Kedukaan Negeri Ini
Bumi pertiwi tengah dirundung duka. Demokrasi yang telah dibangun sekian lama terusik oleh kepentingan” elit politik negeri ini. Entahlah, apa yang muncul di benak tiap” diri mereka ketika keputusan itu dibuat. Entahlah, siapa yang harus disalahkan atas tragedi ini.
Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga didunia, seakan terampas haknya untuk merayakan apa yang kita sebut dengan istilah”demokrasi”, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Disamping kabar memilukan itu, negeri ini makin pedih terluka ketika orang nomor satu di negeri ini (lagi”, setelah berulangkali terjadi) meninggalkan negara ini ketika sedang terjadi kegentingan. Indeks harga saham yang melemah turut menghiasi duka yang tengah dialami negeri ini.
Sekarang, satu hal yang perlu kita renungi, apakah yang akan kita lakukan selanjutnya? Apa yang bisa dilakukan oleh para elit politik kedepannya? Apa yang bisa dilakukan oleh Bapak Presiden yang sekarang dan mendatang, untuk menjadikan Indonesia lebih baik?! Itu hal yang lebih perlu kita lakukan sekarang dibandingkan menyalahkan satu sama lain atas terjadinya hal ini, karena sesungguhnya kita semua ingin agar Indonesia bisa menjadi lebih baik.
Bagi saya, kini menyerukan pendapat pribadi saya sejujur”nya adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan. Entahlah, apakah pendapat saya akan didengar? Apakah saya akan disukai ataupun ditentang oleh kawan,kerabat,dan semua orang disekitar saya? Saya tidak peduli, saya kini hanya bisa bersuara dan berdoa, semoga negara ini akan dibimbing menuju suatu titik pencerahan yang bisa menjadikan negara ini menjadi lebih baik!
Bagi saya, Judicial Review oleh Mahkamah Konstitusi adalah jalan yang harus kita tempuh dan kawal bersama untuk mengembalikan demokrasi di negeri ini, untukIndonesia yang lebih baik. Demokrasi negeri ini belumlah sempurna, namun dengan segala daya upaya dan restu dari Tuhan YME , demokrasi dinegeri ini akan jauh lebih baik, terlebih setelah melalui masa-masa sulit seperti ini.
“PEOPLE SHOULD NOT BE AFRAID OF THEIR GOVERNMENTS, GOVERNMENTS SHOULD BE AFRAID OF THEIR PEOPLE.” - V, dari film “V for VENDETTA”.
Sumber : http://ift.tt/100qwOf
Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga didunia, seakan terampas haknya untuk merayakan apa yang kita sebut dengan istilah”demokrasi”, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Disamping kabar memilukan itu, negeri ini makin pedih terluka ketika orang nomor satu di negeri ini (lagi”, setelah berulangkali terjadi) meninggalkan negara ini ketika sedang terjadi kegentingan. Indeks harga saham yang melemah turut menghiasi duka yang tengah dialami negeri ini.
Sekarang, satu hal yang perlu kita renungi, apakah yang akan kita lakukan selanjutnya? Apa yang bisa dilakukan oleh para elit politik kedepannya? Apa yang bisa dilakukan oleh Bapak Presiden yang sekarang dan mendatang, untuk menjadikan Indonesia lebih baik?! Itu hal yang lebih perlu kita lakukan sekarang dibandingkan menyalahkan satu sama lain atas terjadinya hal ini, karena sesungguhnya kita semua ingin agar Indonesia bisa menjadi lebih baik.
Bagi saya, kini menyerukan pendapat pribadi saya sejujur”nya adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan. Entahlah, apakah pendapat saya akan didengar? Apakah saya akan disukai ataupun ditentang oleh kawan,kerabat,dan semua orang disekitar saya? Saya tidak peduli, saya kini hanya bisa bersuara dan berdoa, semoga negara ini akan dibimbing menuju suatu titik pencerahan yang bisa menjadikan negara ini menjadi lebih baik!
Bagi saya, Judicial Review oleh Mahkamah Konstitusi adalah jalan yang harus kita tempuh dan kawal bersama untuk mengembalikan demokrasi di negeri ini, untukIndonesia yang lebih baik. Demokrasi negeri ini belumlah sempurna, namun dengan segala daya upaya dan restu dari Tuhan YME , demokrasi dinegeri ini akan jauh lebih baik, terlebih setelah melalui masa-masa sulit seperti ini.
“PEOPLE SHOULD NOT BE AFRAID OF THEIR GOVERNMENTS, GOVERNMENTS SHOULD BE AFRAID OF THEIR PEOPLE.” - V, dari film “V for VENDETTA”.
Sumber : http://ift.tt/100qwOf