Presiden Vs Parlemen
Presiden vs parlemen
Negara kita sekarang sudah seeorang presiden dan wakil presiden beru terpilih yang sebenta lagi akan dilantik tanggal 20 oktober mendatang . sbelumnnya anggota legislatif baru uuntuk masa jabatan 2014-2019 sudah resmi dilantik dan sekarang para petinggi legislatif itu yang ternyata dari kubu koalisi merah putih(KMP). Koalisi Merah Putih terdiri dari 6 pendukukung parpol yakni partai Gerindra,gokar,PAN,PKS,PPP,PBB,dan satu lagi partai Demokrat.ke-6 partai tersebut menguasai hampir 70% kursi diparlemen dan partai-partai tersebut yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajassa kalah melawan jokowi-JK yang diusung PDI-P,PKB,NASDEM,HANURA,PKPI dalam event pimilihan presiden pada bulan juli lalu.
Selamat ya buat pasanagan Jokowo-JK YANG MENANG dan jangan gegabah dulu dan yang kalah harus menerima dengan legowo dan untuk yang kalah dalam pemilihan preessiden kalah bukan berarti kiamat…..masih masih ada kesempatan ditahun 2019 mendatang.
Ngomong-nomog sih partai Demokrat kalau dilihat di televisis menurut kader-kadernya itu partai penyembang ,netral dan tidak mendukung koalisi manapun namun dilihat dari kenyataan nya skarang ini malah lebih cenderung ke koalisi Merah Putih. Contoh saja dalam pemilihan presiden lalu hampir semua kader dan petinggi partai tersebut mendukung Prabowo-Hatta sebagai presiden, ke-2 mengenai undang-undang mengenai tentang pemilihan kepala daerah yang seharusnya dipilih oleh rakyat kemudian diubah oleh koalisi Merah Putih yakni pemilihan memlalui DPRD, nah Partai Demokrat melalui ketua umumnya yang sekaligus sebagai presiden pak SBY SECARA terbuka amun sebelumnya gencar-gencar mendukung pilkada langsung malah melakukan aksi walk out sehingga undang-undang mengenai pemilihan kepala daerah dimenangkan oleh kubu KMP sengan presentasi hampir 70% sementara kubu koalisi Indonesia Hebat yang jelas mendukung pilkada langsung kalah dalam yang digelar oleh DPR melalui voting.
Lagi – lagi kubu koalisi Indonesia Hebat harus menelan kekalahan dalam paripurna DPR di senayan Jakarta. Kubu koalisi Indonesia Hebat anggotanya di DPR Cuma sedikit dibanding kubu koalisi pendukung KMP.,,, Kalau misalnya dalam sidang DPR dalam memutuskan suatu aturan Melakukan sistem voting dan kalau kubu KMP solid otomatis dimenangkan leh kubu KMP….
Bayangkan kalau undang-undang kepala daerah ini berlaku otomatis kita sebagai rakyat biasa tidak bisa mmemilih pemimpin daerah kita. Apakah ini yang dinamakan sebagai kemunduran demokrasi dinegra kita/sebaliknya,,, dari kubu KMP menurut koalisi tersebut pemilihan pilkada langsung diubah dengan pemilihan tidak langsung melalui DPRD untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam pemilihan tersebut diantaranya money pilitik ,,, kalau menurut aku sih ngakkk ada masalah mengenai pemilihan pilkada langsung paling kalau ada bagi-bagi uang sih Cuma 50 ribu itu kadang nyampek kadang tidak. Kalau melalui aNggota DPR apakah tidak ada yang namanya MONEY POLITIC ,sekarang aj kita lihat baynyak aggota DPRD yang kena kasus korupsi yang banyak merugikan negara. Pertanyaan saya: kalau misalnya pilkada melalui DPRD apakah tidak ada money politic atau ada bagi-bagi uang namun nominalnya tidak 50 ribu….nggak tau berapa yang aggota DPR masa mau dikasih uang 50 RIBU ?????? YANG jelas menurut pandangan ku sih nggak bakal mau….. pasti mintanya lebih ,,,,,,hehehehehee……. semoga aja undang-undang pemilihan kepaladaerah tidak berlaku….heheheheh
undang –undang MD3 yang dulu kalau paserta pemilihan umum partai yag mendapatkan suara terbanyak yang akan menjadi ketua legislatif namun sekarang ini diubah oleh para anggota wakil rakyat , aku sih gag pa2 aja asal kerjanya benar gag korupsi dan demi kepentingan rakyat. Namun yang jadi pertanyaan publik apakah pimpian DPR dan pemerintahan baru nanti akan akur dengan presiden baru nanti mengingat para pimpinan DPR berasal dari koalisi Merah putih.???????
Dan yang gag kalah hebohnya Pimpinan MPR itu pun juga berasal dari koalisi Merah Putih…..wahhh selamat buat koalisi Merah Putuih yang memborong paket pimpinann MPR & DPR,,,,,,heheheheheheh kayaknya ingin memborong paket –paket pimpinana legislatif semua mengingat koalisi tersebut kalah dalam pemilihan Presiden lalu,ada juga pimpinan MPR yang berassal dari anggota DPD Cuma 1.
Pimpinan MPR berasal dari parpol yang mendukung prabowo sebagai presiden namun kalah dengan jokowi yang menjadi pemenang,,apakah tanggal 20 oktober nanti Pimpinan MPR nanti melantik Presiden baru yang dippilih langssung oleh rakyat atau ada semacam penjegalan dilihat dari media sosial baru-baru ini meskipun sudah diklarfikasi oleh orangnya…peryataanya kalau pemerintahan baru nanti akan ada semacam penjegalan dari kubu yang kalah melaului parlemen…..semoga aja demokrasi dinegara kita tambah dewasa dan buat yang kajlah jangan menjegal pemerintah baru biarkan pemerintaha baru nanti memnjalankan tugasnya dengan baik demi kepentingan rakyat. Dan kalau menyeleweng ya kita jangan dukung lahhhhh
Ini buat pemerintaha baru nanti : apakah bedanya pil pres dengan pil KB????? Kalau pilpres yang jadi pemenang biasanya lupa,,,,dan kalau pil KB yang lupa biasanya jadi………heheheheheh
Sumber : http://ift.tt/1srTu4b
Negara kita sekarang sudah seeorang presiden dan wakil presiden beru terpilih yang sebenta lagi akan dilantik tanggal 20 oktober mendatang . sbelumnnya anggota legislatif baru uuntuk masa jabatan 2014-2019 sudah resmi dilantik dan sekarang para petinggi legislatif itu yang ternyata dari kubu koalisi merah putih(KMP). Koalisi Merah Putih terdiri dari 6 pendukukung parpol yakni partai Gerindra,gokar,PAN,PKS,PPP,PBB,dan satu lagi partai Demokrat.ke-6 partai tersebut menguasai hampir 70% kursi diparlemen dan partai-partai tersebut yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajassa kalah melawan jokowi-JK yang diusung PDI-P,PKB,NASDEM,HANURA,PKPI dalam event pimilihan presiden pada bulan juli lalu.
Selamat ya buat pasanagan Jokowo-JK YANG MENANG dan jangan gegabah dulu dan yang kalah harus menerima dengan legowo dan untuk yang kalah dalam pemilihan preessiden kalah bukan berarti kiamat…..masih masih ada kesempatan ditahun 2019 mendatang.
Ngomong-nomog sih partai Demokrat kalau dilihat di televisis menurut kader-kadernya itu partai penyembang ,netral dan tidak mendukung koalisi manapun namun dilihat dari kenyataan nya skarang ini malah lebih cenderung ke koalisi Merah Putih. Contoh saja dalam pemilihan presiden lalu hampir semua kader dan petinggi partai tersebut mendukung Prabowo-Hatta sebagai presiden, ke-2 mengenai undang-undang mengenai tentang pemilihan kepala daerah yang seharusnya dipilih oleh rakyat kemudian diubah oleh koalisi Merah Putih yakni pemilihan memlalui DPRD, nah Partai Demokrat melalui ketua umumnya yang sekaligus sebagai presiden pak SBY SECARA terbuka amun sebelumnya gencar-gencar mendukung pilkada langsung malah melakukan aksi walk out sehingga undang-undang mengenai pemilihan kepala daerah dimenangkan oleh kubu KMP sengan presentasi hampir 70% sementara kubu koalisi Indonesia Hebat yang jelas mendukung pilkada langsung kalah dalam yang digelar oleh DPR melalui voting.
Lagi – lagi kubu koalisi Indonesia Hebat harus menelan kekalahan dalam paripurna DPR di senayan Jakarta. Kubu koalisi Indonesia Hebat anggotanya di DPR Cuma sedikit dibanding kubu koalisi pendukung KMP.,,, Kalau misalnya dalam sidang DPR dalam memutuskan suatu aturan Melakukan sistem voting dan kalau kubu KMP solid otomatis dimenangkan leh kubu KMP….
Bayangkan kalau undang-undang kepala daerah ini berlaku otomatis kita sebagai rakyat biasa tidak bisa mmemilih pemimpin daerah kita. Apakah ini yang dinamakan sebagai kemunduran demokrasi dinegra kita/sebaliknya,,, dari kubu KMP menurut koalisi tersebut pemilihan pilkada langsung diubah dengan pemilihan tidak langsung melalui DPRD untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam pemilihan tersebut diantaranya money pilitik ,,, kalau menurut aku sih ngakkk ada masalah mengenai pemilihan pilkada langsung paling kalau ada bagi-bagi uang sih Cuma 50 ribu itu kadang nyampek kadang tidak. Kalau melalui aNggota DPR apakah tidak ada yang namanya MONEY POLITIC ,sekarang aj kita lihat baynyak aggota DPRD yang kena kasus korupsi yang banyak merugikan negara. Pertanyaan saya: kalau misalnya pilkada melalui DPRD apakah tidak ada money politic atau ada bagi-bagi uang namun nominalnya tidak 50 ribu….nggak tau berapa yang aggota DPR masa mau dikasih uang 50 RIBU ?????? YANG jelas menurut pandangan ku sih nggak bakal mau….. pasti mintanya lebih ,,,,,,hehehehehee……. semoga aja undang-undang pemilihan kepaladaerah tidak berlaku….heheheheh
undang –undang MD3 yang dulu kalau paserta pemilihan umum partai yag mendapatkan suara terbanyak yang akan menjadi ketua legislatif namun sekarang ini diubah oleh para anggota wakil rakyat , aku sih gag pa2 aja asal kerjanya benar gag korupsi dan demi kepentingan rakyat. Namun yang jadi pertanyaan publik apakah pimpian DPR dan pemerintahan baru nanti akan akur dengan presiden baru nanti mengingat para pimpinan DPR berasal dari koalisi Merah putih.???????
Dan yang gag kalah hebohnya Pimpinan MPR itu pun juga berasal dari koalisi Merah Putih…..wahhh selamat buat koalisi Merah Putuih yang memborong paket pimpinann MPR & DPR,,,,,,heheheheheheh kayaknya ingin memborong paket –paket pimpinana legislatif semua mengingat koalisi tersebut kalah dalam pemilihan Presiden lalu,ada juga pimpinan MPR yang berassal dari anggota DPD Cuma 1.
Pimpinan MPR berasal dari parpol yang mendukung prabowo sebagai presiden namun kalah dengan jokowi yang menjadi pemenang,,apakah tanggal 20 oktober nanti Pimpinan MPR nanti melantik Presiden baru yang dippilih langssung oleh rakyat atau ada semacam penjegalan dilihat dari media sosial baru-baru ini meskipun sudah diklarfikasi oleh orangnya…peryataanya kalau pemerintahan baru nanti akan ada semacam penjegalan dari kubu yang kalah melaului parlemen…..semoga aja demokrasi dinegara kita tambah dewasa dan buat yang kajlah jangan menjegal pemerintah baru biarkan pemerintaha baru nanti memnjalankan tugasnya dengan baik demi kepentingan rakyat. Dan kalau menyeleweng ya kita jangan dukung lahhhhh
Ini buat pemerintaha baru nanti : apakah bedanya pil pres dengan pil KB????? Kalau pilpres yang jadi pemenang biasanya lupa,,,,dan kalau pil KB yang lupa biasanya jadi………heheheheheh
Sumber : http://ift.tt/1srTu4b