Tak Kusangka, Ahok berani membelot..
Alkisah di negeri jauh di tenggara Asia, pernah hidup seorang pejabat paling minoritas di Republik ini. Banyak pejabat pintar di negeri ini, banyak yang berakhlak, banyak yang jenaka, banyak yang keras, banyak yang kristen, walau sedikit yang cina. banyak pula yang berpostur tinggi besar, banyak pula yang pandai menyusun kata - kata, pandai menarik simpati.
Ahok, tak terucapkan lagi.. Saya bahkan lebih ingin bersalaman dan bercerita dengan dia 1 jam saja biar otak ini bisa kembali encer, smart, dikombinasikan dengan rasa tulus, ikhlas, rela mati demi orang - orang tersayang. Sayangnya dia ini lebih sayang sama negaranya, konstitusinya ketimbang keluarganya. Kok bisa? Ya dia lebih pilih rela mati demi negara dan konstutusi, ketimbang untuk manusia termasuk keluarganya sendiri.
Apalagi sama Partai! Justru partai lah yang membuat kepribadian Ahok semakin terlihat. Tidak bisa disetir, tidak bisa disuap. NKRI harga mati. Bahkan TNI dan POLRI pun bisa “dibeli” walau slogannya “NKRI Harga mati”
Cukup menarik, sepak terjang Ahok terakhir ini. bukannya meredup semenjak Jokowi terpilih jadi RI - 1. Malah semakin mengganas. Sampai - sampai Gerindra terkesan “menyesal” telah mengusung dia di pilkada DKI 2012. Pengamatan saya nih:
1. Mungkin bisa jadi pendapatan partai gerindra di DPR kemarin menjadi minim karena si Ahok ini. Bilangnya gini: “Sialan nih si Ahok, setorannya udah gak ada, malah peluang bisnis di DKI ikut disikat ama dia”. Makanya salah satu politisi Gerindra di DPRD DKI dan bahkan Fadli Jon tidak keberatan Ahok mundur dari Gerindra. malah bilang “Ahok Gak ada prestasi”. #tepukjidad.
2. Mungkin Gerindra dan koalisi Merah Putih mulai merasa “kok di zaman kita malah banyak tokoh anti-korupsi kayak si jokowi, ahok, Ganjar pranowo, kang Emil, Risma, dll… ?” Wah kalo begini gak adil dong, enak zaman SBY, korupsi 90% gak tertangkap. kita balikin ke zaman ORBA.
3. Mungkin banyak diantara koalisi merah putih yang udah keluar banyak duit, tapi kalah pilpres 2014, trus gak dapat kursi di kabinet jokowi, harus ngotot berkuasa. Cara satu-satunya selain duduk di kursi presiden dan kabinet Transaksional ala prabowo adalah lewat berkuasa di DPRD. Semua pejabat daerh bahkan president bakal diuber-uber, dilibas, disisksa, dibantai supaya nurut sama mereka.
Banyak kemungkinan lain. Berhubung udah mau pulang kerja saya hanya mau pesan ke kita - kita semua. Buka mata, buka hati, sering nonton TV, kalau lagi bekerja maka bekerjalah yang jujur di kursi masing-masing.
Sumber : http://ift.tt/1CVbVCz
Ahok, tak terucapkan lagi.. Saya bahkan lebih ingin bersalaman dan bercerita dengan dia 1 jam saja biar otak ini bisa kembali encer, smart, dikombinasikan dengan rasa tulus, ikhlas, rela mati demi orang - orang tersayang. Sayangnya dia ini lebih sayang sama negaranya, konstitusinya ketimbang keluarganya. Kok bisa? Ya dia lebih pilih rela mati demi negara dan konstutusi, ketimbang untuk manusia termasuk keluarganya sendiri.
Apalagi sama Partai! Justru partai lah yang membuat kepribadian Ahok semakin terlihat. Tidak bisa disetir, tidak bisa disuap. NKRI harga mati. Bahkan TNI dan POLRI pun bisa “dibeli” walau slogannya “NKRI Harga mati”
Cukup menarik, sepak terjang Ahok terakhir ini. bukannya meredup semenjak Jokowi terpilih jadi RI - 1. Malah semakin mengganas. Sampai - sampai Gerindra terkesan “menyesal” telah mengusung dia di pilkada DKI 2012. Pengamatan saya nih:
1. Mungkin bisa jadi pendapatan partai gerindra di DPR kemarin menjadi minim karena si Ahok ini. Bilangnya gini: “Sialan nih si Ahok, setorannya udah gak ada, malah peluang bisnis di DKI ikut disikat ama dia”. Makanya salah satu politisi Gerindra di DPRD DKI dan bahkan Fadli Jon tidak keberatan Ahok mundur dari Gerindra. malah bilang “Ahok Gak ada prestasi”. #tepukjidad.
2. Mungkin Gerindra dan koalisi Merah Putih mulai merasa “kok di zaman kita malah banyak tokoh anti-korupsi kayak si jokowi, ahok, Ganjar pranowo, kang Emil, Risma, dll… ?” Wah kalo begini gak adil dong, enak zaman SBY, korupsi 90% gak tertangkap. kita balikin ke zaman ORBA.
3. Mungkin banyak diantara koalisi merah putih yang udah keluar banyak duit, tapi kalah pilpres 2014, trus gak dapat kursi di kabinet jokowi, harus ngotot berkuasa. Cara satu-satunya selain duduk di kursi presiden dan kabinet Transaksional ala prabowo adalah lewat berkuasa di DPRD. Semua pejabat daerh bahkan president bakal diuber-uber, dilibas, disisksa, dibantai supaya nurut sama mereka.
Banyak kemungkinan lain. Berhubung udah mau pulang kerja saya hanya mau pesan ke kita - kita semua. Buka mata, buka hati, sering nonton TV, kalau lagi bekerja maka bekerjalah yang jujur di kursi masing-masing.
Sumber : http://ift.tt/1CVbVCz