Dulu Pancasila diagungkan.. Sekarang? "Dihapuskan"
26 September 2014 mari kita peringati sebagai hari kehilangan demokrasi Indonesia.
Dulu tahun 1945 pejuang bangsa kita bekerja keras untuk mengusir penjajah asing. Pada tanggal 01 Juni 1945 dirumuskan. Rumusan-rumusan Pancasila yang disusun oleh para pendahulu kita : Bapak Soekarno, Bapak Moh, Bapak Soepomo memberikan gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka
Didalamnya terdapat pemerintahan demokrasi secara musyawarah mufakat pada sila ke 4 Pancasila. Tetapi pada tanggal 26 September 2014, rapat Paripurna menetapkan pemilihan kepala daerah dilakukan secara tidak langsung dan dipilih oleh para DPRD.
Ini adalah suatu kemunduran besar bagi negara kita. Padahal jelas-jelas dasar negara kita berlandaskan asas demokrasi yang artinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dan mereka sendiripun dipilih rakyat!
Tetapi karena ada satu koalisi yang bernama merah putih yang ngaku sebagai ikon rakyat itu membuat harapan rakyat untuk memiliki demokrasi yang semakin baik lagi menjadi hampa.
Apakah karena kalah dalam pilpres mereka ingin mengambil alih pemerintahan melalui DPRD? Selain itu koalisi merah putih (KMP) ingin MPR juga dipilih dari koalisi mereka.
Sungguh menyedihkan melihat nasib rakyat kita, berharap pemilu 2014 berjalan baik dan mendapatkan pemerintahan yang solid,jujur,bertanggung jawab dan peduli akan rakyatnya.
Tetapi malah menjadi perpecahan dalam negara, padahal di dalam pancasila ada semboyan Bhinneka Tunggal Ika ( walaupun berbeda-beda tetapi tetap 1 jua ).
Kita harus menghargai perbedaan dan keberagaman di masyarakat. Tetapi jika ada salah 1 koalisi yang hanya ingin menguasai negara ini, tentu saja ini bukan hal yang tepat.
Yang kalah terimalah kekalahan, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Yang menang jalankanlah pemerintahan kita sesuai dengan demokrasi dan landasan ideologi kita serta amandemen UUD 1945.
Nama koalisi merah putih memang bagus jika kita kaitkan dengan bendera negara Indonesia, tetapi makna kata itu jika dikaitkan dengan koalisi tersebut sangat bertolak belakang !
Apakah karena adanya politikus seperti Pak Ahok, Abraham Samad, Dahlan Iskan, Ridwan Kamil, Jokowi? Mereka menjadi takut tidak bisa korupsi? Mari kita saksikan !
Penulis : willylevon
Sumber : http://ift.tt/1v0mrmm
Dulu tahun 1945 pejuang bangsa kita bekerja keras untuk mengusir penjajah asing. Pada tanggal 01 Juni 1945 dirumuskan. Rumusan-rumusan Pancasila yang disusun oleh para pendahulu kita : Bapak Soekarno, Bapak Moh, Bapak Soepomo memberikan gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka
Didalamnya terdapat pemerintahan demokrasi secara musyawarah mufakat pada sila ke 4 Pancasila. Tetapi pada tanggal 26 September 2014, rapat Paripurna menetapkan pemilihan kepala daerah dilakukan secara tidak langsung dan dipilih oleh para DPRD.
Ini adalah suatu kemunduran besar bagi negara kita. Padahal jelas-jelas dasar negara kita berlandaskan asas demokrasi yang artinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dan mereka sendiripun dipilih rakyat!
Tetapi karena ada satu koalisi yang bernama merah putih yang ngaku sebagai ikon rakyat itu membuat harapan rakyat untuk memiliki demokrasi yang semakin baik lagi menjadi hampa.
Apakah karena kalah dalam pilpres mereka ingin mengambil alih pemerintahan melalui DPRD? Selain itu koalisi merah putih (KMP) ingin MPR juga dipilih dari koalisi mereka.
Sungguh menyedihkan melihat nasib rakyat kita, berharap pemilu 2014 berjalan baik dan mendapatkan pemerintahan yang solid,jujur,bertanggung jawab dan peduli akan rakyatnya.
Tetapi malah menjadi perpecahan dalam negara, padahal di dalam pancasila ada semboyan Bhinneka Tunggal Ika ( walaupun berbeda-beda tetapi tetap 1 jua ).
Kita harus menghargai perbedaan dan keberagaman di masyarakat. Tetapi jika ada salah 1 koalisi yang hanya ingin menguasai negara ini, tentu saja ini bukan hal yang tepat.
Yang kalah terimalah kekalahan, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Yang menang jalankanlah pemerintahan kita sesuai dengan demokrasi dan landasan ideologi kita serta amandemen UUD 1945.
Nama koalisi merah putih memang bagus jika kita kaitkan dengan bendera negara Indonesia, tetapi makna kata itu jika dikaitkan dengan koalisi tersebut sangat bertolak belakang !
Apakah karena adanya politikus seperti Pak Ahok, Abraham Samad, Dahlan Iskan, Ridwan Kamil, Jokowi? Mereka menjadi takut tidak bisa korupsi? Mari kita saksikan !
Penulis : willylevon
Sumber : http://ift.tt/1v0mrmm