Suara Warga

Pembangkit Listrik Tenaga Lumpur Lapindo

Artikel terkait : Pembangkit Listrik Tenaga Lumpur Lapindo

Plagiat itu hanya pecundang yang merasa malas untuk berfikir keras dalam hal ide kreatif. Plagiat biasanya identik dengan hasil karya yang sudah berhasil lalu kemudian di ciplak dan diimitasi sedemikian rupa agar bisa menjadi proyek keberhasilan suatu pembangunan. Plagiat tidak jauh dengan konsep PENIRU, PENGIMITASI dan lain sebagainya.

Ambil contoh proyek pembangkit listrik tenaga angin, negara jepang sudah jelas-jelas mendirikan dan melakukannya lebih awal, tapi mengapa kita selaku anak-anak muda di negara Indonesia ini tidak merasa malu katakan bahwa itu adalah ide murni dan ide kreatif dari anak bangsa sendiri ??? Kebohongan apalagi ini yang telah di blowup oleh anak bangsa ini dalam hal meniru bakat dan ide murni dari negara lain seperti JEPANG ?

Kalau lah itu imitasi ide segera jelaskan bahwa proyek pembangkit listrik tenaga angin itu bukan hal yang baru dan pertama kalinya, akui lah ini agar kita bisa di katakan sebagai seorang yang professional dan bukan Loser yang hanya mampu menguntit dan mencaplok ide negara jepang ! Jepang buat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin kenapa anak bangsa pun ikut2an latah untuk mengklaim bahwa itu satu-satunya alternatif briliant dari berjuta-juta alternatif ide murni yang tersedia di negara kita ini.

Ambil contoh saja kasus lumpur lapindo saat ini… bukankah lumpur bisa dijadikan proyek uji coba untuk membuat suatu pembangkit listrik di negara ini ??? kita namakan design rancang bangun PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LUMPUR !




Sumber : http://ift.tt/1stomj7

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz