Suara Warga

Memperpaiki Bangsa Haruskah Menjadi Pemimpin?

Artikel terkait : Memperpaiki Bangsa Haruskah Menjadi Pemimpin?

Apabila kita kutip kata-kata salah seorang calon presiden kita yang kurang lebih bisa diartikan seperti ini :”harta saya sudah banyak saya tidak pengin jadi penguasa. Saya mencalonkan diri sebagai presiden karena saya ingin memperbaiki negeri ini”.

Terlihat sekilas kata-kata tersebut sangat menarik untuk direnungkan. Mengapa ? Dengan harta yang melimpah dan tidak akan habis sampai 15 turunan, maka kalimat tersebut menurut penulis kurang sesuai, karena ada hal yang perlu dipertanyakan kalau beliau tidak menginginkan sebuah kekuasaan. Merubah suatu bangsa dengan kekayaan yang berlimpah tidaklah harus menjadi penguasa. Untuk merubah negeri ke arah yang baik sebetulnya kita sudah tahu bahwa tidaklah harus sebagai pemimpin. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki bangsa ini dan penulis yakin beliau lebih tahu cara-cara apa saja yang bisa dilakukan.

Coba kita renungkan bersama, bila kita merubah bangsa dengan menjadi pemimpin adalah suatu hal yang biasa, karena hal tersebut sebagai suatu kuajiban dan tanggung jawabnya sebagai penguasa. Lain halnya bila kita sebagai masyarakat biasa tetapi peduli dengan nasib bangsanya, maka tanpa dimintapun masyarakat akan menilai sebagai sesuatu yang SANGAT LUAR BIASAAAAA. Sudah banyak masyarakat kita yang melakukan itu, dan bukan penghargaan yang mereka harapkan tetapi bisa berbagi agar masyarakat disekitarnya bisa hidup secara layak dan lebih baik.Kesimpulannya bahwa pemimpin bukanlan suatu tujuan tetapi lebih pada efek samping dari akhlak dan perbuatan yang dilakukan.

Dari paragraph di atas maka seorang yang bijaksana bila mengatakan bahwa menjadi penguasa bukanlah tujuan utama, maka bila dalam kompetisi tersebut beliau kalah bilau akan menerima kekalaan dengan legowo. Bila beliau tidak legowo, maka pertanyaan akan muncul : Benarkah menjadi penguasa bukanlah tujuan utama ?

Bila tujuannya untuk memperbaiki kondisi masyarakat, bukanlah ia akan dengan legowo menerima itu dan mengalihkan cara lain yang lebih elegan ? Bisa saja beliau mengatakan bahwa bukan pada masalah KALAH DAN MENANG, tetapi banyaknya kecurangan yang menyebabkan beliau tidak menerima kekalahan ini. Pernyataan ini bisa dijawab dengan pertanyaan : akankah beliau mengajukan gugatan ke MK jika beliau diputuskan sebagai presiden terpilih ? Lantas apa masalahnya ? Masalahnya adalah bukan persoalan kalah dan menang dalam pilpres tetapi masalahnya adalah KALAH dalam pilpres. Anda setuju ?




Sumber : http://ift.tt/1qXyX8W

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz