Ini Dia Bukti Kebohongan Jokowi
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi terbukti melakukan kebohongan publik.
Dalam catatan media, banyak sekali kebohongan yang dilakukan Jokowi mulai dari kabinet ramping sampai koalisi tanpa syarat.
Sewaktu kampanye, Jokowi menegaskan, siapapun boleh bergabung dengan koalisi Jokowi-JK tetapi tanpa syarat termasuk bagi-bagi kekuasaan. Waktu itu, Jokowi mengatakan, kabinet yang akan datang lebih banyak profesional.
Dengan gaya yang menyakinkan Jokowi mengatakan, dirinya tidak terlalu banyak beban dalam urusan kabinet, karena koalisi tanpa syarat.
Ucapan Jokowi yang manis dihadapan rakyat mulai terbongkar kebohongannya.
Kabinet Jokowi yang dulunya dikatakan ramping ternyata jumlahnya 34. Dan yang sangat menyakitkan bagi rakyat, partai politik mendapat jatah berjumlah 16. Ini artinya ada bagi-bagi kekuasaan, tidak sesuai yang diucapkan Jokowi.
Belum lagi terkait mobil mercy. Jokowi mengatakan, anggota kabinetnya tidak perlu menggunakan mobil mercy. Ia pun mengatakan, dirinya pun tidak akan menggunakan mobil mewah buatan Jerman.
Ternyata tak lama setelah mengucapkan itu, saat berkunjung ke Solo, JOkowi memakai mobil mercy pejabat. Ia pun telah berbohong lagi.
Begitu pula saat kampanye Pilkada DKI, Jokowi berjanji tidak memakai pengawal atau voorijder. Tetapi kenyataannya dalam keseharian setelah menjadi Gubernur DKI, mantan Walikota Solo memakai pengawal saat melakukan blusukan.
Tak jarang, pengawal Jokowi menganggu para pengguna di jalan karena selalu minta diutamakan.
Seharusnya Jokowi tidak banyak mengumbar janji.
Salam bohong dan kemunafikan
Sumber Tulisan
Sumber : http://ift.tt/1qI7KGw
Dalam catatan media, banyak sekali kebohongan yang dilakukan Jokowi mulai dari kabinet ramping sampai koalisi tanpa syarat.
Sewaktu kampanye, Jokowi menegaskan, siapapun boleh bergabung dengan koalisi Jokowi-JK tetapi tanpa syarat termasuk bagi-bagi kekuasaan. Waktu itu, Jokowi mengatakan, kabinet yang akan datang lebih banyak profesional.
Dengan gaya yang menyakinkan Jokowi mengatakan, dirinya tidak terlalu banyak beban dalam urusan kabinet, karena koalisi tanpa syarat.
Ucapan Jokowi yang manis dihadapan rakyat mulai terbongkar kebohongannya.
Kabinet Jokowi yang dulunya dikatakan ramping ternyata jumlahnya 34. Dan yang sangat menyakitkan bagi rakyat, partai politik mendapat jatah berjumlah 16. Ini artinya ada bagi-bagi kekuasaan, tidak sesuai yang diucapkan Jokowi.
Belum lagi terkait mobil mercy. Jokowi mengatakan, anggota kabinetnya tidak perlu menggunakan mobil mercy. Ia pun mengatakan, dirinya pun tidak akan menggunakan mobil mewah buatan Jerman.
Ternyata tak lama setelah mengucapkan itu, saat berkunjung ke Solo, JOkowi memakai mobil mercy pejabat. Ia pun telah berbohong lagi.
Begitu pula saat kampanye Pilkada DKI, Jokowi berjanji tidak memakai pengawal atau voorijder. Tetapi kenyataannya dalam keseharian setelah menjadi Gubernur DKI, mantan Walikota Solo memakai pengawal saat melakukan blusukan.
Tak jarang, pengawal Jokowi menganggu para pengguna di jalan karena selalu minta diutamakan.
Seharusnya Jokowi tidak banyak mengumbar janji.
Salam bohong dan kemunafikan
Sumber Tulisan
Sumber : http://ift.tt/1qI7KGw