Suara Warga

Ahok Gubernur DKI Jakarta Siapa Wakil Gubernurnya?

Artikel terkait : Ahok Gubernur DKI Jakarta Siapa Wakil Gubernurnya?

Hampir pasti Basuki Tjahaja Purnama yang populer dengan sapaan Ahok akan menjadi Gubernur DKI Jakarta karena Joko Widodo pada 20 Oktober 2014 akan dilantik menjadi Presiden RI.

Menurut UU kalau kepala daerah berhalangan tetap, mengundurkan diri, terkena kasus hukum atau mendapat promosi jabatan, otomatis wakil kepala daerah yang tampil menggantikan.

Gubernur Ir. H. Joko Widodo dalam pemilihan Presiden RI 9 Juli 2014 telah dipilih 53.15 % oleh rakyat Indonesia yang mempunyai hak memilih, dan telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli 2014 sebagai pemenang pemilu Presiden. Selain itu,gugatan Prabowo-Hatta telah ditolak seluruhnya oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden terpilih dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden terpilih.

Oleh karena, Ir. H. Joko Widodo tidak bisa merangkap jabatan, maka sebelum dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014, sudah harus mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, berarti sebelum Presiden terpilih dilantik menjadi Presiden RI, maka Basuki Tjahaja Purnama sudah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Persoalan Wakil Gubernur

Menurut ketentuan undang-undang, kalau wakil kepala daerah dilantik menjadi kepala daerah, berarti wakil kepala daerah kosong, maka dua partai pengusung harus berunding dan mencari calon penggantinya dari partai pengusung untuk dipilih oleh anggota DPRD setelah mendapat persetujuan dari kepala daerah.

Dalam kasus di DKI Jakarta, lebih rumit dan kompleks. Pertama, sejatinya yang menggantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah dari PDI Perjuangan, karena merupakan partai pengusung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) DKI Jakarta 2012. Menurut berita, PDI Perjuangan sudah memutuskan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah Boy Bernadi Sadikin, Ketua PDI Perjuangan DKI Jakarta.

Akan tetapi, Basuki Tjahaja Purnama telah mengundurkan diri sebagai anggota dan kader Partai Gerindra, karena protes sikap partainya yang mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD, sehingga Partai Gerindra juga berhak mengajukan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Kedua, adanya koalisi Merah-Putih yang terbentuk dalam pemilu Presiden RI yang terus berlanjut walaupun pemilu Presiden sudah usai dan Jokowi-JK telah ditetapkan sebagai pemenang pemilu, merupakan ganjalan utama terpilihnya kader PDI Perjuangan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Koalisi Merah-Putih ini telah berketetapan hati untuk menjadi menyeimbang (oposisi). Tidak hanya penyeimbang di parlemen nasional, tetapi juga mengincar jabatan politik di daerah seperti kepala dan wakil kepala daerah.

Oleh karena itu, mereka sangat ngotot supaya pemilukada tidak lagi langsung tetapi melalui DPRD.

Dengan melalui DPRD, maka otomatis mereka bisa menguasai seluruh daerah dan hampir pasti dalam setiap pemilukada, koalisi Merah-Putih akan memenangkannya.

Dalam kasus di DKI Jakarta, hampir pasti mereka akan mengganjal terpilihnya Ketua PDI Perjuangan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Oleh karena, kedua partai yaitu partai Gerindra dan PDI Perjuangan, saat ini sangat sulit berkompromi untuk menetapkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung, sehingga terbuka lebar dan kemungkinan besar munculnya calon alternatif.

Dalam kondisi yang diperkirakan tidak ada kompromi antara dua partai pengusung Jokowi-Ahok, maka Nachrawi Romli, Ketua DPD Partai Demokrat, yang juga petinggi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi muncul sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Basuki Tjahaja Purnama.

Peluang Nachrawi Romli cukup besar, selain Basuki Tjahaja Purnama sudah mendukung, koalisi Merah-Putih khususnya Prabowo Subianto, diperkirakan sebagai sesama Jenderal TNI Purnawirawan akan memberi dukungan penuh karena Partai Gerindra di DKI Jakarta tidak mempunyai calon yang jika dicalonkan, bisa terpilih dalam pemilihan di DPRD Jakarta.

Kalau Nachrawi Romli menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, maka DPRD DKI Jakarta yang mayoritas dari koalisi Merah-Putih, peluang memenangkan pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta terbuka lebar.

Allahu a’lam bisshawab




Sumber : http://ift.tt/1wu9wgL

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz