Suara Warga

Tak juga Ditahan, Dia malah kasih Jempolnya

Artikel terkait : Tak juga Ditahan, Dia malah kasih Jempolnya



Catatan saya kali ini berisi tentang sebuah peristiwa yang menurut saya gak beres dan cenderung “aneh”. Peristiwa ini tentang Brigjen (Pol) Didik Purnomo yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek simulator roda dua dan roda empat ujian surat izin mengemudi (SIM) 2011 namun sampai sekarang belum ditahan.


Penetapan Pak Didik sebagai tersangka merupakan pengembangan penyidikan atas perkara tersangka Irjen Djoko Susilo yang diduga menyalahgunakan kewenangannya selaku Kepala Korlantas Polri 2011 sehingga menimbulkan kerugian negara atau menguntungkan orang lain. Status yang didapat Pak Didik ini telah lebih dari dua tahun ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nah, ada apa ini?. Kok bisa?. Dari pihak KPK mengatakan bahwa pihaknya belum menahan Didik karena tim penyidik KPK menganggap penahanan belum perlu dilakukan.


Untuk diketahui, KPK menetapkan Pak Didik sebagai tersangka sejak 1 Agustus 2012. Penetapan Pak Didik sebagai tersangka dilakukan bersamaan dengan penetapan mantan Kakorlantas Irjen (Pol), Djoko Susilo, sebagai tersangka. Kini, Pak Djoko menjalani masa hukuman setelah divonis 18 tahun penjara.


Kemarin saya menemukan berita bahwa Pak Didik ini memenuhi panggilan KPK untuk pemeriksaan. Pak Didik yang mengenakan jaket hitam saat bertandang ke KPK tak mau berkomentar lebih jauh terkait kasus yang membelitnya kepada wartawan di tempat. Pak Didik memilih no comment dan terus berjalan sambil menebar senyum. Beliau masih bisa ya senyum? . Hebat deh . Tapi dari semua itu, ada satu hal yang menurut saya “aneh” atau apalah. Masih belum bisa mendefinisikan peristiwa ini. Ini tentang hal foto yang didapat saat Pak Didik selesai melakukan pemeriksaan yang merupakan ketiga kalinya dilakukan KPK. Berikut Fotonya :




Dalam foto itu beliau senyum dan memberikan sebuah jempol pada wartawan. Entah apa yang dipikir beliau dan yang ada dipikirannya. Tapi kalau saya jadi beliau sih yang pasti saya tertunduk malu atas kasus yang dialami dan yang telah dilakukan.


Sekian catatan saya hari ini, terimakasih atas perhatiannya. Sampai jumpa kawan. :)






Sumber : http://ift.tt/1D20vft

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz