Puji Langkah ESDM Cabut 171 IUP Batubara
Sikap tegas yang diambil oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang menertibkan 171 Izin Usaha Pertambangan (IUP), sebuah sikap yang perlu diancungi jempol. Karena dalam prakteknya dilapangan tidak sedikit izin Usaha Pertambangan yang tumpang tindih.
Selaku Dirjen Minerba, R Sukhyar memang memiliki kewenangan untuk melkaukan penertiban tersebut. Untuk itu ia menyatakan pemerintah daerah selaku pemberi izin memiliki kewajiban untuk menyelesaikan IUP yang berstatus tidak clear. Karena dianggap bermasalah akhirnya 171 IUP Batubara telah dicabut oleh Pemerintah Daerah.
Menurut data ada 292 IUP yang dicabut. Sebanyak 171 IUP adalah Batubara. Jumlah IUP yang akan dicabut sangat memungkinkan akan bertambah lebih banyak lagi, sesuai dengan batasan waktu yang telah diberikan oleh Kementerian ESDM pada Kepala Daerah agar menyelesaikan IUP yang non CNC hingga akhir tahun ini. Jika sampai akhir tahun belum dicabut izinnya, maka masalah tersebut bakan diserahkan pada penegak hukum.
Tindakan tegas seperti ini memang sangat dibutuhkan untuk menertibkan perusahaan yang bergerak dalam wilayah pertambangan. Dengan sikap tegas yang diambil oleh Dirjen Minerba ini, harapannya adalah pemerintah daerah dapat lebih hati-hati dalam mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan agar tidak terjadi tumpang tindih perizinan.
Apa yang telah dilakukan oleh R Sukhyar ini, dapat menjadi contoh yang baik untuk diikuti oleh para pejabat negara lainnya. Jangan sampai pejabat terkait cenderung berdiam diri dengan tidak mengambil tindakan nyata dari sebuah permasalahan yang sedang dihadapi.
Kita juga berharap, sektor pertambangan dapat tumbuh dengan baik yang berdampak pada pemasukan untuk negara dan berkontribusi dalam pembangunan daerah dimana kegiatan pertambangan itu dilakukan.
Semoga pemerintahan Jokowi dapat mengakomodir sosok tegas untuk memperkuat kinerja kabinet yang akan dibangun oleh Jokowi nanti. Harapan masyarakat terhadap kabinet yang mendukung pemerintahan Jokowi sangatlah besar.
Muhlis Yulianto, ST
Sumber : http://ift.tt/1thj1tg