Suara Warga

Muhaimin Berhasil Ciptakan Hatrick Bersama Jokowi

Artikel terkait : Muhaimin Berhasil Ciptakan Hatrick Bersama Jokowi

14097129982001393896

Cak Imin bersama Kyai Azis dan Jokowi (sumber; tribunnews.com)



Tahun 2014 adalah tahun kemengan politik Ketum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Selain berhasil meningkatkan elektabilitas PKB hingga 100% pada Pemilu 2014 yang lalu, Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) juga sekaligus berhasil menciptakan rekor “triple hatrick” politik sekaligus di tahun ini. Hatrick pertama diciptakan setelah yang bersangkutan kembali terpilih sebagai anggota DPRRI untuk ketiga kalinya dengan raihan suara terbanyak ketiga (116.694) di internal PKB setelah Marwan Jakfar (123.447) dan Abdul Kadir Karding (128.037). Hatrick kedua setelah PKB berhasil ikut memengankan pasangan Jokowi-JK sebagai capres terlipih 2014-2019, sedangkan hatrick ketiga setelah dirinya berhasil menjadi Ketum DPP PKB untuk yang ketiga kalinya pada periode 2014-2019 yang kembali berduet dengan KH Aziz Mansyur.

Hatrick pertama sangat jelas, sebagai politisi muda, Cak Imin menjadi salah satu yang paling sukes di senayan. Dia terpilih menjadi anggota DPRRI selama tiga kali berturut-turut, 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014. Hatrick kedua, Muhaimin Iskandar bersama gerbong PKB berhasil mengantar pasangan Jokowi-JK terpilih menjadi presiden-wapres untuk periode 2014-2019. Seperti diketahui bersama, dua kali Pilpres langsung 2004 dan 2009, Cak Imim bergabung dengan koalisi SBY. Feeling politiknya tidak meleset, berhasil mengantar SBY menjadi presiden RI dua periode; SBY-JK dan SBY-Boediono. Artinya Cak Imin berhasil pula mengamankan posisi PKB menjadi partai (koalisi) penguasa.

Kemarin, Pilpres langsung ketiga, Cak Imin menyeret gerbong PKB berkoalisi dengan PDIP yang mengusung pasangan Jokowi-JK. Dan lagi-lagi feeling politik Cak Imin yang tajam itu tidak meleset . Rabu, tanggal 9 Juli 2014 plus hasil sidang MK telah menjadi pembuktian dirinya bersama PKB mampu menciptakan hattrick dengan mengikuti tiga kali pilpres langsung bersama koalisinya dan berhasil menang. Lagi-lagi bersama pasangan Jokowi-JK ini, dia dan PKB berhasil kembali mengamankan posisi partainya menjadi partai (koalisi) penguasa selama tiga kali beruturut-turut, capaian yang belum pernah dicapai oleh partai lain selama era pilpres langsung digulirkan, dan hanya PKB satu-satunya yang mencapai hatrick itu.

Hatrick ketiga terpilihnya Cak Imin kembali menjadi Ketum PKB untuk yang ketiga kalinya di periode 2014-2019. Sebelumnya Cak Imin telah menjadi Ketum PKB untuk periode 2005-2009 bersama Gus Dur hasil Muktamar Semarang tahun 2005, dan periode 2009-2014 bersama KH. Azis Mansyur hasil Muktamar Ancol 2008. Dalam mukatamar kali ini Cak Imin menjadi calon tunggal kembali memimpin PKB lima tahun ke depan. Para muktamirin dari 33 DPW dan 505 DPC secara aklamasi memilih Cak Imin sebagai Ketua Dewan Tanfidz PKB, dan alhasil Cak Imin batal kenakan celana kolor paska Pemilu 2014 .

Muktamar yang tidak merekomendasikan adanya perubahan struktur organisasi semakin mengukuhkan posisi Cak Imin, meskipun secara diplomatis dirinya menyatakan akan menerima masukan berbagai pihak dalam membentuk kepengurusan, termasuk dalam memilih sekretaris jenderal partai. Ke depan, Cak Imin berjanji akan berbuat yang terbaik untuk partai. “Ini ujian berat bagi saya dengan perolehan meningkat pada pemilu tahun ini, lima tahun mendatang harus lebih baik lagi. Jadi harus disiapkan baik mental mau pun fisik,” ujarnya. Perubahan tersebut, kata Cak Imin, akan mampu terwujud dengan adanya niat tulus dan kolektivitas baru.

“Mari kita bangun sinergitas, kekompakan yang tak bisa dipisahkan oleh apa pun sehingga yang ada hanya keputusan A atau keputusan B, tidak ada keputusan syuro dan tahfidz. Yang ada keputusan kolektif. Saya minta DPC, DPW, sampai ranting seluruh keputusan harus dibicarakan bersama,” jelas Cak Imin kepada media. Selamat untuk Muhaimin Iskandar dan PKB, semoga amanah dan mampu menjadi salah satu bagian bagi perubahan dan kemajuan Indonesia pada umumnya dan menjadi pemersatu tulang-belulang nahdliyyin yang telah banyak berserakan. (Banyumas; 03 September 2014)

Salam Kompasiana!

Sebelumnya :

1. Asal Muasal Jilboobs

2. Asyiknya Ngintip Gadis Berjilboobs






Sumber : http://ift.tt/1pGx5zS

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz