PDIP dan Gagasan-gagasan "aneh"-nya
Saya memaklumi PDIP berupaya menunjukkan konsistensinya terkait dengan harga BBM. PDIP dahulu sedemikian luar biasanya menolak kenaikan BBM. Meskipun data dan berbagai hal sudah didiskusikan, kesimpulan kader PDIP tetap sama, Tolak penyesuaian harga BBM. Dan itulah yang menngangkat atau menjaga jumlah suara pemilih PDIP.
Kini, PDIP dihadapkan pada dunia nyata setelah sebelumnya berada di dunia ghaib. Setelah mereka kini (sebentar lagi) berkuasa, soal biaya membangun negeri ini ternyata bisa bersumber dari kebnaikan harga BBM. Melihat hal itu, PDIP baru tersadarkan bahwa ternyata ada duit negara yang sebetulnya bisa dipakai untuk “berbuat” sesuatu, Namun sayangnya duitnya dipakai untuk membayar selisih harga ke Pertamina.
Gagasan penghembatan anggaran yang sering didengungkan PDIP tentu sangat di tunggu. Artinya akan banyak pos anggaran yang akan mereka perbaiki. Sayangnya, PDIP kembali menunjukkan tabiat lamanya, mengeluarkan (dan melakukan) gagasan-gagasan anehnya.
Dahulu, untuk berhemat, PDIP mendorong penjualan kapal tanker pertamina. Pdahal kapal itu akan membuat Pertemina memiliki keleluasaan untuk mengangkut minyak. Biaya angkut menjadi murah. Kapal menjadi aset perusahaan yang juga bisa disewa oleh perusahaan minyak lain. Yang intinya, kita tahu, keberadaan kapal itu akan menguntungkan pertamina dan negara (karena bagi negara menjadi hemat). Tapi, PDIP (kadernya) menjual kapal hebat itu.
Sekarang, ide serupa sudah mereka lontarkan. Dalam rangka menghemat anggaran negara, supaya harga BBM tidak naik, maka Maruarar Sirait mengusulkan agar menjual pesawat kepresidenan. Lho? Pesawat itu harganya berapa? Jika dijual tidak sampai 600 miliar. Belinya hanya 900 miliar. Itu pun diccicil selama 3-4 tahun. Dan sekarang sudah lunas. Lha koq mau dijual? Jika mau jual aset bukankah lebih baik jual century dengan harga 6,7 triliun. Kan sama2 aset.
Sehingga PDIP kembali mengulang kebiasaan lamanya yang buruk dan aneh. Soal jual menjual aset dan perusahaan negara. Sekarang, belum apa2 saja sudah mau jual aset strategis yatu pesawat kepresidenan. PAdahal semua kita tahu bahwa memiliki pesawat menjadi lebih murah dibanding sewa (ini jika dilihat dari masalah anggaran tahunan saja). Belum lagi berbagai manfaat yg didapat dari keberadaan pesawat itu.
Jokowi akan bisa kemana-mana dengan bebas, aman dan terpantau.
PDIP………….PDIP………… mengapa toh kadermu selalu punya gagasan aneh????
Sumber : http://ift.tt/1ukCP23
Kini, PDIP dihadapkan pada dunia nyata setelah sebelumnya berada di dunia ghaib. Setelah mereka kini (sebentar lagi) berkuasa, soal biaya membangun negeri ini ternyata bisa bersumber dari kebnaikan harga BBM. Melihat hal itu, PDIP baru tersadarkan bahwa ternyata ada duit negara yang sebetulnya bisa dipakai untuk “berbuat” sesuatu, Namun sayangnya duitnya dipakai untuk membayar selisih harga ke Pertamina.
Gagasan penghembatan anggaran yang sering didengungkan PDIP tentu sangat di tunggu. Artinya akan banyak pos anggaran yang akan mereka perbaiki. Sayangnya, PDIP kembali menunjukkan tabiat lamanya, mengeluarkan (dan melakukan) gagasan-gagasan anehnya.
Dahulu, untuk berhemat, PDIP mendorong penjualan kapal tanker pertamina. Pdahal kapal itu akan membuat Pertemina memiliki keleluasaan untuk mengangkut minyak. Biaya angkut menjadi murah. Kapal menjadi aset perusahaan yang juga bisa disewa oleh perusahaan minyak lain. Yang intinya, kita tahu, keberadaan kapal itu akan menguntungkan pertamina dan negara (karena bagi negara menjadi hemat). Tapi, PDIP (kadernya) menjual kapal hebat itu.
Sekarang, ide serupa sudah mereka lontarkan. Dalam rangka menghemat anggaran negara, supaya harga BBM tidak naik, maka Maruarar Sirait mengusulkan agar menjual pesawat kepresidenan. Lho? Pesawat itu harganya berapa? Jika dijual tidak sampai 600 miliar. Belinya hanya 900 miliar. Itu pun diccicil selama 3-4 tahun. Dan sekarang sudah lunas. Lha koq mau dijual? Jika mau jual aset bukankah lebih baik jual century dengan harga 6,7 triliun. Kan sama2 aset.
Sehingga PDIP kembali mengulang kebiasaan lamanya yang buruk dan aneh. Soal jual menjual aset dan perusahaan negara. Sekarang, belum apa2 saja sudah mau jual aset strategis yatu pesawat kepresidenan. PAdahal semua kita tahu bahwa memiliki pesawat menjadi lebih murah dibanding sewa (ini jika dilihat dari masalah anggaran tahunan saja). Belum lagi berbagai manfaat yg didapat dari keberadaan pesawat itu.
Jokowi akan bisa kemana-mana dengan bebas, aman dan terpantau.
PDIP………….PDIP………… mengapa toh kadermu selalu punya gagasan aneh????
Sumber : http://ift.tt/1ukCP23