BBM Naik = Mendzalimi Rakyat! Oleh: Hj. Halimah (MHTI DPD II Kab.Bandung)
Kenaikan BBM sangat merugikan rakyat kecil dan menguntungkan pihak asin. Semua pihak mengatas namakan rakyat, padahal semua bertolak belakan, yang ada hanya mengorbankan rakyat. Pemerintah tidak hanya menaikkan harga BBM saja, tetapi tarif listrik dan gas elpiji pun ikut dinaikkan, padahal awalnya pemerintah berjanji tidak akan membebani rakyat. Semua itu hanya “bohong”. Pun sejak awal Jokowi menjabat sebagi Gubernur DKI Jakarta hingg kini menjabat sebagai presiden terpilih, semua menjadi kacau, rakyat semakin menderita disebabkan oleh ulah pemerintahnya sendiri.
Daya beli masyarakat pun semakin menurun disebabkan oleh semakin melambungnya harga berbagai kebutuhan. Pengurangan kuota subsidi BBM oleh pemerintah yang dijanjikan untuk pembangunan infrastruktur ini jelas akan menguntungkan pihak swasta, karena selama ini pemerintah mengandalkan swastauntuk pembangunan infrastruktur negara ini. Semula rakyat menaruh harapan besar akan berubahnya kondisi hidupnya malah sekarang terpaksa “gigit jari”.
Dalam sistem pemerintahan Islam, minyak bumi dan sumber daya alam lainnya dikelola oleh pemerintah (negara) untuk kesejahteraan rakyat saja, tanpa ada campur tangan pihak asing. Namun sekarang, tanpa syari’at Islam, rakyat harus membayar mahal untuk dapat memanfaatkan minyak yang dihasilkan dari tanah sendiri.
Seandainya pemerintah bersedia untuk taat pada seluruh perintah Allah swt dalam menjalankan amanahnya tentu kesejahteraan rakyat dapat tercapai secara merata, insya Allah, sebagaimana firman Allah swt dalam QS.Al-’Araf 7 : 96, yang artinya “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan Melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”.
Kesejahteraan rakyat yang menyeluruh tentu tidak akan tercapai tanpa institusi negara yang dapat berlaku adil dan amanah serta taat pada syari’at Islam yang sempurna, yaitu Daulah Khhilafah, yang akan menjadi perisai bagi seluruh ummat.
wallahu a’lam biashshawwab
Sumber : http://ift.tt/1rQuwdi
Daya beli masyarakat pun semakin menurun disebabkan oleh semakin melambungnya harga berbagai kebutuhan. Pengurangan kuota subsidi BBM oleh pemerintah yang dijanjikan untuk pembangunan infrastruktur ini jelas akan menguntungkan pihak swasta, karena selama ini pemerintah mengandalkan swastauntuk pembangunan infrastruktur negara ini. Semula rakyat menaruh harapan besar akan berubahnya kondisi hidupnya malah sekarang terpaksa “gigit jari”.
Dalam sistem pemerintahan Islam, minyak bumi dan sumber daya alam lainnya dikelola oleh pemerintah (negara) untuk kesejahteraan rakyat saja, tanpa ada campur tangan pihak asing. Namun sekarang, tanpa syari’at Islam, rakyat harus membayar mahal untuk dapat memanfaatkan minyak yang dihasilkan dari tanah sendiri.
Seandainya pemerintah bersedia untuk taat pada seluruh perintah Allah swt dalam menjalankan amanahnya tentu kesejahteraan rakyat dapat tercapai secara merata, insya Allah, sebagaimana firman Allah swt dalam QS.Al-’Araf 7 : 96, yang artinya “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan Melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”.
Kesejahteraan rakyat yang menyeluruh tentu tidak akan tercapai tanpa institusi negara yang dapat berlaku adil dan amanah serta taat pada syari’at Islam yang sempurna, yaitu Daulah Khhilafah, yang akan menjadi perisai bagi seluruh ummat.
wallahu a’lam biashshawwab
Sumber : http://ift.tt/1rQuwdi