Suara Warga

Gayatri, Polycarpus, BIN dan Persepsi Salah Publik tentang Intelejen

Artikel terkait : Gayatri, Polycarpus, BIN dan Persepsi Salah Publik tentang Intelejen

Kematian Gayatri mengejutkan. Lebih mengejutkan lagi kematian Gayatri dihubungkan dengan BIN (Badan Intelejen Negara). Menjadi kegaduhan tentang Gayatri yang direkrut menjadi anggota BIN pada usia belia. Kasus Polycarpus juga menguak dugaan keterlibatan BIN menghilangkan musuh negara yakni Munir yang membocorkan rahasia negara dan membahayakan. Polycarpus pun disebut anggota BIN yang 100% dibantah oleh TNI dan BIN. Fakta menunjukkan Polycarpus bekerja sendirian dan tak ada keterlibatan petinggi BIN.

BIN adalah urat nadi BIN atau Badan Intelejen Negara (BIN) bukanlah lembaga BAIS. BIN adalah badan sipil dan tak terkait dengan TNI - dalam status formalnya. Belajar dari kasus Polycarpus, perlu dipertanyakan tentang kebenaran Gayatri sebagai anggota BIN. Mari kita simak fakta dan kejanggalan terkait dugaan Gayatri sebagai anggota BIN dengan hati gembira ria.

Tentang Gayatri. Catatan terkait keterangan yang diberikan oleh ayah almarhumah Gayatri tidak menunjukkan apapun bahwa Gayatri anggota BIN. Seragam yang dikenakan oleh Gayatri yang disebut sebagai seragam BIN hanyalah akal-akalan dari Gayatri saja. BIN tak mengenal seragam.

Gayatri sendiri jika benar anggota BIN telah melanggar aturan BIN - memberitahukn kepada orang lain sebagai anggota BIN. Seorang anggota BIN hanya melapor dan berkomunikasi dengan atasan dari bagian atau unitnya. Anggota BIN dalam menjalankan tugasnya tidak diberikan kartu anggota. Salah satu cara memantau seorang bawahan BIN adalah atasan langsung melakukan ‘pengawasan’ dan ‘arahan’ dalam menjalankan tugasnya. Tak ada apel dan upacara dan kumpul-kumpul secara masif seperti yang ada di televisi atau film.

Sistem pelaporan situasi dan keadaan dilakukan berjenjang - kadang potong kompas jika diperlukan. Sistem ini membuat informasi intelejen sangat rapi terjaga dan sangat cepat karena tak memerlukan koordinasi analisis dari berbagai jenjang. Informasi intelejen dikategorikan menjadi beberapa tingkatan diukur dari validitasnya. Muara informasi intelejen ke berbagai lembaga negara tergantung unitnya: unit ekonomi, unit keamanan, unit politik sampai penentuan target operasi pun dilakukan secara independen berdasarkan sistem sel - untuk menjaga BIN terjaga kredibilitas informasinya.

Maka, berdasarkan kepentingannya hampir di semua sudut kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, di semua lini di situlah keberadaan anggota BIN atau operasi standard BIN berlangsung. Keberadaan anggota BIN sesuai dengan unitnya tak akan pernah tampak dan sistem sel.

Pengalaman kejadian dengan Polycarpus, ternyata Polycarpus bukanlah anggota BIN. Pengadilan terbukti tak menemukan keterlibatan Muchdi PR dalam pembunuhan Munir oleh Polycarpus. Dalam kasus pengakuan ayah Gayatri bahwa Gayatri adalah anggota BIN semakin menunjukkan bahwa Gayatri bukan anggota BIN. Kenapa?

BIN memiliki organisasi dalam organisasi yang menjadi ciri khas-nya. Sistem sel antar kelompok dan anggota hanya diketahui oleh Kepala BIN dan beberapa deputi-nya. Pusat komando BIN pun tidak hanya terpusat di Jakarta Selatan, namun tersebar di berbagai tempat lain. Kaitan antara satu unit dengan unit lain pun terorganisir sangat rapi dan tertutup.

Untuk itu, seorang anggota BIN akan memiliki dua fungsi sekaligus yang sangat khas: menjadi bagian dari kontra-intelejen. Artinya, tak akan ada jaminan seorang anggota BIN benar-benar anggota BIN meskipun berkumpul di suatu tempat. Rekruitmen keanggotaan BIN pun tidak hanya melalui sekolah sandi negara saja. Justru rekruitmen di luar sekolah menghasilkan kualitas yang lebih baik karena memiliki kecerdasan sosial yang mumpuni.

Maka ketika ayah dan Gayatri menyebutkan tentang tempat pelatihan BIN di Pegangsaan dan latihan di Markas TNI AD Cilangkap, telah menunjukkan keculunan ayah Gayatri. Jika benar Gayatri bercerita tentang BIN dan keanggotaan BIN, Gayatri pasti akan meminta ayah dan ibunya membawa ‘keanggotaan Gayatri sampai mereka ajal menutup mata’. Kenapa? Pengumuman bahwa Gayatri anggota BIN membahayakan orang tua dan kerabat Gayatri sendiri.

Pun, jika benar sebagai anggota BIN, Gayatri tak akan menyebutkan dan bercerita jika dirinya anggota BIN. Kenapa? Tak pernah ada anggota BIN bercerita tentang dirinya secara terbuka. Bahkan komunikasi antar anggota BIN hanya bisa dilakukan dan diketahui melalui ‘kode sandi’ yang hanya unit dan sel mereka sendiri yang tahu selain ‘kode umum’ yang hanya menunjukkan seorang yang memiliki ‘sandi umum’ sebagai anggota BIN itu kemungkinan hanya 50% kebenarannya. Artinya, meskipun tahu ‘sandi umum’ - yang selalu berubah-ubah - sebagai anggota BIN namun tingkat kebenarannya tetap antara 0% sampai 50%.

Jadi, ditinjau dari unsur intelejen pun (1) serangkaian cerita dari ayah Gayatri, Ibunda Gayatri (anggota BIN tak meninggalkan jejak (2) seragam Gayatri (BIN tak memiliki seragam) dan (3) kesimpangsiuran BIN secara langsung dikaitkan dengan TNI (yang sejatinya di TNI ada BAIS dan unit intelejen internal yang berkoordinasi dengan Kepala atau Deputi BIN), (4) tempat latihan menjadi anggota BIN yang disebut latihan fisik menembak, dll adalah menunjukkan bahwa Gayatri anggota BIN (latihan menembak dan pemberian senjata kepada anggota BIN sangat-sangat selektif dan hampir tak pernah diberikan kecuali sedang menjalankan operasi dengan mengejar TO yang berbahaya).

Jadi dari keempat fakta dan gambaran kasus Polycarpus, Gayatri bukanlah anggota BIN. Selamat jalan rekan Gayatri.

Salam bahagia ala saya.




Sumber : http://ift.tt/1rCi2Ud

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz