Presidenku Membingungkan
Kalau di negara lain, presidennya sering bingung membaca kemauan rakyat yamg berbeda-beda. Di Indonesia, rakyat (khususnya saya) bingung mengikuti maunya presiden. Contohnya soal Pilkada.
1. Pemerintah membuat draft RUU Pilkada, ada 2 opsi. Pilkada langsung dan tak langsung. Draft RUU di tanda-tangano Presiden dan diserahkan ke DPR.
Kalau presiden RI secara prinsip ingin tetap Pilkada langsung, sejatinya RUU Pilkada hanya 1 opsi yaitu Pilkada Langsung demgan 10 perbaikan. Membingungkan-1.
2. Sebelum pilpres, kecuali Demokrat, semua parpol ingin tetap Pilkada langsung. Setelah Pilpres Koalisi Merah Putih (KMP) berubah, memilih Pilkada tak langsung. PD juga demikian. Membingungkan-2.
3. Tekanan rakyat begitu kuat. Presiden siaran di Youtube, PD pilih Pilkada Langsung tapi dengan 10 perbaikan. Terlihat gejala PD sedang bermanufer, berpura-pura, menipu rakyat, ketika para tokoh PD kompak berkata: kami pilih Pilkada langsung tapi HARUS dengan 10 perbaikan. Sampai disini presiden mendiamkan. Seharusnya presiden bilang ke anak buahnya: perjuangan utama adalah tetap pilkada langsung, kemudian usahakan usulan perbaikan diakomodasi. Ini tidak dilakukan presiden. Membingungkan-3.
4. Setelah PD walk out sehingga KMP menang voting, presiden seperti merasa terpukul. Membingungkan-4.
5. Terakhir Presiden bilang akan menempuh resiko politik dengan menerbitkan Perpu Pilkada Langsung. Mengapa langkah ini sebagai resiko? Bukankah itu cara untuk meminimalkan resikp dihujat sepanjang masa? Membingungkan-5
6. Dengan langkah no 5 tersebut, presiden mau cuci tangan. Presiden membuat langkah yang memaksa koalisi non KMP mengikuti maunya sehingga kalau Perpu tidak goal yang salah koalisi non KMP. Aneh… semua ingin diajak bingung mengukuti kemauan presiden. Membingungkan-6.
Inilah babak-babak akhir 10 tahun masa jabatan presiden yang tanpa ideologi, tanpa prinsip, tanpa arah, tanpa prestasi yang layak dicatat sejarah dan sering membingungkan.
Wassalam.
Sumber : http://ift.tt/1wUzmYq