Suit Suit! Kerja Nenteri Susi Harus Diikuti Menteri Lain
Suit! Suit! Bravo Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti yang berani bekerja dengan langsung mengambil tindakan seperti memusnahkan kapal nelayan hasil tangkapan dari pencuri ikan wilayah laut Indonesia. Jika perlu kapal yang besar juga dimusnahkan sehingga pencuri ikan itu kapok masuk wilayah laut Indonesia.
Semesti cara kerja Susi ini diikuti oleh pada menteri lain seperti menteri kehutanan dan lingkungan hidup yang menangkap para cukong kayu dan perusak linngkungan hidup. Atau menteri pertanian memberantas mafia penjual dan pembuat serta pengedar pupuk palsu.
Atau menteri pertanahan menangkap calo tanah yang punya luas berhektar-hektar diendapkan setelah beberapa tahun dijual lagi.
Juga, menteri yang lainnya yang menangkap penimbun barang ketika harga sudah membumbung tinggi. Juga, menteri tenaga kerja menangkap penyelundup TKI.
Serta Menpora yang harus bergerak cepat membenahi ketidak beresan pengelolaan pembinaan olahraga seperti menurunya prestasi beberapa cabang. Jangan-jangan ada kongkalingkong di beberapa pengurus cabang yang ujung-ujung makan duit APBD atau ABPN dengan leluasa.
Saya hanya melihat yang lebih gesit bergerak cepat dalam menjelang seratus hari ini Menteri Susi saja, sementara yang lainnya seperti menunggu dan melihat dulu. Atau sudah terpana dengan keenakan fasilitas menteri yang jika jalan dari rumah dinas tidak pernah merasakan macet karena ada polrider di depan yang menghalaui kendaraan di depannya.
JIka ada lima menteri gaya Susi, maka Presiden Jokowi terbantu kerjanya karena ada yang mengimbangi di lapangan. Tetapi jika hanya Susi saja, ya, Jokowi akan bergerak sendiri tanpa didukung oleh para menteri lainnya.
Jokowi juga harus melihat jika para menterinya hanya omong pepesan kosong atau asal bapak senang (ABS), ya, segera ganti saja, karena akan memalukan kabinet Jokowi yang motonya bekerja-bekerja dan bekerja.
Presiden tidak usah malu atau segan untuk mengganti menteri yang hanya duduk di kursi empuk, hanya terima laporan dari bawahan.
Lihat kerja para menteri, jika dua ratus hari tidak terlihat kerjanya kasih kesempatan seratus hari lagi, setelah 300 hari tidak terlihat, ya, ganti yang mau menyingsingkan lengan baju, yang mau kakinya penat turun ke lapangan.
Sumber : http://ift.tt/1CA1qGf
Semesti cara kerja Susi ini diikuti oleh pada menteri lain seperti menteri kehutanan dan lingkungan hidup yang menangkap para cukong kayu dan perusak linngkungan hidup. Atau menteri pertanian memberantas mafia penjual dan pembuat serta pengedar pupuk palsu.
Atau menteri pertanahan menangkap calo tanah yang punya luas berhektar-hektar diendapkan setelah beberapa tahun dijual lagi.
Juga, menteri yang lainnya yang menangkap penimbun barang ketika harga sudah membumbung tinggi. Juga, menteri tenaga kerja menangkap penyelundup TKI.
Serta Menpora yang harus bergerak cepat membenahi ketidak beresan pengelolaan pembinaan olahraga seperti menurunya prestasi beberapa cabang. Jangan-jangan ada kongkalingkong di beberapa pengurus cabang yang ujung-ujung makan duit APBD atau ABPN dengan leluasa.
Saya hanya melihat yang lebih gesit bergerak cepat dalam menjelang seratus hari ini Menteri Susi saja, sementara yang lainnya seperti menunggu dan melihat dulu. Atau sudah terpana dengan keenakan fasilitas menteri yang jika jalan dari rumah dinas tidak pernah merasakan macet karena ada polrider di depan yang menghalaui kendaraan di depannya.
JIka ada lima menteri gaya Susi, maka Presiden Jokowi terbantu kerjanya karena ada yang mengimbangi di lapangan. Tetapi jika hanya Susi saja, ya, Jokowi akan bergerak sendiri tanpa didukung oleh para menteri lainnya.
Jokowi juga harus melihat jika para menterinya hanya omong pepesan kosong atau asal bapak senang (ABS), ya, segera ganti saja, karena akan memalukan kabinet Jokowi yang motonya bekerja-bekerja dan bekerja.
Presiden tidak usah malu atau segan untuk mengganti menteri yang hanya duduk di kursi empuk, hanya terima laporan dari bawahan.
Lihat kerja para menteri, jika dua ratus hari tidak terlihat kerjanya kasih kesempatan seratus hari lagi, setelah 300 hari tidak terlihat, ya, ganti yang mau menyingsingkan lengan baju, yang mau kakinya penat turun ke lapangan.
Sumber : http://ift.tt/1CA1qGf