Pertaruhan Kabinet Kerja Jokowi
Drama pemilihan presiden yang telah berlangsung beberapa waktu yang lalu mungkin bisa dikatakan drama pilpres yang paling ramai sepanjang pemilu presiden yang pernah diselenggarakan di Indonesia. Selain pemilu kali ini masih melibatkan rakyat untuk menggunakan hak suaranya, media sosial yang sedang menjamur di masyarakat kita juga ikut berkontribsi dalam menjembatani hak bicara masyarakat. Jadi setiap rakyat dapat menyampaikan uneg-unegnya dengan proses yang sedang berlangsung. Alhasil karena masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk, perbedaan pendapat dapat memicu gesekan antar masyarakat itu sendiri. Tak sedikit yang kehilangan teman-temannya yang kehilangan temanya di media sosial dan bahkan di real life hanya karena perbeadaan pendapat itu sendiri.
Drama pilpres yang dimenangkan oleh Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kala pada periode ini menyisakan beberapa luka hati beberapa kalangan. Meskipun hasil quick count sudah dirilis, masih ada saja yang mencoba untuk menjegal beliau menuju pelantikan. Batu sandungan satu demi satu dilemparkan oleh pihak-pihak yang terluka. Begitu riuhnya komen-komen masyarakat baik yang pro dan kontra, tak ada yang dapat mengusik independensi Pak Jokowi yang memegang teguh pada konstitusi. Meskipun banyak sekali kontroversi yang terjadi sebelum pelantikan, akhirnya Pak Jokowi-JK dilantik sesuai jadwal pada 20 Oktober 2014 kemaren.
Tantangan pertama pasca dilantik menjadi presiden, adalah pimilihan kabinet yang akan membantu Beliau menyelesaikan visi misinya dalam 5 tahun kedepan. Masyarakat sangat berharap TIM yang dipilih Beliau mempunyai kapasitas di bidangnya dan tidak terpengaruh oleh deal-deal politik yang wara-wiri di sekitar beliau. Tak lama setelah hari pelantikan, akhirnya kabinet jokowi di umumkan di istana negara dan dinamai KABINET KERJA sesuai dengan jargon Beliau “Kerja Kerja Kerja”. Tetap saja, meskipun kabinet tersebut sebagian besar sudah memenuhi harapan rakyat, masih banyak orang yang nyinyir denga pengumuman hasil tersebut. Sepertinya pari hati yang luka tersebut masih belum bisa move on. Mengkritik dan memberi masukan memanglah tidak salah, tetapi jika kritikan itu didasarkan karena alasan like n dislike itu adahal hal konyol.
Sejak kabinet kerja dilantik keesokan harinya pasca pengumuman, itulah tantangan besar bagi Jokowi apakah bisa membawa kapalnya berlabuh dengan selamat dibantu para mentri-mentri yang sudah dipilihnya atau sebaliknya. Tantangan beliau tidak hanya bekerja sesuai visi misi yang sudah direncanakan beliau, tetapi juga menghalau batu-batu sandungan yang akan tetap dilemparkan oleh para hati yang terluka. Mereka yang belum bisa move on, seolah-seolah sedang menunggu celah yang diciptakan oleh jokowi dan TIM dalam menjalankan tugasnya. Seperti kucing yang siap menerkam tikus yang lalai dan tidak waspada. Mereka seoalah-olah sudah membuat skenario untuk melempar batu sandungan itu dengan cantik agar tidak tercium aroma kelicikan oleh rakyat. Itulah tantangan terberat Jokowi, menghalau batu-batu sandungan yang setiap saat bisa dilemparkan oleh para oposisian di parlemen. Kabinet Kerja Jokowi harus bertaruh di awal masa jabatanya untuk bisa memberikan gebrakan dalam hasil kerjanya, agar mereka terngaga (red = plonga-plongo) dan lupa bahwa ternyata batu yang sudah siap dilempar itu masih digenggam di tangannya. Untuk para mentri pak Jokowi, berikan gebrakan-gebrakan kepada kami, agar mereka sadar bahwa apa yang mereka tudahkan kepada kabinet kerja adalah SALAH. Hanya waktu yang bisa membungkap mulut-mulut para NYINYIERS.
-kortiyarsha-
Sumber : http://ift.tt/1us3X2y
Drama pilpres yang dimenangkan oleh Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kala pada periode ini menyisakan beberapa luka hati beberapa kalangan. Meskipun hasil quick count sudah dirilis, masih ada saja yang mencoba untuk menjegal beliau menuju pelantikan. Batu sandungan satu demi satu dilemparkan oleh pihak-pihak yang terluka. Begitu riuhnya komen-komen masyarakat baik yang pro dan kontra, tak ada yang dapat mengusik independensi Pak Jokowi yang memegang teguh pada konstitusi. Meskipun banyak sekali kontroversi yang terjadi sebelum pelantikan, akhirnya Pak Jokowi-JK dilantik sesuai jadwal pada 20 Oktober 2014 kemaren.
Tantangan pertama pasca dilantik menjadi presiden, adalah pimilihan kabinet yang akan membantu Beliau menyelesaikan visi misinya dalam 5 tahun kedepan. Masyarakat sangat berharap TIM yang dipilih Beliau mempunyai kapasitas di bidangnya dan tidak terpengaruh oleh deal-deal politik yang wara-wiri di sekitar beliau. Tak lama setelah hari pelantikan, akhirnya kabinet jokowi di umumkan di istana negara dan dinamai KABINET KERJA sesuai dengan jargon Beliau “Kerja Kerja Kerja”. Tetap saja, meskipun kabinet tersebut sebagian besar sudah memenuhi harapan rakyat, masih banyak orang yang nyinyir denga pengumuman hasil tersebut. Sepertinya pari hati yang luka tersebut masih belum bisa move on. Mengkritik dan memberi masukan memanglah tidak salah, tetapi jika kritikan itu didasarkan karena alasan like n dislike itu adahal hal konyol.
Sejak kabinet kerja dilantik keesokan harinya pasca pengumuman, itulah tantangan besar bagi Jokowi apakah bisa membawa kapalnya berlabuh dengan selamat dibantu para mentri-mentri yang sudah dipilihnya atau sebaliknya. Tantangan beliau tidak hanya bekerja sesuai visi misi yang sudah direncanakan beliau, tetapi juga menghalau batu-batu sandungan yang akan tetap dilemparkan oleh para hati yang terluka. Mereka yang belum bisa move on, seolah-seolah sedang menunggu celah yang diciptakan oleh jokowi dan TIM dalam menjalankan tugasnya. Seperti kucing yang siap menerkam tikus yang lalai dan tidak waspada. Mereka seoalah-olah sudah membuat skenario untuk melempar batu sandungan itu dengan cantik agar tidak tercium aroma kelicikan oleh rakyat. Itulah tantangan terberat Jokowi, menghalau batu-batu sandungan yang setiap saat bisa dilemparkan oleh para oposisian di parlemen. Kabinet Kerja Jokowi harus bertaruh di awal masa jabatanya untuk bisa memberikan gebrakan dalam hasil kerjanya, agar mereka terngaga (red = plonga-plongo) dan lupa bahwa ternyata batu yang sudah siap dilempar itu masih digenggam di tangannya. Untuk para mentri pak Jokowi, berikan gebrakan-gebrakan kepada kami, agar mereka sadar bahwa apa yang mereka tudahkan kepada kabinet kerja adalah SALAH. Hanya waktu yang bisa membungkap mulut-mulut para NYINYIERS.
-kortiyarsha-
Sumber : http://ift.tt/1us3X2y