Suara Warga

Yang Boleh Jadi Gubernur Bupati dan Walikota harus lah Mitra si Pendendam

Artikel terkait : Yang Boleh Jadi Gubernur Bupati dan Walikota harus lah Mitra si Pendendam

Ya judul diatas sangat cocok seiring bergulirnya RUU Pilkada yang saat ini tengah bergulir di DPR yang di usung oleh siapa lagi kalau bukan si kelompok pendendam alias Koalisi Merah putih.

Setelah gagal meyakinkan publik di lembaga Survey Abal-Abal, Kalah di KPU, Kalah Telak di MK dan PTUN, bukan berarti menghilangkan dendam kesumat mereka tapi tetap mencari agar pemerintahan terpilih tidak bisa tenang menjalankan tugas nya.

Apa yang mereka tuduhkan selama ini ke kubu Jokowi - JK yaitu terstruktur, Sistematis dan Masif ternyata dilaksanakan dengan penuh kreatif oleh mereka yang menciptakan jargon itu, luar biasa. Dengan alasan biaya mahal dan mencegah money politik suatu alasan yang membuat sakit perut perut tertawa terpingkal-pingkal … sejak kapan mereka bisa bicara efisiensi biaya? setelah studi banding? perjalanan fiktif? rapat-rapat fiktif atau korupsi berjamaah?

Dengan pilkada tak langsung maka semua akan tergantung kursi di DPRD, dan sim salabim …. uang akan mengalir ke DPRD, atau seperti kata Ahok… lobi-lobi di “lapangan golf akan makin gencar, jalan-jalan ke luar negeri, makan di restoran dan service macam-macam,” rupanya itulah definisi penghematan biaya oleh koalisi dendam ini atau dengan kata lain definisi efisiensi biaya adalah membuat rakyat tidak kenal calon pemimpin nya dan membuat calon pemimpin sangat tergantung (bahasa halus dari pemerasan) dengan DPRD.

Siapa yang akan jadi gubernur/walikota/bupati ? ya pasti yang se ide dan mau men “support” mereka kalau tidak gak bakal terpilih, jadi agar seide dan saling support ya harus punya sifat yang sama … sama-sama pendendam … jadilah pemimpin daerah menjadi pemimpin pendendam persis pengusung nya. Dengan sifat ini apakah bisa negara berjalan dengan lancar? pasti tidak bisa karena yang mempunyai sifat ini akan selalu menyalahkan, mencari celah kesalahan semua kebijakan pusat dan sekali lagi persis pengusungnya. Sehingga pemerintahan pusat akan banyak mengalami kendala….. sangat TSM … terstruktur, sistematis dan Masif….

Sangat wajar bangsa ini di jajah berabad-abad…. karena salah satunya adalah sifat pendendam yang di punyai oleh yang katanya petinggi di negeri ini sehingga sangat mudah menghancurkan bangsa ini.

Anda tahu cara menangkap kepiting ? cukup goyang-goyangkan batang bambu/kayu ke tubuh kepiting maka kepiting tersebut akan marah dan mencapit kayu tersebut sehingga dengan mudah nasib si kepiting berakhir di panci rebus. Begitulah negri ini, kemarahan dan dendam membutakan mata mereka untuk bersama membangun bangsa ini.




Sumber : http://ift.tt/1lMNNg6

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz