Kejutan Kedua Koalisi Merah Putih di DPR
PDIP, Partai NasDem, Partai Hanura, PKB dan PKPI boleh jumawa karena Jokowi-JK, Capres/Cawapres yang diusungnya memenangkan pertarungan hingga keputusan final sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Kemenangan yang rasa-rasanya bak meneguk air setelah dilanda dahaga berkepanjangan. Seperti diungkapkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, bahwa kemenangan Jokowi-Jk laiknya mengakhiri puasa 10 tahun di pemerintahan. “Kita ini kan juga sudah 10 tahun puasa“ ujar Megawati ketika konferensi pers 9 Juli di kantor DPP PDIP, sore hari pasca pemungutan suara sebagaimana diberitakan detik.com. Dari statemen ini, banyak yang kemudian mengolok, bila sepuluh tahun terakhir Megawati dan PDIP ternyata lapar dan haus kekuasaan. Lapar dan haus merupakan sesuatu yang mutlak dirasakan oleh orang yang berpuasa.
Seperti orang yang baru berbuka puasa, hendak melahap semua makanan yang ada dihadapan, barangkali ini juga dirasakan oleh PDIP dan diikuti oleh parpol-parpol pengusung Jokowi-JK lainnya. Bila diasosiasikan dengan soal makan-minum, Megawati tak mau “pesta makan malamnya” terganggu. Anak mendiang Proklamator, Bung Karno ini tak mau ada rasa kecut, atau keasinan, apa lagi sampai terhidang makanan basi. Poltisi perempuan yang telah memimpin PDIP selama 15 tahun ini, ingin memastikan kekuasaan Jokowi-JK berjalan mulus. Tak hanya di tataran eksekutif, namun juga di legislative sebab PDIP adalah pemenang pemilu legislatif tahun 2014.
Namun apa nyana, tampaknya mimpi Megawati yang coba kita terjemahkan dari frase “puasa berada di pemerintahan” ini memang hanya tinggal mimpi. Mimpi yang tak akan mungkin pernah menjadi kenyataan. Sebab, faktanya, setelah Jokowi-JK ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, koalisi parpol pengusung Jokowi-JK malah kembali dipecundangi oleh Koalisi Merah Putih di DPR terkait Panitia Khusus (Pansus) Tatib DPR. Koalisi yang mendukung Prabowo-Hatta tersebut berhasil mengusai pimpinan Pansus Tatib DPR dengan tanpa satupun unsur pimpinan dari parpol pengsung Jokowi-JK. Selain membuktikan soliditas sekaligus membantah desas-desus perpecahan yang ditiupkan kubu Jokowi-JK, sukses menguasai Pansus Tatib DPR sekaligus membikin PDIP Cs keder di DPR.
Dan parahnya, ini adalah kali kedua PDIP Cs dikalahkan oleh Koalisi Merah Putih di DPR, mesikupun anggota DPR yang baru belumlah dilantik. Sebelumnya, Koalisi Merah Putih juga berhasil mengalahkan parpol pengusung Jokowi-JK dalam revisi UU MPR, DPR, DPR dan DPRD atau UU MD3. Walaupun PDIP adalah parpol pemenang pemilu, namun posisi kursi empuk Ketua DPR hampir dipastikan tak bakal jadi milik PDIP. Sebab di dalam UU MD3 yang baru, Ketua DPR dipilih melalui voting bila tak disepakati secara musyawarah mufakat. Artinya, bila voting, maka calon dari Koalisi Merah Putih yang bakal menang besar. Tak hanya mengamankan posisi Ketua DPR, namun juga Wakil Ketua DPR dan badan kelengkapan dewan lainnya. Ini adalah mimpi buruk bagi PDIP yang telah memenangi pileg namun akhirnya tak berdaya menghadapi soliditas Koalisi Merah Putih. Kemungkinan besar, agenda-agenda Jokowi-JK yang tidak pro rakyat, seperti rencana menaikkan BBM juga akan dikandaskan oleh Koalisi Merah Putih. Bravo Merah Putihku!
Sumber : http://ift.tt/1ndnsDh
Seperti orang yang baru berbuka puasa, hendak melahap semua makanan yang ada dihadapan, barangkali ini juga dirasakan oleh PDIP dan diikuti oleh parpol-parpol pengusung Jokowi-JK lainnya. Bila diasosiasikan dengan soal makan-minum, Megawati tak mau “pesta makan malamnya” terganggu. Anak mendiang Proklamator, Bung Karno ini tak mau ada rasa kecut, atau keasinan, apa lagi sampai terhidang makanan basi. Poltisi perempuan yang telah memimpin PDIP selama 15 tahun ini, ingin memastikan kekuasaan Jokowi-JK berjalan mulus. Tak hanya di tataran eksekutif, namun juga di legislative sebab PDIP adalah pemenang pemilu legislatif tahun 2014.
Namun apa nyana, tampaknya mimpi Megawati yang coba kita terjemahkan dari frase “puasa berada di pemerintahan” ini memang hanya tinggal mimpi. Mimpi yang tak akan mungkin pernah menjadi kenyataan. Sebab, faktanya, setelah Jokowi-JK ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, koalisi parpol pengusung Jokowi-JK malah kembali dipecundangi oleh Koalisi Merah Putih di DPR terkait Panitia Khusus (Pansus) Tatib DPR. Koalisi yang mendukung Prabowo-Hatta tersebut berhasil mengusai pimpinan Pansus Tatib DPR dengan tanpa satupun unsur pimpinan dari parpol pengsung Jokowi-JK. Selain membuktikan soliditas sekaligus membantah desas-desus perpecahan yang ditiupkan kubu Jokowi-JK, sukses menguasai Pansus Tatib DPR sekaligus membikin PDIP Cs keder di DPR.
Dan parahnya, ini adalah kali kedua PDIP Cs dikalahkan oleh Koalisi Merah Putih di DPR, mesikupun anggota DPR yang baru belumlah dilantik. Sebelumnya, Koalisi Merah Putih juga berhasil mengalahkan parpol pengusung Jokowi-JK dalam revisi UU MPR, DPR, DPR dan DPRD atau UU MD3. Walaupun PDIP adalah parpol pemenang pemilu, namun posisi kursi empuk Ketua DPR hampir dipastikan tak bakal jadi milik PDIP. Sebab di dalam UU MD3 yang baru, Ketua DPR dipilih melalui voting bila tak disepakati secara musyawarah mufakat. Artinya, bila voting, maka calon dari Koalisi Merah Putih yang bakal menang besar. Tak hanya mengamankan posisi Ketua DPR, namun juga Wakil Ketua DPR dan badan kelengkapan dewan lainnya. Ini adalah mimpi buruk bagi PDIP yang telah memenangi pileg namun akhirnya tak berdaya menghadapi soliditas Koalisi Merah Putih. Kemungkinan besar, agenda-agenda Jokowi-JK yang tidak pro rakyat, seperti rencana menaikkan BBM juga akan dikandaskan oleh Koalisi Merah Putih. Bravo Merah Putihku!
Sumber : http://ift.tt/1ndnsDh