Suara Warga

"Mafia Tanah Karawang : Sinarmas, PDIP, Amin Supriyadi dan LSM Abal-Abal"

Artikel terkait : "Mafia Tanah Karawang : Sinarmas, PDIP, Amin Supriyadi dan LSM Abal-Abal"



Kasus sengketa tanah di Karawang yang meliputi tiga desa di Kecamatan Telukjambe Barat, yaitu Desa Wanasari, Wanakerta, dan Margamulya, sepertinya sampai saat ini belum bisa dikatakan selesai. Kenapa bisa dikatakan seperti itu? Karena ada pihak-pihak yang masih menginginkan konflik dalam kasus tersebut terus terjadi, yaitu jaringan mafia tanah Karawang.

Seperti yang sudah saya jelasakan di beberapa artikel saya sebelumnya bahwa di dalam kasus sengketa lahan di Karawang ini, ada jaringan mafia yang ikut masuk mencampuri kasus tersebut sehingga kasus tersebut seperti tidak terselesaikan. Padahal sudah ada sebuah keputusan yang sah dalam menyelesaikan kasus tersebut.

Tentunya, mafia tanah Karawang tidak sendirian dalam melakukan aksinya. Ada pihak-pihak yang membantu untuk mensukseskan tujuan dari aksinya tersebut. Jadi bisa dibilang bahwa mereka semua membuat sebuah hubungan kerjasama praktik mafia tanah di Karawang.

Siapakah sosok dari mafia tanah Karawang?



14113704191359786689

sumber: www.kompas.com



Amin Supriyadi lah yang merupakan sosok dari mafia tanah Karawang yang ikut campur dalam sengketa lahan di daerah tersebut. Pria yang mendapat julukan RCTI (Raja Calo Tanah Indonesia) itu diminta bantuannya oleh salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia untuk mendapatkan lahan dari tiga desa yang telah saya sebutkan di atas.

Kenapa Sinarmas mengincar lahan tersebut?



1411370526349439559

sumber: http://ift.tt/XKAhOy



Ternyata Sinarmas ingin memperluas lahan Deltamas milik mereka yang terletak di Cikarang ke daerah Karawang. Oleh karena itu, Sinarmas harus menguasai daerah Karawang yang berdekatan dengan lokasi Deltasmas, yaitu Wanasari. Letak dari Deltamas dan Wanasari sama-sama strategis karena berbatasan langsung dengan tol Jakarta-Cikampek. Untuk lebih memperluas lagi, ada Wanakerta dan juga Margamulya.

Bagaimana caranya Amin Surpiyadi melakukan aksinya?

Untuk menggoyang lahan tanah yang menjadi sengketa tersebut, Amin Supriyadi membayar sejumlah LSM abal-abal untuk memprovokasi warga agar melakukan aksi protes menolak hasil keputusan final terkait kasus sengketa tanah tersebut.

Amin Supriyadi tidak sendirian, ia dibantu oleh Yono Kurniawan yang menjadi koordinator dari sejumlah LSM abal-abal yang memprovokasi warga. Salah satu aksinya adalah ketika warga Karawang dikerahkan untuk melakukan aksi protes dengan memblokir jalan tol Jakarta-Cikampek di samping tanah sengketa yang termasuk dalam daerah Telukjambe Barat.



14113706212066893278

Sumber: http://ift.tt/XKAjpI



Praktik dari jaringan mafia di Karawang ini juga ternyata mendapatkan sokongan dari sebuah partai politik. Hal ini sepertinya dilakukan untuk membela posisi Sinarmas dalam kancah politik di Indonesia. Salah satu orang yang aktif terlibat dalam praktif mafia tanah Karang membela kepentingan Sinarmas yaitu Valens Doki Soo yang menjabat sebagai Sekretaris Departemen Pertahanan dan Keamanan DPP PDI-P.

Melalui perannya sebagai advokat dari warga Karawang yang terlibat, Valens memprovokasi warga untuk terus melakukan aksi protes dan kerusuhan dengan dibantu sejumlah LSM abal-abal. Aksi provokasi tersebut dibungkus sedemikian rupa oleh Valens dengan embel-embel pembelaan hak warga Karawang.

Seperti itulah hubungan kerjasama dalam praktika mafia tanah Karawang yang meliputi beberapa pihak dengan tujuan untuk membela kepentingan Sinarmas dan juga mendapatkan bagian keuntungan masing-masing. Jika ditanya siapakah yang paling dirugikan? Sudah pasti jawabannya adalah warga Karawang sendiri karena mereka dimanfaatkan untuk sebuah kepentingan.




Sumber : http://ift.tt/1wZ8auv

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz