Suara Warga

Jokowi, Presiden Terusir

Artikel terkait : Jokowi, Presiden Terusir

Penulis baru-baru ini melihat sebuah rekaman bincang-bincang ringan antara Slank dan Jokowi pada sebuah acara stasiun swasta nasional. Tak disangka ternyata Jokowi yang sekarang menjadi Presiden RI ke-7 pernah terusir dari rumahnya, alias digusur.

Pada perbincangan di TV tersebut, Jokowi kala itu masih berkapasitas menjadi Gubernur DKI, belum menjadi presiden seperti sekarang ini. Tapi yang membuat penulis cukup kagum adalah gaya bercerita Jokowi: mengalir dan tanpa melebih-lebihkan.

Biasanya orang yang sudah duduk di atas atau katakanlah mapan akan mengenang masa lalunya yang penuh perjuangan dengan kesedihan yang begitu dalam. Hal tersebut acap kali ditunjukkan dengan menangis hingga menimbulkan jeda keheningan. Biasanya sang pejabat (atau siapa pun) akan membuat suasana sekitar menjadi hening. Membuat yang melihat menjadi terkesima haru dan bersimpati. Tapi tidak dengan Jokowi.

Ketika salah seorang tetangganya datang, ia cukup berkaca-kaca melihat kedatangannya. Sesekali ia haru mengingat masa kecilnya sewaktu hidup di bantaran sungai. Memanggil memori masa lalu bahwa rumahnya pernah digusur oleh Pemkot Solo. Akan tetapi cerita tentang penggusuran dan susahnya hidup di bantaran sungai tidak dilebihkan olehnya. “Ya, memang begitu hidup di bantaran kali. Di mana-mana sama,” ia menarasikannya dengan biasa, tanpa bumbu-bumbu hiperbola yang biasanya orang tambahkan. Jokowi menganggap hal itu sebagai dinamika hidup yang harus dijalaninya, dan hidup harus berjalan terus. Tanpa harus menangisi dan meratapinya.

Begitulah Jokowi, tegar dan tenang dalam kesederhanaan. Presiden RI ke-7 yang rumahnya pernah digusur. Jokowi yang terusir dari tempat bermainnya sewaktu kecil.




Sumber : http://ift.tt/1BGfQoT

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz