Suara Warga

Dialog Imaginer Megawati Soekarno Poetri

Artikel terkait : Dialog Imaginer Megawati Soekarno Poetri

Ini tentang suatu masa, bukan di abad kegelapan, tapi abad 21 saat dunia menggeliat dengan dua ekstrim : Ketaatan kepada sang pencipta, atau penentangan kepada hal ghaib.

Esposito, machiavelli, atau marx salah dalam menduga., Ini bukan hitungan akal. Mirip film x-men terbaru, days of future past yg diperkirakan akan menghasilkan pendapatan kotor di amerika serikat dan kanada sebesar us$ 300 juta (3,45 triyun, angka yg mendekati tiga kali korupsi transjakarta).

Wew… Kembali ke masa silam untuk mengubah takdir. Dan untuk memilih jokowi, megawati pun harus kembali kemasa lampau dan berdialog dengan soekarno.

“Papa, belikan saya boneka”. Pinta megawati bersunggu-sungguh.

Tak menjawab, soekarno memilih menyeruput kopi hangat-hangat kuku. Dibenaknya, calon pemimpin yang harus dipilih adalah :

‘jang dibentji asing. Jang poenya harga diri. Jang maoe seterika amerika, jang maoe linggis inggris. Dan jang penting boekan pentjoeri”

Dan ‘dialog’ imajiner versi megawati pun berakhir.

“Baik, papa..” jawabnya gembira.

Sebuah boneka rakitan esemka dipajang di halaman depan media nasional. Cakep .. Dan menggairahkan..

Padahal soekarno beloem bitjara apa-apa, beloem poen bersoeara.

Kopi yang diminumnya pun masih tersisa. Produksi nyonya afoek, warga tionghoa asal seulimum aceh, yang cinta

@nourmanh

www.nourman.com




Sumber : http://ift.tt/1BEezt8

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz