TNI Hidupkan Kembali KKS TNI
Rapim TNI 2015 di tutup Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Selasa, 23 Desember. Rapim berlangsung sejak 22 Desember-23 Desember di tempat yang sama. Rapim menghadirkan beberapa pembicara dari kementerian, karena salah satu kebijakan Panglima TNI adalah melakukan sinergitas dengan beberapa kementerian dalam rangka mempercepat pembangunan nasional, untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Kami Tentara Nasional Indonesia, memiliki struktur dan komando yang sangat kuat, memiliki asset yang cukup banyak, memiliki sarana dan prasarana, serta memiliki semangat yang kuat, untuk bersama-sama pemerintah didalam mengakselerasi pembangunan nasional,” papar Panglima TNI dalam jumpa pers dengan media massa sebelum Rapim TNI di tutup, didampingi Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana TNI Marsetio, Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya
Karena itulah TNI menghadirkan para Menteri Kabinet Kerja untuk menjelaskan program-program kerja, sehingga pada sisi mana kelak TNI akan membangun sinergitas tersebut dalam 2015. TNI memiliki potensi dan harapan bahwa tidak ada yang tidak bisa, yang ada adalah keinginan atau tidak ada keinginan untuk berpikir cerdas, ingin atau tidak untuk berbuat yang terbaik, dan mau atau tidak untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih baik.
Dalam Rapim TNI kali ini dihadiri sekitar 173 Perwira Tinggi, dan para Kepala Staf Angkatan. Rapim mengundang sejumlah Menteri Kabinet Kerja untuk memberikan pembekalan, seperti Menko Polhukam dan Menko Kemaritiman, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago, Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, Menteri PU dan Perumahan rakyat.
Proses peningkatan kesejahteraan prajurit seiring dengan perawatan alat utama sistem persenjataan TNI yang masuk dalam rencana strategis TNI, disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Komisi I DPR RI dalam rangka penyelenggaraan anggaran. Presiden RI Joko Widodo, ketika memberikan pengarahan di Apel Komandan Satuan (Dansat) di Kalimantan mengatakan, bahwa nanti TNI akan mendapat tambahan peningkatan remunerasi dari 37 persen menjadi kurang lebih 50 persen
TNI harus menggunakan dua pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan internal dan eksternal, dari meningkatkan kemampuan hingga terobosan-terobosan pengembangan kemampuan TNI. Pendekatan internal ditujukan untuk membangun manajemen TNI yang solid dan terinteroperabilitas pada semua bidang.
“TNI akan menghidupkan kembali Kepemimpinan dan Komunikasi Sosial (KKS) TNI , untuk lebih mendekatkan yang sudah dekat dan mendekatkan yang jauh, dalam rangka menjadikan TNI lebih dicintai, dibanggakan masyarakat,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Sumber : http://ift.tt/1AYXf2T