Dilema Kabinet Jokowi: Naik Mercy atau Kijang?
Sebagaimana diberitakan Detik.com (9/9/14), Kementerian Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II telah mengumumkan pemenang lelang mobil kementerian untuk pemerintahan berikutnya (Jokowi-JK). Anggaran yang disiapkan Rp 91,9 miliar.
Berdasarkan pengumuman pemenang lelang bernomor Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 yang diterbitkan situs setneg.go.id, pemenang lelang pengadaan itu adalah PT Mercedes-Benz Indonesia. Penetapan pemenang lelang ini diputuskan pada 28 Agustus 2014.
Pagu anggaran pengadaan mobil ini sebenarnya Rp 104 miliar. PT Mercedes-Benz Indonesia menjadi pemenang lelang dengan harga penawaran Rp 91.944.000.000 miliar. Anggaran itu disiapkan Kementerian Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk kendaraan dinas menteri, pejabat setingkat menteri, serta untuk mantan presiden dan wakil presiden.
Sebagai perbandingan, mobil kementerian Kabinet Indonesia Bersatu jilid II adalah Toyota Crown Royal Saloon. Harga mobil Royal Saloon, menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) pada tahun 2009, ada di kisaran Rp 1,2 miliar per unit. Apakah mobil dinas menteri kabinet Jokowi-JK ini lebih mahal?
Sejak Jokowi jadi Gubernur DKI, selama kampanye Pilpres 2014, bahkan setelah Jokowi menjadi Presiden terpilih, ia masih bertahan naik mobil dinas Kijang Innova. Belakangan, setelah acara halal bi halal di JIExpo, Jokowi baru mencoba naik mobil Mercy yang jadi mobil dinas Kepresidenan. Dimedia kita baca, Jokowi mau naik mobil dinas itu karena alasan keamanan sebagai prasyarat protokoler kepresidenan.
Ketika saya berkesempatan ikut dalam rombongan Jokowi kampanye pilpres di Jawa Barat, dan beberapa kali kampanye pilpres dalam rombongan JK, saya membayangkan bahwa para Menteri di Kabinet Jokowi kelak akan pakai mobil dinas harian berupa Kijang Innova. Hanya dalam acara kenegaraan baru pakai mobil dinas Toyota Crown Royal Saloon seharga 1,2 Milyar itu. Kenapa saya membayangkan demikian? Karena perjalanan Jokowi-JK selama kampanye penuh dengan kesederhanaan.
Jokowi populer dimata rakyat sebagai simbol pemimpin yang sederhana, pemimpin yang jujur, pemimpin yang bicara apa adanya, pemimpin yang peduli dengan nasib rakyat kecil, pemimpin yang kemana-mana naik Kijang Innova.
Ketika Kabinet Jokowi disuguhi mobil dinas Mercy, bukan Kijang, tentu akan melahirkan paradigma baru ditengah-tengah rakyat. Kendaraan dinas mewah tentu bukan lagi simbol kesederhanaan bagi rakyat kecil. Bagi kalangan tertentu, naik Mercy adalah sederhana barangkali, tapi bagi rakyat kebanyakan, simbol kesederhanaannya tentu buka sekelas Mercy.
Jokowi dan kabinetnya akan berhadapan dengan dilema, naik Kijang atau naik Mercy. Bagaimanapun, Jokowi tentu berharap dukungan rakyat dalam menjalankan roda pemerintahannya. Dukungan rakyat akan makin kuat ketika ada suatu tradisi yang berbeda dari pemimpin sebelumnya. Wallahu’alam.
Sumber : http://ift.tt/1p16uaT