keluar dari ajaran Al-Quran dan sunnah, tetapi masih dikategorikan orang islam. Karena mereka itu masih bersahadat. Dari segi bahasa Khowarij berasal dari kata jamak dari kharij yang artinya keluar. Khowarij salah satu kelompok yang keluar (memberontak) pada pemerintahan yang sah di era Khulafaur al-Rosyidin.
Ulama fikih sepakat bahwa Khowarij itu adalah al-buhgot (pemberontak) pemerintah yang sah dan benar. Dengan meng-atasnakan Negara Islam, mereka melakukan pemberontakan pada pemerintahan yang sah. Dengan sekuat tenaga, mereka ingin mewujudkan yang baru berdasarkan (Khilafah Islamiyah). Mereka berkeyakinan bahwa segala bentuk pemerintahan jika tidak sesuai dengan Khilafah Islamiyah yang mereka dirikan, tidak sah dan harus di hancurkan.
Tidaklah berlebihan jika kemudian ada segelintir kelompok di Indonesia yang berpendapat bahwa Pancasila Itu Thogut, Demokrasi Kafir dan Syirik, Hormat Bendera itu dosa dan kufur (syirik). Secara lantang dan berani, Felix Siauw tokoh HT (Hizbut Tahrir Indonesia) mengatakan:”membela nasionalisme ngak ada dalilnya, ngak ada panduanya, membela Islam jelas pahalanya, jelas tauladannya”. http://ift.tt/1AIN7vG
Apakalah layak sosok seperti Felix Siuw itu bermukim dan tinggal di Indonesia, jika tidak suka dengan Negara Indonesia. Pemahaman dan pernyataan Felix Siuw itu bagian dari pemahaman kaum Khawarij. Jika ini dibiarkan, pemahaman ini akan meracuni kaum pemuda yang terdiri dari mahasiswa di seluruh nusantara untuk melakukan Bughot (pembangkangan) terhadap pemerintah yang sah.
Kelompok Khowarij itu bermula dari pengikut setia dari kepemimpinan Kholifah Ali Ibn Abi Tholib ra. Bahkan tidak menuduh Ali Ibn Tholib berlalu tidak benar dan keluar dari hukum Allah SWT. Kelompok ini juga pernah melakukan protes tidak sopan alias membangkan kepada Khalifah Usman Ibn Affan ra. Tidak satu-pun dari sosok sahabat Nabi SAW, kecuali diprotes keputusan itu jika tidak sesuai dengan mereka.
Bukan hanya Khulafaur al-Rasidhin yang dicela, Rosulullah-pun pernah diprotes habis-habisan oleh mereka. Bermula dari sebuah komunitas yang di sebuat dengan “Dzulkhuwaishirah Al-Tamimi (dari Bani Tamim). Datanglah seorang laki-laki yang berama Dzulkhuwaisir kepada Rosulullah SAW lantas dia mengatakan dengan sura keras (membentak) tidak sopan kepada Rosulullah SAW:” Berbuat adilah engkau wahai Muhammad? Ini terjadi pada perang Hunain, dimana Nabi SAW akan membagikan harta rampasan.
Mendengar ucapan kasar itu Umar Ibn Al-Khattab ra geram dan tersinggung. Bagaimana mungkin utusan Allah SWT dibentak dengan cara-cara Jahiliyah. Pada waktu yang sama, Umar Ibn Al-Khattab ra akan mencabut pedangnya, karena melihat junjungannya yaitu Rosulullah SAW diperlakukan tidak sopan.
Umar-pun meminta izin kepada Rosulullah SAW agar supaya diperkenankan memukulnya (menebas lehernya). Lantas Umar Ibn Al-Khattab ra berkata:”:”biarkan aku memukul lehernya” (HR Bukhori). Dengan lembut Rosulullah SAW menjawab:”biarlah, sesungguhnya dia memiliki kelompok (komunitas)…,
Imam Bukhori, Imam Muslim dan ulama-ulama hadis banyak meriwayatkan tentang asal muasal gerakan ekstrim Khawarij yang tidak punya sopan santun kepada Rosulullah SAW.
Secara khusus, Imam Bukhori meriwayatkan hadis seputar asal usul kelompok Khowarij, bahkan ciri-cirinyanya, sebagaiman penjelasan hadis di bawah ini:
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman yang berkata telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Al-Zuhri yang berkata telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah Ibn Abdurrahman bahwa Abu Sa’id Al Khudri ra. berkata kami bersama Rasulullah SAW, dan Beliau sedang membagi harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah Dzul Khuwaisirah dan dia seorang laki-laki dari bani Tamim, ia berkata:“wahai Rasulullah berbuat adillah?”. Rasulullah SAW berkata “celaka engkau, siapa yang bisa berlaku adil jika aku dikatakan tidak berlaku adil, sungguh celaka dan rugi jika aku tidak berlaku adil”. Umar ra berkata “wahai Rasulullah izinkanlah aku memenggal lehernya”. Rasulullah SAW berkata “biarkanlah ia, sesungguhnya ia memiliki para sahabat dimana salah seorang dari kalian menganggap kecil shalat kalian dibanding shalat mereka dan puasa kalian dibanding puasa mereka, mereka membaca Al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Dilihat mata panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat pegangan panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat batang panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat bulu panahnya maka tidak nampak apapun sungguh ia mendahului kotoran dan darah. Ciri-ciri mereka adalah seorang laki-laki hitam yang salah satu lengannya seperti payudara perempuan atau seperti daging yang bergerak-gerak dan mereka keluar saat terjadi perselisihan di antara orang-orang. Abu Sa’id berkata “aku bersaksi bahwa aku mendengar hadis ini dari Rasulullah SAW dan aku bersaksi bahwa Ali bin Abi Thalib ra. telah memerangi mereka dan ketika itu aku bersamanya, maka ia (Ali ra) memerintahkan untuk mencari laki-laki itu, akhirnya orang itu ditangkap dan dibawa kehadapannya maka aku bisa melihat ciri-ciri yang disebutkan oleh Rasulullah SAW (HR Bukhari ).
Dzulkhuwaisirah Al-Tamimi itu termasuk penduduk Bani Tamim, makanya dibeberapa hadis disebut dengan “At-tamimi”, yang tinggal di wilayah Jazirah Arabiyah Timur, atau yang dikenal daerah Najd. Bani Tamim termasuk suku Arab dari keturunan Tamim bin Murr bin Ad yang nasabnya sampai kepada Ilyas bin Mudhar.
Perlu digaris bahawi, kaum Khawarij itu sholatnya sangatlah rajin baik sholat wajib maupun sholat sunnah, lebih rajin jika dibandingkan dengan umat Islam pada umumnya. Jidatnya hitam, bukan karena di gesek-gesek ke karpet, atau terkena panas, tetapi karena banyaknya bersujud. Bukannya semakin merasa takut kepada Allah SWT, tetapi semakin merasa lebih baik dan paling benar, sehingga mudah menyalahkan, menyesatkan bahwa mengkafirkan sesama muslim yang menyembah Allah SWT.
Puasa wajib dan sunnah juga lebih rajin dibandingkan dengan muslim pada umumnya. Namun puasa itu malah menjadikan mereka semakin bangga dan merasa lebih baik dari muslim yang lainnya. Seolah-olah puasanya paling sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Sementara puasa yang dilaksanakan orang lain itu hanya mendapatkan lapar dan dahaga.
Sedekah dan membaca Al-Quran juga menjadi bagian dari hidup mereka. Bahkan, Rosulullah SAW menyebutkan ”mereka membaca Al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka”. Bukan hanya fasih bacaan Al-Quran, melainkan banyak diantara mereka yang khuffad (Hafal Al-Quran). Akan tetapi bacaan itu hanya dikerongkongan, tidak sampai masuk di dalam hatinya.
Ciri sifat-sifat orang Khawarij sebagaimana Nabi SAW sebutkan di atas, banyaki dimiliki orang islam, tetapi bukan berarti orang yang rajin sholat malam, puasa, sedekah dan membaca Al-Quran itu Khawarij. Yang perlu digaris bawahi ialah “merasa ibadahnya lebih baik, lebih benar, merasa paling sesuai dengan Al-Quran, dan menganggab orang lain tersesat (bidah) jika tidak sesuai dengan dirinya”.
Sifat ini seperti Iblis, ketika Allah SWT memerintahkan dirinya “bersujud” kepada Adam as. Iblis itu ber-iman kepada Allah SWT percaya 100% kepada-Nya dan tidak pernah menyekutukan-Nya. Jika dibandingkan dengan manusia, mungkin Iblis itu lebih dulu dan lebih kuat imanya dari pada manusia. Hanya satu kata “Iblis” tersesat karena sombong dan tidak mau melaksanakan perintah Allah SWT karena merasa dirinya lebih baik dari pada Adam as.
Jangankan sesama muslim, Nabi SAW saja dibentak karena di anggab tidak berlaku adil. Bukankan Nabi SAW manusia paling sempur Usman Ibn Affan, Ali Ibi Tholib di anggab tidak sesuai dengan Al-Quran. Mereka juga akan menganggab bahwa orang berangkat ke Makkah itu hanya mendatangi batu. Tidak berlebihan jika mereka akan berusaha menghancurkan Baitullah,jika mereka berkuasa kelak. Mereka juga akan menghancurkan makam Rosulullah SAW, seperti halnya mereka menghancurkan makam Nabi Yunus as.
ISIS salah satu dari sekian banyak aliran keras yang memiliki ke-miripan dengan Khowarij. HT (Hizbut Tahrir) memiliki kesamaan dengan ISIS di dalam masalah mendirikan Daulah Islamiyah (Khilafah). Beberapa aliran keras yang ada di Indonesia juga memiliki kesamaan dengan ISIS, seperti; menkafirkan sistem demokrasi, Pancasila sama dengan Thogut, hormati bendera merah putih itu Syirik, hukum produk manusia tidak sah (kufur). Begitulah pemahaman dan keyakinan Khowarij Modern. Berbagai nama mereka gunakan, agar supaya tidak terdeteksi oleh pemerintah yang sah. Mereka menyebarkan keyakinan itu melalui internet, kajian-kajian islam di kampus, mengadakan halakoh di masjid-masjid, radio, bulletin. Wallau A’lam
Sumber : http://ift.tt/1v9ZQao
Imam Abu Hasan Al-Asaary di dalam kitab Makolat Al-Islamiyin wa Ihtilafu Al-Musollin berpendapat: “semua kelompok Khwarij mengkafirkan Ali Ibn Abi Thalib ra. Abu Musa Al-Asaary, Amr Ibn Al-Ash ra termasuk juga kafir. Begitu juga dengan orang yang melakukan dosa besar kufur, kecuali orang-orang najd (Al-Najdaat). Semua itu akan selama-lamanya di Neraka.
Khawarij itu salah satu aliran ke-agamaan yang keluar dari ajaran Al-Quran dan sunnah, tetapi masih dikategorikan orang islam. Karena mereka itu masih bersahadat. Dari segi bahasa Khowarij berasal dari kata jamak dari kharij yang artinya keluar. Khowarij salah satu kelompok yang keluar (memberontak) pada pemerintahan yang sah di era Khulafaur al-Rosyidin.
Ulama fikih sepakat bahwa Khowarij itu adalah al-buhgot (pemberontak) pemerintah yang sah dan benar. Dengan meng-atasnakan Negara Islam, mereka melakukan pemberontakan pada pemerintahan yang sah. Dengan sekuat tenaga, mereka ingin mewujudkan yang baru berdasarkan (Khilafah Islamiyah). Mereka berkeyakinan bahwa segala bentuk pemerintahan jika tidak sesuai dengan Khilafah Islamiyah yang mereka dirikan, tidak sah dan harus di hancurkan.
Tidaklah berlebihan jika kemudian ada segelintir kelompok di Indonesia yang berpendapat bahwa Pancasila Itu Thogut, Demokrasi Kafir dan Syirik, Hormat Bendera itu dosa dan kufur (syirik). Secara lantang dan berani, Felix Siauw tokoh HT (Hizbut Tahrir Indonesia) mengatakan:”membela nasionalisme ngak ada dalilnya, ngak ada panduanya, membela Islam jelas pahalanya, jelas tauladannya”. http://ift.tt/1AIN7vG
Apakalah layak sosok seperti Felix Siuw itu bermukim dan tinggal di Indonesia, jika tidak suka dengan Negara Indonesia. Pemahaman dan pernyataan Felix Siuw itu bagian dari pemahaman kaum Khawarij. Jika ini dibiarkan, pemahaman ini akan meracuni kaum pemuda yang terdiri dari mahasiswa di seluruh nusantara untuk melakukan Bughot (pembangkangan) terhadap pemerintah yang sah.
Kelompok Khowarij itu bermula dari pengikut setia dari kepemimpinan Kholifah Ali Ibn Abi Tholib ra. Bahkan tidak menuduh Ali Ibn Tholib berlalu tidak benar dan keluar dari hukum Allah SWT. Kelompok ini juga pernah melakukan protes tidak sopan alias membangkan kepada Khalifah Usman Ibn Affan ra. Tidak satu-pun dari sosok sahabat Nabi SAW, kecuali diprotes keputusan itu jika tidak sesuai dengan mereka.
Bukan hanya Khulafaur al-Rasidhin yang dicela, Rosulullah-pun pernah diprotes habis-habisan oleh mereka. Bermula dari sebuah komunitas yang di sebuat dengan “Dzulkhuwaishirah Al-Tamimi (dari Bani Tamim). Datanglah seorang laki-laki yang berama Dzulkhuwaisir kepada Rosulullah SAW lantas dia mengatakan dengan sura keras (membentak) tidak sopan kepada Rosulullah SAW:” Berbuat adilah engkau wahai Muhammad? Ini terjadi pada perang Hunain, dimana Nabi SAW akan membagikan harta rampasan.
Mendengar ucapan kasar itu Umar Ibn Al-Khattab ra geram dan tersinggung. Bagaimana mungkin utusan Allah SWT dibentak dengan cara-cara Jahiliyah. Pada waktu yang sama, Umar Ibn Al-Khattab ra akan mencabut pedangnya, karena melihat junjungannya yaitu Rosulullah SAW diperlakukan tidak sopan.
Umar-pun meminta izin kepada Rosulullah SAW agar supaya diperkenankan memukulnya (menebas lehernya). Lantas Umar Ibn Al-Khattab ra berkata:”:”biarkan aku memukul lehernya” (HR Bukhori). Dengan lembut Rosulullah SAW menjawab:”biarlah, sesungguhnya dia memiliki kelompok (komunitas)…,
Imam Bukhori, Imam Muslim dan ulama-ulama hadis banyak meriwayatkan tentang asal muasal gerakan ekstrim Khawarij yang tidak punya sopan santun kepada Rosulullah SAW.
Secara khusus, Imam Bukhori meriwayatkan hadis seputar asal usul kelompok Khowarij, bahkan ciri-cirinyanya, sebagaiman penjelasan hadis di bawah ini:
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman yang berkata telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Al-Zuhri yang berkata telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah Ibn Abdurrahman bahwa Abu Sa’id Al Khudri ra. berkata kami bersama Rasulullah SAW, dan Beliau sedang membagi harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah Dzul Khuwaisirah dan dia seorang laki-laki dari bani Tamim, ia berkata:“wahai Rasulullah berbuat adillah?”. Rasulullah SAW berkata “celaka engkau, siapa yang bisa berlaku adil jika aku dikatakan tidak berlaku adil, sungguh celaka dan rugi jika aku tidak berlaku adil”. Umar ra berkata “wahai Rasulullah izinkanlah aku memenggal lehernya”. Rasulullah SAW berkata “biarkanlah ia, sesungguhnya ia memiliki para sahabat dimana salah seorang dari kalian menganggap kecil shalat kalian dibanding shalat mereka dan puasa kalian dibanding puasa mereka, mereka membaca Al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Dilihat mata panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat pegangan panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat batang panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat bulu panahnya maka tidak nampak apapun sungguh ia mendahului kotoran dan darah. Ciri-ciri mereka adalah seorang laki-laki hitam yang salah satu lengannya seperti payudara perempuan atau seperti daging yang bergerak-gerak dan mereka keluar saat terjadi perselisihan di antara orang-orang. Abu Sa’id berkata “aku bersaksi bahwa aku mendengar hadis ini dari Rasulullah SAW dan aku bersaksi bahwa Ali bin Abi Thalib ra. telah memerangi mereka dan ketika itu aku bersamanya, maka ia (Ali ra) memerintahkan untuk mencari laki-laki itu, akhirnya orang itu ditangkap dan dibawa kehadapannya maka aku bisa melihat ciri-ciri yang disebutkan oleh Rasulullah SAW (HR Bukhari ).
Dzulkhuwaisirah Al-Tamimi itu termasuk penduduk Bani Tamim, makanya dibeberapa hadis disebut dengan “At-tamimi”, yang tinggal di wilayah Jazirah Arabiyah Timur, atau yang dikenal daerah Najd. Bani Tamim termasuk suku Arab dari keturunan Tamim bin Murr bin Ad yang nasabnya sampai kepada Ilyas bin Mudhar.
Perlu digaris bahawi, kaum Khawarij itu sholatnya sangatlah rajin baik sholat wajib maupun sholat sunnah, lebih rajin jika dibandingkan dengan umat Islam pada umumnya. Jidatnya hitam, bukan karena di gesek-gesek ke karpet, atau terkena panas, tetapi karena banyaknya bersujud. Bukannya semakin merasa takut kepada Allah SWT, tetapi semakin merasa lebih baik dan paling benar, sehingga mudah menyalahkan, menyesatkan bahwa mengkafirkan sesama muslim yang menyembah Allah SWT.
Puasa wajib dan sunnah juga lebih rajin dibandingkan dengan muslim pada umumnya. Namun puasa itu malah menjadikan mereka semakin bangga dan merasa lebih baik dari muslim yang lainnya. Seolah-olah puasanya paling sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Sementara puasa yang dilaksanakan orang lain itu hanya mendapatkan lapar dan dahaga.
Sedekah dan membaca Al-Quran juga menjadi bagian dari hidup mereka. Bahkan, Rosulullah SAW menyebutkan ”mereka membaca Al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka”. Bukan hanya fasih bacaan Al-Quran, melainkan banyak diantara mereka yang khuffad (Hafal Al-Quran). Akan tetapi bacaan itu hanya dikerongkongan, tidak sampai masuk di dalam hatinya.
Ciri sifat-sifat orang Khawarij sebagaimana Nabi SAW sebutkan di atas, banyaki dimiliki orang islam, tetapi bukan berarti orang yang rajin sholat malam, puasa, sedekah dan membaca Al-Quran itu Khawarij. Yang perlu digaris bawahi ialah “merasa ibadahnya lebih baik, lebih benar, merasa paling sesuai dengan Al-Quran, dan menganggab orang lain tersesat (bidah) jika tidak sesuai dengan dirinya”.
Sifat ini seperti Iblis, ketika Allah SWT memerintahkan dirinya “bersujud” kepada Adam as. Iblis itu ber-iman kepada Allah SWT percaya 100% kepada-Nya dan tidak pernah menyekutukan-Nya. Jika dibandingkan dengan manusia, mungkin Iblis itu lebih dulu dan lebih kuat imanya dari pada manusia. Hanya satu kata “Iblis” tersesat karena sombong dan tidak mau melaksanakan perintah Allah SWT karena merasa dirinya lebih baik dari pada Adam as.
Jangankan sesama muslim, Nabi SAW saja dibentak karena di anggab tidak berlaku adil. Bukankan Nabi SAW manusia paling sempur Usman Ibn Affan, Ali Ibi Tholib di anggab tidak sesuai dengan Al-Quran. Mereka juga akan menganggab bahwa orang berangkat ke Makkah itu hanya mendatangi batu. Tidak berlebihan jika mereka akan berusaha menghancurkan Baitullah,jika mereka berkuasa kelak. Mereka juga akan menghancurkan makam Rosulullah SAW, seperti halnya mereka menghancurkan makam Nabi Yunus as.
ISIS salah satu dari sekian banyak aliran keras yang memiliki ke-miripan dengan Khowarij. HT (Hizbut Tahrir) memiliki kesamaan dengan ISIS di dalam masalah mendirikan Daulah Islamiyah (Khilafah). Beberapa aliran keras yang ada di Indonesia juga memiliki kesamaan dengan ISIS, seperti; menkafirkan sistem demokrasi, Pancasila sama dengan Thogut, hormati bendera merah putih itu Syirik, hukum produk manusia tidak sah (kufur). Begitulah pemahaman dan keyakinan Khowarij Modern. Berbagai nama mereka gunakan, agar supaya tidak terdeteksi oleh pemerintah yang sah. Mereka menyebarkan keyakinan itu melalui internet, kajian-kajian islam di kampus, mengadakan halakoh di masjid-masjid, radio, bulletin. Wallau A’lam
Sumber : http://ift.tt/1v9ZQao