Masuknya Wilayah Natuna Dalam Paspor Terbaru China, Proyek China Raya Semakin Dekat?
By. Masykur A. Baddal - Klaim sepihak terbaru yang dinilai sangat provokatif oleh China, telah membuat beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia ketar-ketir. Wilayah Natuna atau lebih terkenal dengan Laut China Selatan, diketahui sangat kaya dengan sumber daya alam migas, sehingga menjadi rebutan yang tidak berkesudahan oleh beberapa negara yang berbatasan langsung dengan wilayah tersebut, termasuk China.
Seiring dengan melijitnya kekuatan ekonomi China, begitu juga kekuatan armada militernya. Telah membuat China tampil beda di Asia umumnya, serta di wilyah Laut China Selatan khususnya. Malah mereka tanpa sungkan-sungkan, kerap menebar ancaman kepada negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayan tersebut.
Liris terbaru Paspor negara China yang secara terang-terangan telah memasukkan peta wilayah perairan Kepulauan Natuna yang kaya dengan sumber daya alamnya ke dalam wilayah teritorial mereka, seakan-akan telah menjawab semua spekulasi yang selama ini menjadi pembicaraan publik di Indonesia. Bahkan sekelas Jokowi pun sebelumnya dalam debat capres beberapa waktu yang lalu, tidak mengambil pusing dengan sengketa serius di perairan Natuna tersebut. Sebab China tidak ada urusan dengan kepemilikan Indonesia di Kepulauan Natuna.
Menjawab kenyataan tersebut, Asisten Deputi I Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Bidang Dokrin Strategi Pertahanan, Masekal Pertama TNI Fahru Zaini, dalam penjelasaannya kepada LKBN Antara beberapa waktu yang lalu mengatakan. “China telah mengklaim wilayah perairan Natuna sebagai wilayah laut mereka. Klaim sepihak ini terkait sengketa Kepulauan Spratly dan Paracel antara negara China dan Filipina. Sengketa ini, akan berdampak besar terhadap keamanan laut Natuna,”.
Selanjutnya ia menambahkan, demi terjaganya keutuhan NKRI, serta kebhinnekaan kebangsaan di wilayah terdepan, seperti Kabupaten Natuna perlu diperkokoh. “Wilayah yang berada di perbatasan, seperti Kabupaten Natuna, persatuan dan kesatuan antar warga maupun etnis, perlu diperkokoh. Persatuan antar warga perlu dijunjung tinggi, ini dimaksudkan supaya tak mudah disusupi atau diadu domba oleh negara lain,” ujarnya.
Letak wilayah Indonesia yang membentang luas sangat strategis, baik lautnya maupun udaranya. Setiap hari selalu ramai dilewati oleh kapal maupun pesawat negara lain, yang terkadang dapat berdampak baik dan juga buruk terhadap keamanan nasional NKRI.
Jika dilihat dari sisi ekonomi dan bisnis, letak yang sterategis tersebut dapat menjadi keuntungan secara ekonomi. Namun, dapat juga rugi secara keamanan, sebab pihak luar bebas untuk melewati wilayah teritorial NKRI.
Menanggapi issu tentang santernya informasi sekitar Proyek China Raya tersebut, meperkuat sistem alutsista TNI adalah suatu keharusan. Disamping terus mengaktifkan berbagai saluran diplomasi kelas dunia, demi terhindarnya NKRI dari kehilangan wilayah perairan Kepulauan Natuna. Cukup Sipadan dan Ligitan yang hilang dari pangkuan Ibu Pertiwi, NKRI adalah harga mati.
Salam
Sumber : http://hankam.kompasiana.com/2014/10/16/masuknya-wilayah-natuna-dalam-paspor-terbaru-china-proyek-china-raya-semakin-dekat-680832.html