Suara Warga

Demokrasi Itu Mahal Bung !!!

Artikel terkait : Demokrasi Itu Mahal Bung !!!



1410101356413891117 anwarsaragih.wordprss.com



Entah kenapa saya merasa aneh dengan pernyataan koalisi merah putih yang mengatakan kalau pilkada langsung itu mahal dan banyak menghabiskan anggaran. Lebih aneh lagi, mereka dulunya sangat mendukung pemilihan kepala daerah di pilih langsung oleh rakyat. Hanya karena hail pemilu 2014 tidak berpihak kepada mereka, tindakan mereka langusng berbalik 180 derajat menolak pilkada langsung dan lebih memilih pemilihan kepala daerah di pilih oleh DPRD. Bagi saya terlihat tidak lebih dari usaha untuk merongrong pemerintahan pusat di daerah.

Alasan mereka kalau pilkada langsung itu membutuhkan biaya banyak membuat saya merasa, mereka lupa berapa harga yang harus rakyat Indonesia dulu agar bisa menikmati demokrasi yang seperti sekarang. Demokrasi yang di nikmati oleh rakyat Indonesia sekarang ini di bayar dengan harga sangat mahal, tidak hanya harta dan kebebasan, bahkan nyawa merekapun harus rela mereka berikan. Anda tidak lupa tragedi berdarah tahun 1998 bukan…?. Habis beberapa trilyun rupiah untuk pemilihan langsung tidak akan pernah sebanding dengan nyawa orang-orang yang memperjuangkannya.

Lalu, alasan mereka kalau pemilihan langsung itu rawan politik uang dan korupsi semakin membuat citra partai politik semakin buruk di mata saya. Sebab, kenapa mereka masih mau mencalonkan orang yang melakukan politik uang sebagai pemimpin masyarakat. Tentu sebelum memilih seorang kader partai politik yang mencalonkan harus tahu rekam jejak kader tersebut sebelum mereka mencalonkannya. Jadi, adanya politik uang dari pilkada tidak lepas dari kegagalan partai melakukan seleksi balon yang baik. Atau mereka sudah tahu siapa sebenarnya calon dari partai mereka tersebut, tapi mereka pura-pura tidak tahu…?. Who knows ….?.

lagipula, semua orang sudah paham kalau korupsi bagi elit politik tidak lebih dari masalah mental. Uang saya yakin mereka ada banyak. Tapi, kalau mentalnya udah mental maling nan serakah, punya uang segudangpun, kalau ada kesempatan menambah walaupun tidak halal bakalan di makan juga.

namun, terlepas dari segudang alasan yang mereka berikan, pilada tidak langsung merupakan sebuah kemunduran. Kalau tidak ada pilkada langsung, mungkin kita tidak akan pernah tahu kalau masih ada pemimpin-pemimpin yang tulus bekerja untuk rakyatnya. Dan salah satu hasil dari demokrasi langsung itu bisa kita lihat dari terpilihnya Jokowi sebagai presiden.

Kenapa saya bilang kalau jokowi adalah hasil dari demokrasi langsung…?. itu karena saya yakin kalau pemimpin di pilih oleh wakil rakyat, maka mungkin hanya akan memilih selingkaran petinggi-petinggi partai dan tidak akan pernah memilih seorang wong ndeso.




Sumber : http://ift.tt/1xtBKcE

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz