Suara Warga

10 Keputusan Politik Dunia YangMengerikan

Artikel terkait : 10 Keputusan Politik Dunia YangMengerikan

Inilah 10 Keputusan Politik Dunia Yang

Mengerikan

Kebanyakan kita pernah membuat keputusan yang

buruk. dan Untungnya keputusan kita biasanya tidak

menyebabkan kehancuran masif bagi banyak penduduk

dunia. Dan berikut ini adalah keputusan yang berdampak

dasyat di akhir abad 20. Sebagian mungkin anda tahu,

tapi sebagian lagi akan membuat anda terkejut ..

1. Keterlibatan Inggris dalam Perang Dunia I

Pada tahun 1914 Perdana Menteri Asquith dan Menteri

Luar Negeri Sir Edward Grey memutuskan untuk

melibatkan Inggris dalam Perang Dunia I, meskipun

sebenarnya Perancis dan Rusia lah yang mengancam

Kerajaan Inggris (bukan Jerman). Kebijakan Inggris

menyerukan aliansi melawan kekuatan kontinental yang

paling tangguh, tetapi jangka panjang adalah Jerman

saja sehingga sangat unggul untuk Prancis dan Rusia?

Jika Inggris tidak mengirim pasukannya, mungkin

perang akan berakhir dalam satu tahun, dan Eropa akan

luput dari salah satu mimpi buruk terbesar - jutaan yang

meninggal karena senapan mesin, meriam, penyakit, gas

beracun, dan kelaparan.

Munculnya kaum Bolshevik di Rusia, dengan semua

penderitaan yang menyertainya, dan kekejaman Perang

Dunia II juga akan bisa dihindari.

Tidak ada Perang Besar dan hanya akan terjadi Perang

yang relatif kecil dari 1914, dan Eropa tidak akan pernah

turun ke kedalaman keputusasaan dan dekadensi dari

mana mereka masih belum sepenuhnya pulih.

2. Perjanjian Versailles

Perdana Menteri Clemenceau mungkin pantas

menyalahkan pada Perjanjian Versailles yang penuh

dendam (ditandatangani 1919) meskipun beberapa

rekannya menganggapnya terlalu murah hati.

Meskipun janji dibuat untuk Pemerintahan Pusat,

wilayah dibagi-bagi oleh para pemenang terlepas dari

keinginan .

Jerman dibebani dengan pembayaran ganti rugi

besar,yang tidak mungkin terbayar.

Ekonom John Maynard Keynes menulis tentang

keputusan ini: “Saya percaya bahwa kampanye untuk

mengamankan Jerman dari biaya umum perang adalah

salah satu tindakan yang paling serius dari politik yang

tidak bijaksana yang negarawan kita sudah pernah

bertanggung jawab.” tidak adil untuk memaksa

Kekuasaan Tengah untuk menerima tanggung jawab

untuk semua biaya perang.

Keynes menyimpulkan bahwa perjanjian Versailles

adalah “Carthaginian peace” pembalasan Versailles

menabur benih untuk Perang Dunia II .

3. Inggris menjamin Polandia

Winston Churchill seharusnya tidak pernah

mengeluarkan jaminan ke Polandia pada tahun 1939,

sehingga menyebabkan perang ketika Jerman

menginvasi Polandia.

Sebagai diplomat Amerika terhormat dan sejarawan

George Kennan menulis: “jaminan Inggris ke Polandia …

adalah tidak perlu dan tidak bijaksana.” Inggris dan

Perancis tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan

Polandia dari Jerman.

Jaminan bodoh Churchill hanya menguntungkan Stalin,

yang senang melihat Jerman, Perancis, dan Inggris

menghancurkan satu sama lain.

Stalin telah membunuh jutaan rakyatnya sendiri dalam

sistem yang luas dari kamp penjara dan kelaparan yang

direkayasa dari 1932-1933 (Holodomor).

Churchill saya pikir harus dipilih sebagai pengambil

keputusan tunggal yang terburuk abad ini.

Sebagai Pemimpin Pertama Angkatan Laut dia penuh

semangat memukul genderang perang saat Inggris masih

merenungkan untuk apa ikut Perang Dunia I.

Churchill juga patut disalahkan atas bencana pada

kampanye Gallipoli. Churchill sebagai menteri keuangan

mengawasi kembalinya bencana Inggris ke standar

emas, yang membuat ekonomi Inggris memasuki masa

Depresi Besar.

4. Mao Dibiarkan Berkuasa

Kalau saja keputusan telah dibuat untuk menghapus

Mao dari kekuasaan!Rakyat China yang mengalami

penderitaan panjang akan mengalami Lompatan Jauh ke

Depan (sebenarnya Mundur), Kelaparan Besar dari

1958-1962, dan Revolusi Kebudayaan.

Salah satu dari ide cemerlang Mao selama Lompatan

Jauh ke Depan: rencananya untuk memusnahkan burung

pipit. Dia pikir burung - burung kecil di ladang

mengkonsumsi sebagian besar butir padi / gandum dan

dalam kenyataannya mereka juga banyak memakan

serangga. Dengan punahnya burung-burung kecil,

populasi belalang meledak, menyebabkan kerusakan

ekologi yang sangat besar.

5. Serangan Jepang terhadap Pearl Harbor

7 Desember 1941 serangan Jepang terhadap Pearl Harbor

adalah ambisi kegilaan. Apalagi yang mengejutkan

adalah bahwa Laksamana Yamamoto, yang

merencanakan serangan itu, tahu betul Jepang tak

mungkin memenangkan perang berkepanjangan melawan

Amerika Serikat. AS memiliki populasi jauh lebih besar

dan kekuatan industri jauh lebih unggul dari Jepang kala

itu.

6. Negara Israel

Setelah Perang Dunia II, banyak orang Yahudi melarikan

diri dan dianjurkan untuk pindah ke Palestina dan

mendirikan negara baru Israel, sehingga terjadi

pertentangan besar sampai sekarang berasal dari

masyarakat Muslim yang kini berjumlah sekitar 1/5 dari

penduduk dunia.

Muslim sampai sekarang sudah sangat anti-Yahudi, tapi

setelah kaum Zionis membantai desa dan memaksa

penduduk asli untuk mengungsi, Muslim berbalik

melawan orang Yahudi. Bukankah akan lebih baik untuk

bangsa Yahudi bermigrasi ke negara yang menggunakan

bahasa Inggris sebagai bahasa nasionalnya ..

7. Perang Irak

Komisi 9/11 yang diketuai oleh Partai Republik Tom

Kean menyimpulkan bahwa Saddam Hussein tidak

membantu Al-Qaeda dalam serangan 9/11.

Kelompok Survei untuk Irak menyimpulkan bahwa

Saddam Hussein tidak memiliki senjata pemusnah

massal setelah 1991. Jadi, mengapa begitu banyak orang

mati di tahun 2003 untuk Perang Irak? dan Mengapa

menghabiskan anggaran biaya yang besar?

8. Perang Vietnam

Jenderal MacArthur mengatakan bahwa setiap sekretaris

pertahanan yang menyarankan presiden untuk berperang

di tanah Asia harus diperiksa otaknya. Sayangnya itulah

saran dari Menteri Pertahanan Robert McNamara kepada

Presiden Johnson, sehingga dikirimlah puluhan ribu

pasukan pada pertengahan 1960-an ke Vietnam.

Tidak ada oposisi domestik yang diijinkan di Vietnam

kala itu sehingga pemerintah tidak perlu khawatir

tentang opini publik. Pemberontak Vietnam memiliki

populasi besar dan dapat bersembunyi dari senjata

Amerika di hutannya yang lebat.

Sebaliknya,Media Amerika Serikat sering mengkritik

perang ini. Rakyat Amerika tidak suka jumlah korban

yang tinggi, terutama dengan cara perang tak

berkesudahan di seluruh dunia.

9. Elit dalam tubuh Partai Demokrat

Gerakan yang buruk,Pada tahun 1960-an dan awal 1970-

an golngan kelas atas mengambil alih Partai Demokrat

AS. Sejak itu Partai Demokrat AS jarang memenangkan

pemilu, tidak peduli seberapa bodoh Partai Republik

(lawannya) berperilaku konyol atau membuat kesalahan.

Tragisnya beberapa orang berpikir Partai Demokrat baru

dari golongan elit ini akan menjadi lebih pro-

perdamaian. Kenyataannya Partai Demokrat dari

golongan elit ini lebih menyukai perang dari

sebelumnya, hanya sekarang perangnya lebih

berorientasi pada tujuan kemajuan bisnis . contohnya

infasi pada negeri - negeri kaya minyak .

10. Pemboman Hiroshima dan Nagasaki

Meskipun Harry Truman berada di bawah tekanan yang

ekstrim untuk mengakhiri perang dan mengurangi korban

di pihak Amerika saya pikir keputusannya untuk

menjatuhkan dua bom atom pada tanggal 6 Agustus dan,

9 Agustus 1945 adalah salah. Karena Orang Jepang

sudah dikalahkan. Menurut Jendral Angkatan Udara

Henry H. (Hap) Arnold, “Sudah jelas bagi kami,ada bom

atom atau tidak ada bom atom, Jepang sudah berada di

ambang kehancuran.” Presiden Eisenhower menyatakan

dalam sebuah wawancara dengan Newsweek: “…Kala itu

Jepang sudah siap untuk menyerah dan tidak perlu

untuk memukul mereka dengan hal yang

mengerikan.




Sumber : http://ift.tt/ZFdpl3

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz