Menyongsong “Wajah Baru” KMSGD JABODETABEK (Jilid 2)
Bolehlah kita meminjam analisa Karl Marx tanpa perlu menjadi seorang Marxist (penganut Marxisme). Almarhum Cak Nur pernah mengatakan bahwa kita harus rasional, tanpa perlu menjadi seorang rasionalis (penganut rasionalisme). Karl Marx mengatakan bahwa basis struktur kehidupan adalah perekonomian. Sementara, ideologi, filsafat, moralitas, agama, dll. hanyalah modus-modus dari perekonomian. Oleh karenanya, itu semua adalah supra struktur kehidupan, yang ekspresi-ekspresinya bergantung kepada persoalan ekonomi tadi (sebagai basis struktur). Meminjam analisa Karl Marx tadi, bahwa persoalan ekonomi adalah basis struktur kehidupan, maka kita mengetahui pentingnya persoalan ekonomi.
Islam juga mengajarkan kepada manusia untuk meningkatkan kekuatan ekonomi. Bukankah orang kaya yang taat itu lebih disukai oleh Tuhan dari pada orang miskin yang taat? Bukankah Ali ibn Abi Thalib pernah mengatakan bahwa kemiskinan itu dekat dengan kekufuran? Bukankah Nabi Saw. dan para sahabat itu adalah para saudagar kaya? Walhasil, kita harus benar-benar memperhatikan persoalan ekonomi (tanpa meninggalkan aspek-aspek kehidupan yang lain tentunya).
KMSGD JABODETABEK sebagai organisasi kedaerahan tertua di Ciputat harus menjadi organisasi yang mapan. Mapan secara finansial (ekonomi) dan mapan secara keorganisasian. Sehingga, KMSGD JABODETABEK menjadi organisasi kedaerahan yang benar-benar disegani oleh organisasi-organisasi lain. Marilah kita membicarakan tentang strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada beberapa langkah strategis untuk menjadikan KMSGD JABODETABEK mapan secara ekonomi,
Pertama, mendirikan badan usaha. KMSGD JABODETABEK harus memiliki usaha tertentu yang cocok di lingkungan Ciputat (UIN Jakarta). Misalnya, usaha percetakan (print) dan fotokopi. Usaha tersebut dikelola oleh orang yang profesional (tidak harus dari anggota KMSGD JABODETABEK) dengan ketentuan yang diatur oleh pihak KMSGD JABODETABEK. Modalnya dari mana? Ada lembaga-lembaga yang memang bersedia meminjamkan modal usaha. Nah, KMSGD JABODETABEK bisa memanfaatkan lembaga-lembaga tersebut. Selain itu, rencana pendirian badan usaha juga harus disampaikan kepada para senior agar para senior bisa membantu memberikan modal.
Kedua, KMSGD JABODETABEK perlu melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemerintah daerah (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Melalui pendekatan tersebut, bukan tidak mungkin KMSGD akan mendapatkan subsidi dari pemda-pemda itu.
Ketiga, KMSGD JABODETABEK perlu menjalin kerjasama yang lebih serius dengan lembaga-lembaga yang mapan secara finansial. Bentuk kerjasama itu bisa dalam bentuk pengadaan kegiatan-kegiatan seperti seminar, pelatihan, perlombaan, kajian, dll. yang kesemuanya itu bisa menguntungkan secara finanansial, di samping juga keuntungan non-materialnya.
Itu semua merupakan langkah-langkah yang logis, bukan cita-cita yang utopis (mustahil diraih). Itu sekedar gambaran yang masih sangat global karena saya kira bukan di sini tempat untuk merincinya. Dan, tentu saja itu bukan perjuangan yang mudah. Butuh perjuangan ekstra keras dan ekstra sabar dalam menjalankannya.
Ketika KMSGD JABODETABEK sudah mapan secara ekonomi, maka itu akan mempermudan perjalanan roda organisasi. Rapat-rapat kegiatan yang biasanya menghabiskan waktu satu bulan lebih, bisa diefektifkan menjadi dua minggu saja. Karena sebenarnya yang memakan banyak waktu adalah proses pengumpulan dana dari senior-senior, sementara konsep kegiatan itu sendiri bisa dirumuskan dalam waktu singkat.
Hubungan antara KMSGD JABODETABEK dengan para senior juga akan menjadi lebih akrab dengan cara memberikan souvenir (dalam bentuk tertentu) pada momen-momen tertentu. Jadi, ada proses take and give antara KMSGD JABODETABEK dan senior-senior. Itu hanya sedikit contoh dari keuntungan yang diperoleh ketika KMSGD JABODETABEK bisa mapan secara ekonomi. Masih banyak keuntungan lain.
Untuk mencapai kemapanan dalam keorganisasian, KMSGD JABODETABEK harus mampu mempelopori gerakan persatuan bagi organisasi-organisasi lain di wilayah Ciputat, khususnya organisasi-organisasi kedaerahan. Jadi, KMSGD JABODETABEK menjadi induk (secara informal) bagi organisasi-organisasi kedaerahan lain di wilayah Ciputat. Melalui gerakan persatuan tersebut, akan muncul terobosan-terobosan baru dalam lingkup dan pengaruh yang lebih besar. Akhirnya, akan nampak wajah baru dari KMSGD JABODETABEK. Demikian, salam kekeluargaan. [ ]
(Tulisan ini adalah lanjutan dari jilid 1. Jadi, belum afdhol rasanya jika membaca jilid 2 tanpa membaca terlebih dahulu jilid 1).
Sumber : http://ift.tt/1ofS8dc
Islam juga mengajarkan kepada manusia untuk meningkatkan kekuatan ekonomi. Bukankah orang kaya yang taat itu lebih disukai oleh Tuhan dari pada orang miskin yang taat? Bukankah Ali ibn Abi Thalib pernah mengatakan bahwa kemiskinan itu dekat dengan kekufuran? Bukankah Nabi Saw. dan para sahabat itu adalah para saudagar kaya? Walhasil, kita harus benar-benar memperhatikan persoalan ekonomi (tanpa meninggalkan aspek-aspek kehidupan yang lain tentunya).
KMSGD JABODETABEK sebagai organisasi kedaerahan tertua di Ciputat harus menjadi organisasi yang mapan. Mapan secara finansial (ekonomi) dan mapan secara keorganisasian. Sehingga, KMSGD JABODETABEK menjadi organisasi kedaerahan yang benar-benar disegani oleh organisasi-organisasi lain. Marilah kita membicarakan tentang strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada beberapa langkah strategis untuk menjadikan KMSGD JABODETABEK mapan secara ekonomi,
Pertama, mendirikan badan usaha. KMSGD JABODETABEK harus memiliki usaha tertentu yang cocok di lingkungan Ciputat (UIN Jakarta). Misalnya, usaha percetakan (print) dan fotokopi. Usaha tersebut dikelola oleh orang yang profesional (tidak harus dari anggota KMSGD JABODETABEK) dengan ketentuan yang diatur oleh pihak KMSGD JABODETABEK. Modalnya dari mana? Ada lembaga-lembaga yang memang bersedia meminjamkan modal usaha. Nah, KMSGD JABODETABEK bisa memanfaatkan lembaga-lembaga tersebut. Selain itu, rencana pendirian badan usaha juga harus disampaikan kepada para senior agar para senior bisa membantu memberikan modal.
Kedua, KMSGD JABODETABEK perlu melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemerintah daerah (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Melalui pendekatan tersebut, bukan tidak mungkin KMSGD akan mendapatkan subsidi dari pemda-pemda itu.
Ketiga, KMSGD JABODETABEK perlu menjalin kerjasama yang lebih serius dengan lembaga-lembaga yang mapan secara finansial. Bentuk kerjasama itu bisa dalam bentuk pengadaan kegiatan-kegiatan seperti seminar, pelatihan, perlombaan, kajian, dll. yang kesemuanya itu bisa menguntungkan secara finanansial, di samping juga keuntungan non-materialnya.
Itu semua merupakan langkah-langkah yang logis, bukan cita-cita yang utopis (mustahil diraih). Itu sekedar gambaran yang masih sangat global karena saya kira bukan di sini tempat untuk merincinya. Dan, tentu saja itu bukan perjuangan yang mudah. Butuh perjuangan ekstra keras dan ekstra sabar dalam menjalankannya.
Ketika KMSGD JABODETABEK sudah mapan secara ekonomi, maka itu akan mempermudan perjalanan roda organisasi. Rapat-rapat kegiatan yang biasanya menghabiskan waktu satu bulan lebih, bisa diefektifkan menjadi dua minggu saja. Karena sebenarnya yang memakan banyak waktu adalah proses pengumpulan dana dari senior-senior, sementara konsep kegiatan itu sendiri bisa dirumuskan dalam waktu singkat.
Hubungan antara KMSGD JABODETABEK dengan para senior juga akan menjadi lebih akrab dengan cara memberikan souvenir (dalam bentuk tertentu) pada momen-momen tertentu. Jadi, ada proses take and give antara KMSGD JABODETABEK dan senior-senior. Itu hanya sedikit contoh dari keuntungan yang diperoleh ketika KMSGD JABODETABEK bisa mapan secara ekonomi. Masih banyak keuntungan lain.
Untuk mencapai kemapanan dalam keorganisasian, KMSGD JABODETABEK harus mampu mempelopori gerakan persatuan bagi organisasi-organisasi lain di wilayah Ciputat, khususnya organisasi-organisasi kedaerahan. Jadi, KMSGD JABODETABEK menjadi induk (secara informal) bagi organisasi-organisasi kedaerahan lain di wilayah Ciputat. Melalui gerakan persatuan tersebut, akan muncul terobosan-terobosan baru dalam lingkup dan pengaruh yang lebih besar. Akhirnya, akan nampak wajah baru dari KMSGD JABODETABEK. Demikian, salam kekeluargaan. [ ]
(Tulisan ini adalah lanjutan dari jilid 1. Jadi, belum afdhol rasanya jika membaca jilid 2 tanpa membaca terlebih dahulu jilid 1).
Sumber : http://ift.tt/1ofS8dc