Media dan Dukungan Untuk ISIS
Sepekan terakhir media televisi banyak menyiarkan tentang bahaya ISIS yang mulai menancapkan kukunya di Indonesia terutama untuk merekrut anggota baru yang kemungkinan menyasar para santri dan pemuda pemudi. Pemerintah juga tidak tinggal diam lewat menkominfo Tifatul Sembiring untuk mengirim surat kepada Youtube agar memblokir video tentang ISIS tersebut. Para tokoh lintas agama tidak ketinggalan menyuarakan penolakan terhadap ISIS.
Adanya rasa simpati dan dukungan sebagian orang Indonesia terhadap ISIS tentu semua memiliki sebab. Seperti beberapa mural tulisan dukungan untuk ISIS di Yogyakarta yang telah ada sejak beberapa bulan lamanya. Saya pun dalam akun FB dan Twitter pernah menunjukkan posting dukungan “I stand for ISIS” walaupun akhirnya saya menghapusnya beberapa hari lalu.
Dukungan-dukungan terhadap ISIS tersebut timbul akibat media kita juga, baik online maupun televisi. Sejak beberapa bulan terakhir pemberitaan bahwa ISIS menaklukkan Irak untuk menegakkan syariat islam, menampilkan profil para tentara ISIS adalah pejuang yang dinantikan oleh warga sipil karena kebaikannya. Semua profil manis yang ditampilkan oleh banyak media tentu akan menggiring pembaca terutama para pemuda bersimpati dan mendukung organisasi tersebut. Saat semua kenyataan terbalik, media tanpa tanggung jawab hanya sekedar memberitakan hal yang 180° berbeda dari sebelumnya.
Apa yang terjadi sekarang akan lebih baik dimulai dari media Indonesia agar lebih berhati-hati dalam menampilkan berita yang secara langsung maupun tidak langsung akan memiliki dampak dimasa depan. Memberitakan sesuatu tidak emosional meng-copy paste berita media asing tanpa difilter terlebih dahulu seperti kebanyakan media sekarang. Ingat! sebagian besar masyarakat kita hanya akan melihat dan mendengarkan dari media dan menganggapnya sebagai kebenaran.
Sumber : http://ift.tt/1uoKyeE
Adanya rasa simpati dan dukungan sebagian orang Indonesia terhadap ISIS tentu semua memiliki sebab. Seperti beberapa mural tulisan dukungan untuk ISIS di Yogyakarta yang telah ada sejak beberapa bulan lamanya. Saya pun dalam akun FB dan Twitter pernah menunjukkan posting dukungan “I stand for ISIS” walaupun akhirnya saya menghapusnya beberapa hari lalu.
Dukungan-dukungan terhadap ISIS tersebut timbul akibat media kita juga, baik online maupun televisi. Sejak beberapa bulan terakhir pemberitaan bahwa ISIS menaklukkan Irak untuk menegakkan syariat islam, menampilkan profil para tentara ISIS adalah pejuang yang dinantikan oleh warga sipil karena kebaikannya. Semua profil manis yang ditampilkan oleh banyak media tentu akan menggiring pembaca terutama para pemuda bersimpati dan mendukung organisasi tersebut. Saat semua kenyataan terbalik, media tanpa tanggung jawab hanya sekedar memberitakan hal yang 180° berbeda dari sebelumnya.
Apa yang terjadi sekarang akan lebih baik dimulai dari media Indonesia agar lebih berhati-hati dalam menampilkan berita yang secara langsung maupun tidak langsung akan memiliki dampak dimasa depan. Memberitakan sesuatu tidak emosional meng-copy paste berita media asing tanpa difilter terlebih dahulu seperti kebanyakan media sekarang. Ingat! sebagian besar masyarakat kita hanya akan melihat dan mendengarkan dari media dan menganggapnya sebagai kebenaran.
Sumber : http://ift.tt/1uoKyeE