Kiat Menikmati Wisata Dengan Kapal Sehari Penuh Hanya Rp.25.000
Nikmati Wisata Dengan Kapal Hanya 25 Ribu Rupiah!
Management tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis,tapi juga dalam melakoni hidup keseharian. Bagaimana memilih dan mengatur waktu secara tepat dan cermat,sehingga kita tetap dapat menikmati hidup dengan layak,namun dengan pengeluaran dana yang sesuai dengan keuangan kita.
Kelihatannya sangat sepele, namun kalau mau menyisihkan sedikit saja waktu dan pikiran kita, untuk menyiasati dengan baik, maka akan merupakan suatu surprise bagi diri dan keluarga. Karena ternyata selisih pengeluaran dana yang cukup besar,apalagi bagi yang sedang dalam perantauan.
Menyiasati disini, bukan dimaksudkan dengan “akal akalan” yang berkonotasi negative, tetapi dalam pengertian mencari dan mendapatkan hal hal yang bersifat informative.Salah satunya adalah dalam cara memanfaatkan sarana transportasi
Rekreasi Bersama Keluarga dengan Pengeluaran Hanya Rp.25.000 per orang
Minggu lalu, ketika kami menuju ke Bandara Sydney, dengan memanfaatkan sarana Kereta Api. Untuk tiket kami berempat,harus membayar sejumlah $.68 dollar atau senilai Rp.700.000,–untuk sekali jalan. Setelah menikmati masa liburan selama 3 malam di Gold Coast, kami kembali lagi ke Wollongong dengan membayar tiket Kereta Api senilai yang sama. Jadi berarti untuk biaya transportasi dari Wollongong ke Central dan Bandara Sydney, kami harus mengeluarkan dana yang cukup besar, yakni sekitar Rp.1.400.000 – Berarti rata rata perorang sekitar Rp.350.000,–(tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
Tadi pagi, kami diajak oleh Putri kami untuk berwisata ke Sydney Harbour dan sekalian naik Kapal (feri),untuk mengitari dermaga Sydney. Saya berpikir, biaya yang akan dikeluarkan akan sangat besar, mengingat kami semuanya berjumlah 7 orang. Kata putri kami:” Pa -ma. Kali ini semuanya saya yang traktir”.
Harga Tiket Hanya $.2,50 per orang!
Tiba di Train Station, mobil kami parkir disana. Karena gratis sepanjang hari. Putri kami membeli tiket di Vending Machine dan hanya membayar masing masing harga tiket senilai $.2.50. Saya bingung.koq bisa begitu murah?
Putri saya sambil bercanda mengatakan:”Nah, papa dan mama tidak mau bertanya. Kalau mau menikmati perjalanan dengan pengeluaran yang sangat minim adalah pada hari Minggu. .Karena pada hari Minggu.all day ticket hanya $.2.50 . Ini termasuk:
-tiket pulang pergi dari Wollongong ke Sydney
-tiket pulang pergi dengan tram dari Central ke Paddy’s Market
-tiket pulang pergi pesiar dengan kapal (feri) dari dermaga Sydney berkeliling di laut lepas
Saya hampir tidak percaya.karena saya pikir mungkin putri kami lagi bercanda.
Tiket All in One
Saya sungguh sungguh merasa bodoh, karena selama ini tidak pernah bertanya kepada putri kami,tentang ada fasilitas yang begitu luar biasa. Setibanya di Central Station, kami memilih jalur Sircular Quay dan ketika memasuki pintu otomatis, dengan tetap menggunakan tiket yang sama, ternyata pintu terbuka.Jadi benar,putri kami tidak sedang bercanda.
Dari Sircular Quay kami melangkah menuju ke Dermaga Sydney. Ternyata ada ribuan orang memenuhi sekeliling perlabuhan. Kami langsung ikut antri dalam barisan,sambil menunggu Feri tiba,yang akan membawa kami berkeliling,menikmati pemandangan laut dan gedung gedung yang menjulan tinggi disekeliling pelabuhan.
Sydney Harbour
Ribuan orang yang berjalan santai,memenuhi seluruh jalan jalan di Sydney Harbour yang terkenal ini. Karena bertepatan dengan hari Minggu, juga pas hari ini ada Festival Masakan Italy. Makanya tidak mengherankan bila ribuan orang berbondong bondong ke sini. Apalagi hanya dengan biaya $.2.50 atau senilai secangkir kopi,setiap orang sudah dapat menghabiskan hari liburnya dengan berbagai kegiatan : kereta api – tram- dan Feri.
Di Sudut dermaga kami berhenti ,menyaksikan aktrasi orang Aborigin sedang menampilkan kepiawaiannya dalam memainkan alat music tradisional. Cukup lama kami disini dan membeli sepotong dua potong souvenir . Dari sini kami melangkan menuju ke dermaga Feri yang akan membawa kami menikmati indahnya Sydney Harbour, dari sisi lain. Hanya berjalan tidak sampai 5 menit ,kami sudah memasuki dermaga antrian untuk boarding ke Feri.
Antri dengan Tertib
Antrian sangat panjang. Namun terasa sangat nyaman, karena tak seorangpun yang berusaha mendahului ataupun dorong mendorong. Semua terlihat santai dan ceria,sambil berbicara hilir mudik dengan teman teman seperjalanan. Begitu ramainya pengunjung,namun sejauh saya mampu melirik kelantai,tak sepotong sampah yang berserakan.
Ketika Feri tiba,dengan teratur semua calon penumpang memasuki ruang kapal yang bertingkat dua. Tidak ada pemeriksaan karcis disini. Hanya saja lewat alat pengeras suara.petugas mengingatkan bahwa hanya orang yang memegang tiket,yang diijinkan masuk. Bila kedapatan naik,tanpa tiket,akan dikenakan denda.
Namun hingga kami mengambil tempat duduk yang nyaman di atas kapal.tak seorangpun Petugas yang memeriksa tiket para penumpang.
Tak Ubahnya Dengan naik Feri di Miami
Saya kagum dengan fasilitas yang diberikan untuk penduduk Australia. Hanya dengan $.2,50 atau senilai Rp.25.000 ,setiap orang sudah dapat menikmati sepanjang hari Minggu untuk berpesiar dengan kereta api dan kapal. Padahal ketika kami tahun lalu naik feri yang kondisinya kira kira sama, kami harus membayar sejumlah $.90 atau senilai hampir satu juta rupiah. Perbedaaan yang sangat mencolok.
Menelusuri pinggiran dermaga Sydney ,sambil menikmati pemandangan Opera House yang terkenal di dunia,serta bangunan yang tinggi menjulang.sungguh merupakan suatu kebahagiaan tersendiri. Sambil menikmati kapal yang berselancar membelah ombak yang tenang, disana sini berpapasan dengan berbagai tipe kapal . Rata rata dipenuhi oleh penumpang.
Angin yang berembus cukup kencang ,ditambah dengan musim dingin yang belum berlalu.menyebabkan perut terasa lapar. Putri kami berbelanja di café yang ada disana dan kamipun menikmati makanan dengan tetap tidak melepaskan pandangan mata dari keindahan yang terhampar diluar sana.
Pelajaran Berharga
Sekali lagi saya mendapat pelajaran yang berharga, bahwa tidak selalu orang tua lebih pandai dari pada anak anak. Terkadang orang tua perlu bertanya dan belajar dari yang muda. Buktinya. Kami sudah menghabiskan uang dalam jumlah yang cukup besar, padahal kalau saja kami mau bertanya, ternyata hanya dengan 25 ribu rupiah, sudah bisa menikmati pesiar sepanjang hari.
Mount Saint Thomas, 28 Juli, 2014
Tjiptadinata Effendi
Sumber : http://ift.tt/1tPswSv