Suara Warga

Tidak bangga padahal ada ‘Gajak di pelupuk mata’

Artikel terkait : Tidak bangga padahal ada ‘Gajak di pelupuk mata’

Minggu lalu saya menjamu salah satu sahabat berwarga negara Malaysia yang sudah hampir 7 tahun bekerja di Indonesia. Seperti biasa, selain membicarakan masalah pekerjaan kami pun terlibat percakapan panjang campur sari. Mulai dari ekonomi, sosial, budaya dan tentu saja politik. Bahkan membicarakan ranah politik hampir mendominasi topik percakapan di siang menjelang sore saat itu.

Sahabat saya ini dapat dikategorikan sebagai sosok mapan Malaysia. Seorang melayu murni yang menjadi pekerja lintas negara dengan latar belakang pendidikan tinggi dan juga menduduki posisi yang sangat strategis di perusahaan. Bicaranya sangat runut, strategis, dengan campuran bahasa melayu dan inggris. Sangat menyenangkan berdiskusi dengannya. Bisa lupa waktu. Tetapi bagi saya, yang terpenting dari percakapan panjang minggu lalu itu adalah terselipnya rasa bangga di dada sebagai bangsa Indonesia.

Bagaimana tidak, sahabat saya itu mengawali diskusi politik kami dengan kata “I am jealous with this country, Mia”.




Sumber : http://ift.tt/1pEB4vo

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz