Mengharapkan Datangnya Sang Juruselamat Dari Koalisi Merah Putih
Mengharapkan Datangnya Sang Juruselamat Dari Koalisi Merah Putih
Koalisi Merah Putih ini benar-benar bikin gerah politik.
Sudah kalah Pilpres, tetap saja berjuang demi kepentingan rakyat, entah rakyat yang mana. RUU MD3, Pilkada lewat DPRD, semua merusak tatanan demokrasi yang ada.
Demi mewujudkan demokrasi di Negara ini perlu pengorbanan, nyawa taruhannya. Sudah pada lupa ingatan sama yang namanya perjuangan mahasiswa, gedung DPR Senayan diduduki sampai ke atap-atapnya. Mana itu Amin Rais tokoh reformasi, yang teriak-teriak dengan lantang sampai urat suara hampir putus, demi mewujudkan demokrasi ? Demokrasi sudah terwujud, pemimpin daerah dipilih langsung oleh rakyat, sekarang kok malah mau ditiadakan.
.
.
Lebih setengah anggota parlemen adalah Koalisi Merah Putih.
Apapun yang mau dibuat, maka tidak ada satupun yang dapat mencegahnya. Kalau Parlemen Koalisi merah Putih mau bikin peraturan pemimpin daerah harus beragama Islam, yang non-Islam langsung ke laut aje. Kalau mau bikin peraturan Pemimpin daerah harus laki-laki, maka yang perempuan sudah pasti pada mlipir semua. Semua bisa dibikin peraturannya, semau-maunya Koalisi Merah Putih laaah . . .
Tapi semua rencana Koalisi Merah Putih bisa gagal, asal ada satu saja partai yang keluar dari Koalisi Merah Putih. PPP ? Golkar ? PAN ? Demokrat ? Kalo PKS kayaknya mah cinta mati sama Gerindra.
Sebenarnya caranya gampang. Jokowi harus berani mengiming-imingi posisi Menteri bagi kader Parpol mana saja, asalkan mau keluar dari Koalisi Merah Putih.
.
.
Kira-kira adakah Juru Selamat dari Koalisi Merah Putih ?
.
.
.
Jonatan Sara
Sumber : http://ift.tt/1qIDRER
Koalisi Merah Putih ini benar-benar bikin gerah politik.
Sudah kalah Pilpres, tetap saja berjuang demi kepentingan rakyat, entah rakyat yang mana. RUU MD3, Pilkada lewat DPRD, semua merusak tatanan demokrasi yang ada.
Demi mewujudkan demokrasi di Negara ini perlu pengorbanan, nyawa taruhannya. Sudah pada lupa ingatan sama yang namanya perjuangan mahasiswa, gedung DPR Senayan diduduki sampai ke atap-atapnya. Mana itu Amin Rais tokoh reformasi, yang teriak-teriak dengan lantang sampai urat suara hampir putus, demi mewujudkan demokrasi ? Demokrasi sudah terwujud, pemimpin daerah dipilih langsung oleh rakyat, sekarang kok malah mau ditiadakan.
.
.
Lebih setengah anggota parlemen adalah Koalisi Merah Putih.
Apapun yang mau dibuat, maka tidak ada satupun yang dapat mencegahnya. Kalau Parlemen Koalisi merah Putih mau bikin peraturan pemimpin daerah harus beragama Islam, yang non-Islam langsung ke laut aje. Kalau mau bikin peraturan Pemimpin daerah harus laki-laki, maka yang perempuan sudah pasti pada mlipir semua. Semua bisa dibikin peraturannya, semau-maunya Koalisi Merah Putih laaah . . .
Tapi semua rencana Koalisi Merah Putih bisa gagal, asal ada satu saja partai yang keluar dari Koalisi Merah Putih. PPP ? Golkar ? PAN ? Demokrat ? Kalo PKS kayaknya mah cinta mati sama Gerindra.
Sebenarnya caranya gampang. Jokowi harus berani mengiming-imingi posisi Menteri bagi kader Parpol mana saja, asalkan mau keluar dari Koalisi Merah Putih.
.
.
Kira-kira adakah Juru Selamat dari Koalisi Merah Putih ?
.
.
.
Jonatan Sara
Sumber : http://ift.tt/1qIDRER