Beginikah Ahok??? Woooww
Ahok kapan dilantik jadi Gubernur DKI? Ko ga ada kabar beritanya ya? Atau jangan-jangan tidak jadi dilantik? Hahaha
Ini bahasan basi. Bagaimanapun saya tidak suka dengan tindakan FPI yang perang batu dengan polisi. Ahok jadi gubernur adalah konsekuensi atas dipilihnya Jokowi sebagai gubernur DKI oleh warga Jakarta waktu itu. Setelah Jokowi dipilih warga Jakarta, artinya warga Jakarta juga siap dengan kemungkinan Ahok jadi gubernur. Karena tidak menutup kemungkinan seorang gubernur wafat saat menjabat, atau masuk penjara, atau mundur dari jabatannya. Begitupun ketika rakyat Indonesia lebih banyak pilih Jokowi jadi presiden, artinya rakyat siap jika suatu saat Jusuf Kala naik jadi presiden jika Jokowi tidak tuntas menjabat.
Kembali ke Ahok. Rupanya Ahok masih begitu dicintai oleh Komnas HAM. Buktinya ketika dia melarang warga Jakarta menjalankan ibadah qurban di sekolah, Komnas HAM sama sekali diam. Memang menyebalkan ketika kita harus bisa terima kenyataan sebagai mayoritas yang selalu dianggap salah ketika ada konflik dengan minoritas. Maka ada pola pikir keliru akan toleransi. Toleransi belakangan hanya dipahami sebagai penghargaan mayoritas terhadap minoritas. Tapi ketika minoritas mengganggu mayoritas sama sekali luput dari perhatian.
Negara tidak boleh hanya membela kaum minoritas, kaum mayoritaspun harus dibela. Negara tidak boleh hanya melindungi orang kecil, karena yang besarpun adalah warga negara. Negara tidak boleh hanya membela orang miskin, karena yang kaya pun rakyat Indonesia. Kita terlalu banyak nonton film. Sehingga lupa bagaimana cara membela yang lemah tanpa mengabaikan pembelaan terhadap yang kuat. Adil itu tidak mudah.
Maka jangan merasa sudah menjadi benar ketika kita bela Ahok karena dia minoritas di Jakarta. Jangan juga merasa tenang setelah menghujat orang islam yang menentang ajaran sesat ahmadiyah. Yang harus dibela itu yang benar, bukan yang minoritas atau mayoritas. Minoritas belum tentu yang tertindas, mayoritas belum tentu yang menindas. Termasuk dalam menilai Ahok.
Aku sendiri tidak suka dengan Ahok. Kalo Ahok ketemu aku juga mungkin dia gak suka sama aku. hahaha. Ketidaksukaanku memuncak ketika melihat video ini. Silahkan lihat sendiri, bisa klik disini. Inikah Ahok yang sesungguhnya? Parah..
Sumber : http://ift.tt/1rDCKTE
Ini bahasan basi. Bagaimanapun saya tidak suka dengan tindakan FPI yang perang batu dengan polisi. Ahok jadi gubernur adalah konsekuensi atas dipilihnya Jokowi sebagai gubernur DKI oleh warga Jakarta waktu itu. Setelah Jokowi dipilih warga Jakarta, artinya warga Jakarta juga siap dengan kemungkinan Ahok jadi gubernur. Karena tidak menutup kemungkinan seorang gubernur wafat saat menjabat, atau masuk penjara, atau mundur dari jabatannya. Begitupun ketika rakyat Indonesia lebih banyak pilih Jokowi jadi presiden, artinya rakyat siap jika suatu saat Jusuf Kala naik jadi presiden jika Jokowi tidak tuntas menjabat.
Kembali ke Ahok. Rupanya Ahok masih begitu dicintai oleh Komnas HAM. Buktinya ketika dia melarang warga Jakarta menjalankan ibadah qurban di sekolah, Komnas HAM sama sekali diam. Memang menyebalkan ketika kita harus bisa terima kenyataan sebagai mayoritas yang selalu dianggap salah ketika ada konflik dengan minoritas. Maka ada pola pikir keliru akan toleransi. Toleransi belakangan hanya dipahami sebagai penghargaan mayoritas terhadap minoritas. Tapi ketika minoritas mengganggu mayoritas sama sekali luput dari perhatian.
Negara tidak boleh hanya membela kaum minoritas, kaum mayoritaspun harus dibela. Negara tidak boleh hanya melindungi orang kecil, karena yang besarpun adalah warga negara. Negara tidak boleh hanya membela orang miskin, karena yang kaya pun rakyat Indonesia. Kita terlalu banyak nonton film. Sehingga lupa bagaimana cara membela yang lemah tanpa mengabaikan pembelaan terhadap yang kuat. Adil itu tidak mudah.
Maka jangan merasa sudah menjadi benar ketika kita bela Ahok karena dia minoritas di Jakarta. Jangan juga merasa tenang setelah menghujat orang islam yang menentang ajaran sesat ahmadiyah. Yang harus dibela itu yang benar, bukan yang minoritas atau mayoritas. Minoritas belum tentu yang tertindas, mayoritas belum tentu yang menindas. Termasuk dalam menilai Ahok.
Aku sendiri tidak suka dengan Ahok. Kalo Ahok ketemu aku juga mungkin dia gak suka sama aku. hahaha. Ketidaksukaanku memuncak ketika melihat video ini. Silahkan lihat sendiri, bisa klik disini. Inikah Ahok yang sesungguhnya? Parah..
Sumber : http://ift.tt/1rDCKTE