Suara Warga

Jokowi Hanya Dipilih 37,5% Rakyat

Artikel terkait : Jokowi Hanya Dipilih 37,5% Rakyat


Salam Perjuangan …..


Dengan terpilihnya Presiden Indonesia yang ke 7 adalah Joko Widodo, maka demikian beliau akan memimpin negara ini dari tahun 2014 hingga 2019.


Dari hasil perhitungan suara ternyata Joko widodo tidak menang secara mayoritas hanya didukung 70.697.833 rakyat atau sebesar 37,5% sedangkan yang tidak memilih beliau adalah sebanyak 117.526.328 rakyat atau sebesar 62,5 % , yang terdiri dari Pemilih Probowo sebesar 62.576.444 atau 33,2% dan Golput sebesar 54.949.884 atau 29,3 %.


Dengan hanya didukung 37,5% maka Joko Widodo sangatlah lemah dan minim dukungan rakyat, apalagi mayoritas anggota parlemen tidak mendukung beliau, agar mencapai posisi kuat maka Joko widodo harus membuat program pro rakyat, kalau pada masa kepemimpinan Orde baru (Soeharto) mengamankan 9 bahan pokok, itu yang dapat menarik hati rakyat.


Dalam beberapa kali debat capres Jokowi menawarkan program2 nya tapi sangat terlihat bahwa program2 beliau akan banyak mengalamai kegagalan alias PHP, contohnya :


1. Kartu Indonesia Sehat dan Pintar (KIS & KIP), program ini tidak akan pernah berjalan karena sudah ada BPJS, jadi program ini GATOT alias Gagal Total. Tentang KIS & KIP sudah pernah saya ulas …


http://ift.tt/1ovEv7w


2. Program pembuatan Drone alias Pesawat Tanpa Awak untuk mengawasi Perairan Indonesia, program ini juga akan gagal karena satelit Indosat telah dijual ke pihak asing, dan beliau berjanji akan buyback Indosat, tapi apakah sesederhana itu??? … tidak mudah membeli Indosat kembali mas bro…..


3. Punisment & reward kepada daerah yang berprestasi atau membangkang, ini juga akan tidak mudah dilaksanakan karena Pemerintah Daerah lah yang mempunyai dana, jika Pemda ditekan tanpa kompromi yang terjadi adalah disintegrasi bangsa, karena Pemda yang mempunyai Dana, mereka (pemda kaya) bisa mengatakan Keluar dari NKRI.


4. Program blusukan yang menjadi ikon Jokowi juga tidak mungkin sering dilaksanakan, karena akan mengganggu pekerjaan rutinitas, mungkin Jokowi harus mencontoh Soeharto dengan program Klompencapir nya.


Belum lagi pada tahun depan harga BBM bisa mencapai Rp.9.000 per liter sesuai analisa pakar ekonomi, ini juga bisa menjatuhkan Jokowi, jika BBM bersubsidi dikurangi. Dan juga kasus Pertambangan yang hingga kini belum terselesaikan, ini menjadi pekerjaan berat Jokowi, jangan sampai seperti pada masa kepemimpinan PDIP, harga Gas tangguh dijual ke Cina & Kores sangat Murah Meriah….. obral kaleee … hehe


Saya harapkan Jokowi harus fokus pada mengamankan 9 bahan pokok, seperti pada masa Presiden Soeharto, jika ini terlaksana saya yakin tahun 2019 Jokowi dapat kembali memimpin republik ini, jika tidak maka sudah cukup 1 kali saja.






Sumber : http://ift.tt/1l4GFGf

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz