2019, Kehancuran Parpol Koalisi-MP
Elaktebilitas Parpol Pendukung Koalis-mp akan Anjlok 2019.
Gendrang perang yang ditabuh koalisi mp, akan bergema sampai pemilu 2019. Karena para elit koalisi mp menantang rakyat . mereka berjuang mengambil hak rakyat untuk memilih pemimpin mereka.
Rakyat sekarang sudah melihat muka2 para politisi yang ingin merampas hak mereka sehingga pemilu mendatang mereka tidak akan memilihnya lagi, sehingga suara mereka pasti akan anjlok, sebaliknya parpol2 yang mendukung pemlihan langsung akan mendapat sambutan baik dari rakyat.
Para elite politik saja yang mendukung rancangan UU pilkada dengan tujuan mereka dapat memilih Gubernur sesuai keinginan mereka, walaupun bertentangan dengan kehendak rakyat bawah. Para elit parpol koalisi mp akan mengendalikan gubernur yang dipilihnya untuk menghadang program2 pemerintah.
Jurus2 licik yang di pakai para elite politik koalisi mp, sama sekali tidak mengurangi dukungan rakyat kepada Jokowi, malah sebaliknya akan mendapatkan simpati yang lebih besar, sebaliknya menurunkan drajat moralitas yang melakukan tindakan2 amoral, merubah undang2 sesuai dengan kepentingan mereka.
Tidaklah mustahil pernyataan cak Min bahwa PKB akan melampaui Golkar 2019, karena elakteblitas golkar pasti akan anjlok, karena banyak politisi golkar terutama juru bicaranya secara tegas mendukung uu pilkada yang ditentang rakyat bawah.
Disamping golkar PPP juga akan di tinggalkan pendukunya, mungkin mereka akan beralih ke PKB, sebagai parpol agama yang berpikiran relistis.
Golkar dan PPP hancur karena ketumya rerlalu mementingkan diri sendiri tanpa melihat akar rumput yang medukungnya.
Pernyataan Agung-L “Rakyat bodoh” membuktikan bahwa politik Golkar yang memperbodoh rakyat, sungguh sangat menyingugng perasaan rakyat2 yang berpendidikan, dia kira dengan mengubah UU Pilkada dapat dengan mudah meperbodoh rakyat
Rakyat dapat melihat dengan jelas bahwa politik koalis-mp merubah uu pilkada mepunyai tujuan politik menguasai kepala Daerah. Apakah rakyat tidak tahu bahwa hak politiknya dicabut,…?Agung sendiri yang bodoh tidak mengerti kehendak Rakyat,
Selama lima tahun berikut gendrang perang pilpres Parobwo akan bergema terus, suatu tontonan politik yang memalukan,
Sumber : http://ift.tt/1D9fuFl
Gendrang perang yang ditabuh koalisi mp, akan bergema sampai pemilu 2019. Karena para elit koalisi mp menantang rakyat . mereka berjuang mengambil hak rakyat untuk memilih pemimpin mereka.
Rakyat sekarang sudah melihat muka2 para politisi yang ingin merampas hak mereka sehingga pemilu mendatang mereka tidak akan memilihnya lagi, sehingga suara mereka pasti akan anjlok, sebaliknya parpol2 yang mendukung pemlihan langsung akan mendapat sambutan baik dari rakyat.
Para elite politik saja yang mendukung rancangan UU pilkada dengan tujuan mereka dapat memilih Gubernur sesuai keinginan mereka, walaupun bertentangan dengan kehendak rakyat bawah. Para elit parpol koalisi mp akan mengendalikan gubernur yang dipilihnya untuk menghadang program2 pemerintah.
Jurus2 licik yang di pakai para elite politik koalisi mp, sama sekali tidak mengurangi dukungan rakyat kepada Jokowi, malah sebaliknya akan mendapatkan simpati yang lebih besar, sebaliknya menurunkan drajat moralitas yang melakukan tindakan2 amoral, merubah undang2 sesuai dengan kepentingan mereka.
Tidaklah mustahil pernyataan cak Min bahwa PKB akan melampaui Golkar 2019, karena elakteblitas golkar pasti akan anjlok, karena banyak politisi golkar terutama juru bicaranya secara tegas mendukung uu pilkada yang ditentang rakyat bawah.
Disamping golkar PPP juga akan di tinggalkan pendukunya, mungkin mereka akan beralih ke PKB, sebagai parpol agama yang berpikiran relistis.
Golkar dan PPP hancur karena ketumya rerlalu mementingkan diri sendiri tanpa melihat akar rumput yang medukungnya.
Pernyataan Agung-L “Rakyat bodoh” membuktikan bahwa politik Golkar yang memperbodoh rakyat, sungguh sangat menyingugng perasaan rakyat2 yang berpendidikan, dia kira dengan mengubah UU Pilkada dapat dengan mudah meperbodoh rakyat
Rakyat dapat melihat dengan jelas bahwa politik koalis-mp merubah uu pilkada mepunyai tujuan politik menguasai kepala Daerah. Apakah rakyat tidak tahu bahwa hak politiknya dicabut,…?Agung sendiri yang bodoh tidak mengerti kehendak Rakyat,
Selama lima tahun berikut gendrang perang pilpres Parobwo akan bergema terus, suatu tontonan politik yang memalukan,
Sumber : http://ift.tt/1D9fuFl