Suara Warga

JK Lebih Pilih Mendengarkan Mega Ketimbang Mematuhi Jokowi

Artikel terkait : JK Lebih Pilih Mendengarkan Mega Ketimbang Mematuhi Jokowi












Kalau bukan Megawati Soekarnoputri yang kembali memimpin PDI Perjuangan, maka pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dijadwalkan berjalan lima tahun (2014-2019) bisa mudah sekali goyah dan dijatuhkan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/9). Dia tegaskan bahwa PDIP merupakan tulang punggung koalisi parpol pendukung Jokowi-JK. Kalau koalisi tidak bisa dikondolisasikan dengan baik, gejolak politik akan muncul.

“Kan nanti akan merepotkan pemerintahan Jokowi-JK kalau partai ini ribut. Bagaimana berhadapan dengan koalisi merah putih di parlemen juga demikian. Kan tulang punggung utama koalisi ini di PDIP,” ujar Qodari.

Qodari tak menafikan jika masih ada faksi-faksi dalam tubuh partai berlambang banteng gemuk itu. Karena itu, menurut Qodari, salah satu kebutuhan mendesak agar kebijakan Jokowi-JK berjalan mulus adalah bersatunya kader maupun elite PDI Perjuangan.

Selain itu, masih katanya, hubungan dengan eksternal pun lebih terjaga jika PDIP masih di bawah komando Megawati. Hal ini dikarenakan banyak elite parpol yang berutang jasa kepada putri Bung Karno itu.

Bahkan, Qodari yakin sosok sekaliber Jusuf Kalla yang nantinya menjadi wakil presiden pun akan lebih mendengarkan Megawati ketimbang mendengarkan apa keputusan Jokowi.

“Jadi kebutuhan urgen yakni soliditas perjuangan internal dan eksternal biar Jokowi-JK mulus. Belum ada yang bisa menggantikan nama Mega,” ujar Qodari.




Sumber : http://ift.tt/1CukLpL

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz