BBM dan ujian karakter Jokowi
pemerintahan jiokowi tengah melakukan upaya prakondisi penaikan harga BBM dengan mensosialisasikan kebijakan itu pada publik. namun sebagaimana biasanya partai politik mulai angkat bicara dan mayoritas seperti lagu lama, mereka menolak rencana itu dengan mengatasnamakan kemiskinan. terakhir yang paling menarik statemen fadel mohammad dan hatta rajasa.
hatta mengatakan kenaikan harga BBM tak sesederhana yang dibayangkan, sedangkan fadel mengatakan haruys ada anggaran jadi bantalan untuk rakyat miskin.
dua statemen itu mewakili mayoritas parpol yang menolak dengan seabrek alsannya. namun disinilah dilihat karakter kepemimpinan jokowi. apakah kenaikan BBM ini dibuat rumit atau sederhana.
Nampaknya jokowi yang di topang kalla, telah memperhitungkan dengan matang rencana kenaikan ini khususnya dari efek sosialnya. Para gubernur dan kapolda telah di kumpulkan untuk upaya prakondisi antisipasi demo elemen masyarakat dan ini cukup untuk jokowi. apalagi untuk tahun 2014 ini kenaikan harga BBM tak perlu persetujuan DPR sebagaimana tahun 2012 silam.
disinilah kita akan melihat bagaimana perbedaan kepemimpinan Jokowi dan SBY, kita tentu masih ingat krenaikan BBM pada zaman SBY lalu yang tmelibatkan proses politik yang sangat panjang.
tentu publik yang rasional akan mafhum dengan kenaikan BBM ini oleh karena kuota yang ditetapkan sangat terbatas jumlah subsidi yang besar dll. apalagi kenaikan BBM bukanlah barang baru, setiap pemerintahan selalu menaikkan harga BBM belum lagi faktor inflasi DLL.
jadi kita tunggu saja bagaimana sikap jokowi terhadap kalangan yang menolak kenaikan BBM ini
Sumber : http://ift.tt/1BGaGcl
hatta mengatakan kenaikan harga BBM tak sesederhana yang dibayangkan, sedangkan fadel mengatakan haruys ada anggaran jadi bantalan untuk rakyat miskin.
dua statemen itu mewakili mayoritas parpol yang menolak dengan seabrek alsannya. namun disinilah dilihat karakter kepemimpinan jokowi. apakah kenaikan BBM ini dibuat rumit atau sederhana.
Nampaknya jokowi yang di topang kalla, telah memperhitungkan dengan matang rencana kenaikan ini khususnya dari efek sosialnya. Para gubernur dan kapolda telah di kumpulkan untuk upaya prakondisi antisipasi demo elemen masyarakat dan ini cukup untuk jokowi. apalagi untuk tahun 2014 ini kenaikan harga BBM tak perlu persetujuan DPR sebagaimana tahun 2012 silam.
disinilah kita akan melihat bagaimana perbedaan kepemimpinan Jokowi dan SBY, kita tentu masih ingat krenaikan BBM pada zaman SBY lalu yang tmelibatkan proses politik yang sangat panjang.
tentu publik yang rasional akan mafhum dengan kenaikan BBM ini oleh karena kuota yang ditetapkan sangat terbatas jumlah subsidi yang besar dll. apalagi kenaikan BBM bukanlah barang baru, setiap pemerintahan selalu menaikkan harga BBM belum lagi faktor inflasi DLL.
jadi kita tunggu saja bagaimana sikap jokowi terhadap kalangan yang menolak kenaikan BBM ini
Sumber : http://ift.tt/1BGaGcl