Suara Warga

KMP Duri Dalam Daging Dipemerintahan Jokowi - JK

Artikel terkait : KMP Duri Dalam Daging Dipemerintahan Jokowi - JK

Solidnya Koalisi Merah Putih (KMP) yang di motori oleh Partai Golkar, dengan gabungan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persataun Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Demokrat (PD) yang masih abu abu akan menjadi ganjalan dalam pemerintahan yang akan di pimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) – Jusup Kalla (JK).

Pradiksi bahwa KMP akan menjadi duri dalam daging bagi pemerintahan Jokowi – JK mulai terlihat dari beberapa even yang di gelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di gedung senayan Jakarta tempat mangkalnya para Politisi yang di pilih rakyat untuk mewakili mereka dalam mengemban amanat rakyat lima tahun kedepan, mampu untuk mengalahkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang di motori oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pendukung Jokowi – JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Walau kalah dalam pengusungan Calon Presiden – Wakil Presiden, akan tetapi KMP mampu untuk menguasai gedung Senayan Jakarta. Ketika Tata Tertip DPRD untuk memilih Pimpinan DPR RI mulai dari Ketua dan Wakil Wakil Ketua tidak lagi berdasarkan hasil perolehan kursi di Lembaga Legeslatif, tapi melainkan dipilih langsung oleh anggota DPR RI, KMP mampu menggolkan Tatib itu, sehingga pada pemilihan pimpinan DPR RI Priode 2014 – 2019 tidak lagi berdasarkan jumlah perolehan kursi di DPR RI yang otomatis menjadi Ketua DPR RI, tapi melainkan mekanismenya di pilih oleh Anggota DPR RI.

Kemudian usulan Rencana Undang Undang( RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di pilih oleh DPRD Provinsi untuk jabatan Gubernur, DPRD Kota/ Kabupaten untuk jabatan Walikota/Bupati yang diusulkan oleh Pemerintah, juga mampu di golkan oleh KMP menjadi Undang Undang (UU) dengan mengalahkan KIH yang menolak Pilkada di pilih oleh DPRD. Kemudian terakhir pemilihan Pimpinan DPR Ri juga di menangkan oleh KMP, tak satupun posisi pimpinan DPR RI yang di duduki oleh anggota DPR RI dari Partai Politik KIH.

Dari tiga even penting yang di gelar oleh DPR RI ini yang di menangkan oleh KMP, membuktikan bahwa KMP di DPR RI masih solid dan punya gigi. Jika kesolitan ini terus berlajut dan terpupuk dengan baik, bukan tidak mungkin KMP ini akan menjadi ganjalan bagi jalan nya roda pemertintahan yang di pimpin oleh Jokowi – JK.

Tentu setiap kebijakan pemerintah, tampa terkecuali apakah itu kebijakan yang berpihak kepada rakyat atau tidak, jika tidak di setujui oleh KMP, Pemerintahan Jokowi – JK tentu tidak bisa bilang apa apa. Dan paling bahayanya lagi, KMP jika tidak menyukai Jokowi – JK, bisa bisa pemerintahan Jokowi – JK hanya akan mampu bertahan setengah priode, karena suara KMP di DPR RI mampu untuk melakukan pemazluman terhadap Jokowi –JK.

Melihat gelagat seperti ini, bukan tidak mungkin pemazluman terhadap Jokowi – JK akan terjadi. Maka untuk itu Jokowi – JK seharusnya tidak usah banyak cincong (cerita) dalam menjalankan pemerintahan nya. Karena Belum pun di lantik menjadi Presiden – Wakil Presiden kedua pasangan yang terpilih menjadi Presiden – Wakil Presiden ini sudah banyak mengeluarkan stetmen, seolah olah bahwa pemerintahan yang di bawah pimpinan Jokowi – JK ini adalah pemerintahan yang bersih, jauh dari Korupsi, Kolusi dan Nefotisme (KKN)

Sikap Arogan dari kedua pemimpin ini mulai terlihat setelah keduanya di nyatakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, kemudian keputusan KPU itu diperkuat pula oleha Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Belum di lantik sebagai Presiden keduanya sudah sibuk menyusun Kabinatnya. Walaupun memang mengangkat dan memberhentikan anggota cabinet dalam hal ini Menteri adalah hak priogratif seorang Presiden.

Jika saja Jokowi – JK punya sikap yang elastis, tidak mengacu kepada sikap keras Mega Wati Soekarno Putri Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sulit untuk berdamai jika sudah tersinggung, tentu KIH bisa merangkul salah satu Partai KMP untuk di ajak brgabung kedalm KIH. Jika terjadi voting dalam mengambil keputusan, suara akan berimbang. Setidaknya partai KMP yang bisa di rangkul adalah PD milik Susilo Bambang Yudhoyono(SBY). Karena PD di KMP warnanya masih abu abu. Tapi sayangnya sampai saat ini hubungan Megawati Soekarno Putri dengan SBY, juga masih kurang harmonis. Namun apa boleh buat nasi telah jadi bubur. Semoga saja Pemerintahan Jokowi – JK tidak menjadi bulan bulanan seterusnya oleh KMP.






Sumber : http://ift.tt/1vvM2nm

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz