Suara Warga

Opera Van Java sudah ada gantinya Opera Van Prahara

Artikel terkait : Opera Van Java sudah ada gantinya Opera Van Prahara

Dalam masa kampanye sampai menunggu putusan MK ini, kita seolah disuguhi kelucuan-kelucuan yang bisa menggantikan Opera Van Java di layar televisi, jika Opera Van Java hanya di Trans7, maka acara baru ini disiarkan oleh hampir seluruh televisi. Ini bedanya. Apa itu? Opera Van Prahara…

Kita lihat saja ke TKP….

Mengatakan ingkar janji asal santun….

Mengatakan kita bangsa jongos, bangsa kacung…

Mengatakan kubu sebelah antek asing….

Rakyat jangan Lugu (Lucu dan Guoblok)…

Bocor…bocor…bocor….

Dan kita tertawa. Mengapa? Ya karena yang dikatain adalah bangsanya sendiri alias pendukungnya sendiri. Ironis. Tetapi pendukungnya saja yang memang sedikit tidak waras, sehingga malah makin menjadi.

Memiliki pengetahuan tinggi tapi Kalpataru dengan Adipura keliru tempat….

Ikut teriak menang dengan sujud syukur dengan QC abal-abal….

Menyuruh semua sabar menunggu hasil wasit biar jelas…

Syukuran di pesta kemenangan padahal belum diumumkan sebagai pemenang oleh wasit….

Begitu akan selesai penghitungan oleh wasit, melarikan diri….

Ga mau mengakui….

Malah menyuruh semua sabar menunggu lagi hasil dari MK…

Dan kita tertawa lagi. Mengapa? Ya karena apa yang selalu diomongkan oleh wayang itu selalu bertolak belakang dengan kenyataan hidup yang sedang berlangsung. Tetapi pendukungnya saja yang memang sedikit tidak waras, sehingga malah makin menjadi.

Mengatakan kubu sebelah adalah jelmaan nabi, tidak pernah salah…

Wayang pendukungnya malah bilang dia adalah titisan Allah…

Walau diralat keseleo lidah…tapi kok 2x keseleo yang sama (keledai kalee)…

Mengatakan Roro Jonggrang yang bikin Tangkuban Perahu….

Lucu Roro Jonggrang pun di black campaign…

Dan kita tertawa lagi. Mengapa? Ya karena wayang pendukungnya selalu lucu dalam berkomentar dan malah balik mencemooh diri sendiri karena terlihat lugu (lucu dan guoblok). Tetapi pendukungnya saja yang memang sedikit tidak waras, sehingga malah makin menjadi.

Curhat di youtube…

Alat bukti 10 truk, jadi 15 mobil lapis baja…

Ternyata datang malah cuma jadi 3 bundel…

Gugatan banyak copy paste..

Mengatakan tersakiti karena pemilu yang curang…

Katanya lebih baik pemilu di Korea Utara…

Pemilu 2014 seperti pemilu di negara totaliter, fasis dan komunis…

SBY pun pasti tertawa. Mengapa? Ya karena wayang yang satu itu betul-betul asal njeplak mulutnya. Tetapi pendukungnya saja yang memang sedikit tidak waras, sehingga malah makin menjadi.

Apalagi kelucuan-kelucuan yang akan dipertontonkan Opera Van Prahara selanjutnya? Kita ikuti saja apa maunya asal tidak anarkis dengan terus mengawal sampai 20 Oktober 2014 dan mudah-mudahan kita diberi kesehatan dan akal waras…




Sumber : http://ift.tt/1uoKqvT

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz