Dasar Mencla-mencle, Kebohongan Jokowi Mulai Terkuak
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mulai kelihatan kebohongannya. Sewaktu kampanye akan membentuk kabinet ramping dan tidak bagi-bagi kekuasaan.
Jokowi mengatakan, jika terpilih menjadi presiden akan membentuk kabinet tidak lebih dari 30 anggota.
Dalam perjalanannya setelah adanya Jusuf Kalal (JK) yang mempunyai posisi kuat, Jokowi berubah haluan.
Jokowi dengan bahasa ngelesnya mengatakan, kabinet yang disusun bukan terkait ramping atau gemuk tetapi efektifitas. Kata Jokowi, jumlah kabinet sedikit tetapi tidak ramping percuma saja.
“Saya sampaikan bahwa ramping atau gemuk itu tergantung yang kita lihat. Maksud saya kementerian itu yang paling penting kuat, bisa melaksanakan program,” ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut, Jumat (12/9) sebagaimana dikutip dari Republika Online.
Begitu juga terkait kenaikan BBM. Jokowi mengatakan, dalam mengatasi bobolnya anggaran, maka perlu kenaikan BBM.
Jokowi pun meminta Pemerintah SBY menaikkan BBM agar pemerintahan yang akan datang tidak terlalu membawa beban dalam anggaran.
Bahkan anggota Deputi Tim Transisi, Akbar Faizal dengan bahasa retorikanya mengatakan, pemerintahan bisa bangkrut bila Pemerintah SBY tidak menaikkan BBM. Masyarakat pun mencatat, Si Akbar adalah politisi Hanura yang paling keras menolak kenaikkan BBM.
Apa lacur, setelah bergabung dengan Jokowi, politisi kutu loncat ini merengek ke SBY minta kenaikkan BBM.
Sikap Jokowi pun berubah, ketika ditanya wartawan terkait kenaikan BBM. Seolah lupa pernah diucapkan. Jokowi mengatakan, “Siapa yang mau menaikkan BBM?” sebagaimana dikutip dari Merdeka.com
Jokowi pun mulai tebar pesona saat Presiden SBY menganggarkan mobil mercy untuk kabinet Jokowi-JK. Jokowi dengan gaya sok merakyat di hadapan media mengatakan, mobil bekas menteri terdahulu bisa dipakai.
Ketika ditanya menggunakan mobil Esemka, Jokowi pun menghindar dengan mengatakan, kalau pengadaan mobil lagi justru akan menambah beban anggaran negara. Nampaknya Jokowi tidak mau menggunakan mobil Esemka.
Di saat Jokowi menolak mobil Mercy, Istri Jokowi, Iriana menumpang mobil mercy saat belanja batik dengan istri Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, Kamis 11 September 2014.
Mobil mercy S Class kelas pejabat dengan nomor RFS. Artinya, Istri Jokowi sudah naik mobil dinas pejabat.
Istri presiden dan wakil presiden terpilih itu datang dengan mobil sedan Mercy bernomor polisi B 1372 RFS lengkap dengan pengawalan ketat Paspampres dan personel Polres Kota Surakarta
Setibanya di toko batik pukul 11.00 WIB, kedua istri pejabat itu disambut pemilik toko batik, Danarsih. Iriana dan Mufidah langsung masuk ke dalam toko, sementara wartawan yang mengetahui kedatangan mereka tidak diizinkan masuk ke dalam toko.
Selamat datang rezim pencitraan dan kemunafikan
Sumber Tulisan
Sumber : http://ift.tt/1xWCyXM
Jokowi mengatakan, jika terpilih menjadi presiden akan membentuk kabinet tidak lebih dari 30 anggota.
Dalam perjalanannya setelah adanya Jusuf Kalal (JK) yang mempunyai posisi kuat, Jokowi berubah haluan.
Jokowi dengan bahasa ngelesnya mengatakan, kabinet yang disusun bukan terkait ramping atau gemuk tetapi efektifitas. Kata Jokowi, jumlah kabinet sedikit tetapi tidak ramping percuma saja.
“Saya sampaikan bahwa ramping atau gemuk itu tergantung yang kita lihat. Maksud saya kementerian itu yang paling penting kuat, bisa melaksanakan program,” ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut, Jumat (12/9) sebagaimana dikutip dari Republika Online.
Begitu juga terkait kenaikan BBM. Jokowi mengatakan, dalam mengatasi bobolnya anggaran, maka perlu kenaikan BBM.
Jokowi pun meminta Pemerintah SBY menaikkan BBM agar pemerintahan yang akan datang tidak terlalu membawa beban dalam anggaran.
Bahkan anggota Deputi Tim Transisi, Akbar Faizal dengan bahasa retorikanya mengatakan, pemerintahan bisa bangkrut bila Pemerintah SBY tidak menaikkan BBM. Masyarakat pun mencatat, Si Akbar adalah politisi Hanura yang paling keras menolak kenaikkan BBM.
Apa lacur, setelah bergabung dengan Jokowi, politisi kutu loncat ini merengek ke SBY minta kenaikkan BBM.
Sikap Jokowi pun berubah, ketika ditanya wartawan terkait kenaikan BBM. Seolah lupa pernah diucapkan. Jokowi mengatakan, “Siapa yang mau menaikkan BBM?” sebagaimana dikutip dari Merdeka.com
Jokowi pun mulai tebar pesona saat Presiden SBY menganggarkan mobil mercy untuk kabinet Jokowi-JK. Jokowi dengan gaya sok merakyat di hadapan media mengatakan, mobil bekas menteri terdahulu bisa dipakai.
Ketika ditanya menggunakan mobil Esemka, Jokowi pun menghindar dengan mengatakan, kalau pengadaan mobil lagi justru akan menambah beban anggaran negara. Nampaknya Jokowi tidak mau menggunakan mobil Esemka.
Di saat Jokowi menolak mobil Mercy, Istri Jokowi, Iriana menumpang mobil mercy saat belanja batik dengan istri Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, Kamis 11 September 2014.
Mobil mercy S Class kelas pejabat dengan nomor RFS. Artinya, Istri Jokowi sudah naik mobil dinas pejabat.
Istri presiden dan wakil presiden terpilih itu datang dengan mobil sedan Mercy bernomor polisi B 1372 RFS lengkap dengan pengawalan ketat Paspampres dan personel Polres Kota Surakarta
Setibanya di toko batik pukul 11.00 WIB, kedua istri pejabat itu disambut pemilik toko batik, Danarsih. Iriana dan Mufidah langsung masuk ke dalam toko, sementara wartawan yang mengetahui kedatangan mereka tidak diizinkan masuk ke dalam toko.
Selamat datang rezim pencitraan dan kemunafikan
Sumber Tulisan
Sumber : http://ift.tt/1xWCyXM