Jelang HUT TNI Ke-69, TNI Pamerkan Seluruh Kekuatan Alutsistanya
Hari Ulang Tahun Ke-69 TNI yang berlangsung di Dermaga Ujung, Komando Armada Timur (Koarmatim) TNI AL pada 7 Oktober nanti akan berlangsung secara meriah dan gegap gempita. Tak tanggung-tanggung seluruh alutsista TNI akan dikeluarkan sebagai show of force pada dunia internasional bahwa TNI kita kuat dan jangan macam-macam dengan TNI.
Pantauan dilapangan, pihak keamanan Koarmatim melakukan penjagaan begitu ketat dan terkesan angker, bahkan berlebihan, tak ada toleransi apalagi senyum di wajah mereka. Media massa yang masuk tanpa ID Card Khusus HUT TNI dihadang di kuntit keberadaannya meski mereka rombongan wartawan Mabes TNI.Sedangkan Paspampres bertugas seperti biasa tak terkesan menghalang-halangi tugas wartawan.
“Kalau tidak ada ID Card (HUT TNI) akan saya tahan,” kata petugas keamanan Koarmatim berbaju coklat menggertak wartawan undangan dari Jakarta.
Sedikitnya ada 18.580 prajurit TNI dari ketiga matra angkatan dikerahkan. Alutsista juga dikeluarkan dari “kandang”nya antara lain dari TNI Angkatan Darat 22 Tank Leopard, 23 Tank Marder, 13 Panser Tarantula, 13 Tank Scorpio, enam meriam 155 mm Caesar dan 43 pesawat. Dari TNI Angkatan Laut dikerahkan 195 alutsista yakni 35 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), sepuluh LVT-7, enam BVP-2, 26 BMP-3F, emapt RM 70 Grad dan 23 pesawat. Kemudian dari TNI Angkatan Udara dikerahkan 139 pesawat yang terdiri dari 12 Sukhoi Su27/30 Flanker, tiga F5 Tiger, sepuluh F-16 Fighting Falcon, 12 Hawk 109/209, tiga EMB 314 Super Tucano, satu Hercules C-130 Tanker dan tiga Boeing 737. Alutsista tersebut dibeli pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI.
Di penghujung masa jabatannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi Inspektur Upacara bersama Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana TNI Marsetio, dan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. Presiden dan Ani Yudhoyono akan melakukan Joy Sailing dengan menggunakan KRI Dewaruci pada 6 Oktober di sekitar perairan Selat Sunda.
Pada akhir pelaksanaan upacara, 7 Oktober, akan dilaksanakan demonstrasi prajurit dan alutista TNI. Seperti melakukan serangan udara langsung, bantuan tembakan kapal anti kapal selam, manuver atau menembak tank di laut, operasi lintas udara, terjun statik laut, pembebasan sandera, beladiri militer, defile pasukan dan materil, sailing pass dan flypast serta atraksi dari Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU.
Dalam keterangan persnya Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini Bandar Udara Juanda, Surabaya, terkait penyelenggaraan HUT TNI ke 69.
“Tidak akan ada penutupan arus lalu lintas bandara. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri, akan ada reschedule sejumlah penerbangan. TNI AU meminta masyarakat memahami imbas dari padatnya arus lalu lintas udara, ” kata Kasau di Gedung Chandrasa, Koarmatim.
Dari TNI AD akan di gelar aksi terjun payung 3.000 personil. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, prajurit yang melakukan terjun bebas hanya ratusan orang. Kekuatan yang dikerahkan hampir setingkat Brigade atau 3000-5000 personel, dan hal ini terbesar sepanjang sejarah.
Kemeriahan itu sebagai komitmen TNI memberikan pertanggungjawaban ke masyarakat bahwa selama sepuluh tahun terakhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono program kekuatan pokok minimal (Minimum Essential Force /MEF) yang telah berjalan sesuai rencana strategis (Renstra).
Dalam upacara nanti, akan hadir 27 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dijadwalkan tiba di Surabaya pada Minggu, 5 Oktober untuk melakukan kegiatan di Koarmatim.
Kapal perang terbaru yang baru datang dari Inggris seperti KRI Bng Tomo-357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman Harun-359 akan memeriahkan HUT TNI nanti, selain Heli Apache dari Amerika Serikat yang berjumlah dua unit (Indonesia memesan enam unit Apache). Dalam gladi resik yang dilakukan pada Sabtu, 4 Oktober, langit Dermaga Ujung, Koarmatim, digemparkan dengan suara letusan senjata dari kapal perang TNI AL, dan pesawat tempur TNI AU yang melesat secepat kilat dan meraung –raung di udara. Dirgahayu TNI Ke-69, “Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat”.
Sumber : http://ift.tt/1Edxb7e