Suara Warga

Kapal Tongkang Lalu Lalang Ancam Konservasi Penyu

Artikel terkait : Kapal Tongkang Lalu Lalang Ancam Konservasi Penyu

Kapal Tongkang pengangkut batu bara menuju PLTU Pacitan sangat meresahkan warga pesisir kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Pasalnya, nelayan sering terganggu dengan aktivitas Kapal Tongkang yang menjadikan teluk Panggul seakan menjadi “Dermaga Pribadi” nya. Dengan lampu raksasanya di malam , nelayan sering mengeluh ikan tangkapannya berkurang jauh; karena ikan-ikang takut dengan penerangan Kapal Tongkang yang begitu menyilaukan. Bahkan celakanya, tidak jauh dari Kapal-Kapal itu bersandar dengan lampu raksasanya; ada kegiatan yang dikelola dengan swadaya masyarakat yakni Konservasi Penyu Taman Kili-Kili Desa Wonocoyo. Lalu lalang Kapal dan Lampunya yang begitu menyilaukan sangat berpengaruh kepada naiknya Induk Penyu. Jumlah Induk Penyu yang naik menurun tajam di Tahun ini.

Dan akhir-akhir ini yang lebih mengganggu lagi adalah salah satu Kapal itu terhempas ombak. Kapalnya pecah. Batu baranya tumpah, menimbun terumbu karang. Nelayan tak bisa melaut! Konservasi Penyu mendapat ancaman serius.

Siapa yang mesti bertanggung jawab? Sampai kapan “Raksasa Hitam” yang lalu lalang dan mengendap-endap di kegelapan malam ;yang sesekali terbangun dengan sorot matanya yang menyilaukan itu pergi dari Teluk Panggul yang teduh? Hingga nelayan bisa tenang melaut lagi. Hingga Konservasi Penyu tak lagi ada ancaman kegagalan>14112995221899217627




Sumber : http://ift.tt/1rdQgkg

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz